Sukses

Arun Punya Potensi Besar jadi Pusat Perdagangan LNG di Asia

Lokasi Arun yang strategis menjadikannya sebagai pusat LNG trading Asia dan destinasi LNG Hub Global seperti China, Australia, Angola, Mesir, dan Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta Subholding Gas Pertamina berkomitmen dalam menjamin keamanan dan stabilitas energi gas bumi di nasional maupun internasional. Hal ini pun akan terus ditingkatkan dengan memanfaatkan teknologi dan sinergi.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan, Subholding Gas Pertamina melalui PGN terus meningkatkan utilitasi gas bumi sebagai energi bersih dengan mengintegrasikan infrastruktur pipa dan non pipa untuk menjalankan mandat keamanan pasokan energi.

“PGN memanfaatkan teknologi dan inisiatif produk-produk energi bersih nasional, serta bersinergi dengan beberapa mitra dalam pengembangan produk maupun proyek,” kata Heru, di Jakarta, Sabtu (26/9/2022).

Adapun upaya untuk menjaga keamanan stabilitas energi di antaranya adalah pengembangan Arun LNG Hub yang dikelola oleh PT Perta Arun Gas (PAG) selaku afiliasi Subholding Gas.

Lokasi Arun yang strategis menjadikannya sebagai pusat LNG trading Asia dan destinasi LNG Hub Global seperti China, Australia, Angola, Mesir, dan Amerika Serikat.

PAG berencana membangun 3 unit tangki LNG Storage baru dengan masing-masing kapasitas 180.000 M3 dalam rangka menjadikan Arun sebagai LNG Hub Leader di Asia pada tahun 2030.

Subholding gas Pertamina pun membuka peluang LNG untuk dijadikan sebagai alternatif energi bersih bahan bakar kapal, dengan melakukan kemitraan pemanfaatan infrastruktur yang ada di PT Badak LNG sebagai terobosan yang menginisiasi proyek LNG Bunkering pertama di Indonesia.

Pada sektor transportasi darat, PGN menyediakan layanan LNG Mobile Refueling Unit (MRU) di 14 lokasi di Indonesia. LNG MRU akan ditingkatkan seiring dengan percepatan pembangunan jalan tol khususnya di Jawa dan Sumatera, serta penambahan jumlah truk logistik. Kebutuhan LNG untuk transportasi darat sebesar 12 BBTUD dalam 10 tahun ke depan.

“Selain lebih bersih dibandingkan bahan bakar diesel, LNG juga lebih terjangkau. Penghematan yang didapatkan sebesar 20 persen untuk kendaraan truk,” imbuh Heru.

 

2 dari 4 halaman

Alternatif Energi

PGN turut menjalankan mandat dari pemerintah untuk menjadikan LNG dapat dijadikan sebagai alternatif energi bagi pembangkit listrik di berbagai titik di Indonesia bagian tengah dan timur. Ketepatan teknis harus direncanakan secara matang agar alokasi LNG sekitar 83 BBTUD nantinya dapat optimum penggunaannya.

“Untuk bisa memenuhi kebutuhan energi di Indonesia sebagai negara kepulauan, pengembangan beyond pipeline untuk distribusi LNG adalah keharusan. Demand LNG retail diperkirakan meningkat hingga 119 BBTUD dalam 10 tahun ke depan. Target ini cukup menantang dalam penyediaan infrastruktur LNG seperti Isotank, microbulk, tabung VGL, dan sebagainya, serta mengutamakan skema logistik yang seefisien mungkin,” jelas Heru.

Selain LNG, terobosan beyond pipeline lainnya yang dilakukan PGN meliputi pengembangan Gaslink Cylinder dimana CNG disalurkan untuk sektor UMKM, pengembangan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) dengan PT Pupuk Iskandar Muda, pengembangan biomethane dan hidrogen.

"Subholding Gas bertanggungjawab untuk menjaga ketahanan energi di Indonesia dengan mengupayakan berbagai sumber energi bersih domestik guna memenuhi permintaan dalam negeri, menjamin pasokan, realibility, dan affordability bagi pertumbuhan ekonomi nasional," tutupnya.

3 dari 4 halaman

Kejar Target 400 Ribu Sambungan Jargas, PGN Digitalisasi Meteran Gas

Subholding Gas Pertamina menerapkan digitalisasi infrastruktur untuk menunjang target pembangunan jargas 400 ribu Sambungan Rumah (SR) pada 2022 dengan menggandeng PT Inti.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar mengatakan, terobosan ini dilakukan untuk mengimplementasi digitalisasi pada smart meter atau unit meteran perhitungan pemakaian gas bumi yang dapat langsung terhubung dengan sistem pembayaran terintegrasi milik perusahaan dan pada pelanggan secara otomatis.

“Smart meter akan menggantikan pencatatan meter manual oleh petugas PGN untuk rumah tangga maupun UMKM. Dengan menggunakan produk dalam negeri dalam menunjang pembangunan jargas, diharapkan bisa meningkatkan pemanfaatan TKDN minimal 45 persen,” ujar Achmad, (13/9/2022).

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengungkapkan unit meteran gas yang berteknologi tinggi ini pun dapat diimplementasikan dalam model pembayaran pra bayar (prepaid) maupun pasca bayar (post paid).

“Implementasi smart meter tetap menjamin pengukuran pemakaian gas tercatat secara realtime dan akurat dan pelanggan dapat mengakses hasil pengukuran melalui aplikasi PGN Mobile. Dari pencatatan otomatis ini, juga dapat mempermudah pengelolaan keuangan keluarga terkait tagihan gas setiap bulannya,” jelas Faris.

Menurutnya keamanan juga bertambah dengan adanya layanan tambahan smart meter, karena pemakaian gas akan termonitor dan tercatat otomatis. Hal ini dapat memimalkan kontak fisik saat pandemi karena petugas tidak perlu datang ke rumah untuk melakukan mencatatan manual.

"Keunggulan smart meter lainnya adalah memungkinkan dan memudahkan PGN untuk menganalisa big data dimana akan terlihat secara jelas consumer behaviour sehingga mendukung kecepatan pengambilan keputusan bisnis dan peningkatan layanan kepada pelanggan," papar Faris.

4 dari 4 halaman

Sambungan Rumah Tangga

Komisaris PGN Christian Siboro menyampaikan sesuai Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), pembangunan jaringan gas ditujukan bagi 4,7 juta sambungan rumah tangga atau setara 0,7 juta ton LPG pada tahun 2025. PGN siap membangun jargas sebanyak 1 (satu) juta sambungan rumah tangga (SR) secara bertahap.

"Benefit jaringan gas 4,7 juta sambungan rumah tangga adalah dapat menyerap 390 ribu tenaga kerja, mengurangi impor LPG sampai dengan 676 juta kg, menghemat anggaran negara sampai dengan Rp 6,58 Triliun pertahun, serta mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat. Gas bumi juga dinilai sebagai bahan bakar fosil yang paling bersih. Pemanfaatan 1 juta SR per tahun dapat mengurangi emisi karbon sampai dengan 60.000 ton CO2 per tahun," ujar Christian.

Segmen rumah tangga merupakan segmen pelanggan yang kontribusi jumlah dan pertumbuhan paling besar bagi PGN. Sampai dengan Triwulan 2 2022, jargas telah teralisasi sebanyak 711.179 SR yang tersebar di 17 provinsi, 67 kota per kabupaten.

Secara berkelanjutan, PGN terus mengembangkan inovasi berbasis teknologi digital dalam menjalankan bisnis gas bumi. Mengingat aspek penguasaan teknologi menjadi salah satu pondasi utama untuk keberhasilan pemanfaatan gas bumi. Target peningkatan jumlah pelanggan dan berkembangnya infrastruktur gas bumi, akan optimal dengan dukungan penguasaan teknologi yang handal di lingkup Subholding Gas Group. 

  • Gas Bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur atmosfer berupa fasa gas yang diperoleh dari

    Gas Bumi

  • PGN merupakan Perusahaan Gas Negara yang bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi.

    PGN

  • Arun

  • LNG Arun

  • lng