Liputan6.com, Jakarta Sebelum mencari pekerjaan, biasanya seseorang mencari tahu tentang jenjang karier hingga penghasilan yang akan didapatkan dari sebuah perusahaan yang dilamar. Hingga tidak sedikit para pencari kerja yang akhirnya memilih pekerjaan dengan bayaran paling besar.
Pilihan itu bisa jadi sesuai dengan keterampilan yang pernah dipelajari sebelumnya ketika masih pendidikan atau pun tidak.
Baca Juga
Misalnya, seseorang yang ingin mendapatkan gaji besar, biasanya lebih memilih ambil pekerjaan di bidang manajemen produk, teknik, atau real estat. Dengan profesi itu, kompensasi yang diperoleh bisa jadi lebih banyak.
Advertisement
Itu menurut Indeks Keyakinan Tenaga Kerja LinkedIn yang telah melakukan survei lebih dari 32.000 pekerja Amerika Serikat dari Juni hingga September 2022.
Sekitar 60 persen pekerja di masing-masing bidang ini mengatakan bahwa mereka merasa mendapat kompensasi yang baik untuk pekerjaannya.
Angka itu lebih besar jika dibandingkan dengan rata-rata 49 persen pekerja AS yang melaporkan merasa senang dengan kekuatan penghasilan mereka.
Peran teknologi adalah beberapa pekerjaan yang paling diminati dan dengan bayaran tertinggi di luar sana dan para profesional real estat memiliki sedikit kendali dengan penghasilan mereka melalui daftar yang mereka ambil, ditambah peningkatan komisi.
Jadi, inilah karier yang membuat pekerja merasa paling bahagia dengan gaji yang telah didapatkannya seperti melansi CNBC, Selasa (27/9/2022).
1. Manajemen produk: 62%
2. Teknik: 60%
3. Real estat: 59%
4. Manajemen program dan proyek: 58%
5. Konsultasi: 57%
6. Sumber daya manusia: 56%
7. Keuangan: 56%
8. Pembelian: 55%
9. Teknologi informasi: 54%
10. Hukum: 54%
11. Pengembangan bisnis: 54%
12. Pemasaran: 53%
13. Akuntansi: 52%
Karier yang tidak begitu disukai
Sementara itu, pekerjaan di sektor publik yang seringkali memiliki sumber daya yang lebih sedikit dan skala gaji yang lebih kecil, membuat pekerja merasa tidak begitu senang. Adapun pekerjaan itu meliputi:
1. Pendidik: 39%
2. Pengusaha: 41%
3. Pekerja layanan sosial: 43%
Menariknya, beberapa pekerja yang paling senang dengan kompensasi juga merasa paling diberdayakan untuk meminta kenaikan gaji.
Sekitar 39 persen dari manajer produk dan pemasar mengatakan mereka berencana untuk meminta kenaikan gaji kepada bos mereka dalam beberapa bulan mendatang, dibandingkan dengan hanya 29 persen dari tenaga kerja AS secara keseluruhan.
Hal ini terjadi karena pekerja mengetahui bahwa mereka dapat memanfaatkan keahlian yang diminta untuk bernegosiasi untuk gaji yang kompetitif, kata editor berita LinkedIn Taylor Borden.
Pekerja yang dibayar dengan baik di bidang pemasaran dan teknik juga melaporkan punya perasaan positif seputar transparansi gaji dan percaya itu dapat mengarah pada kesetaraan gaji yang besar, kata Borden, “menunjuk pada mereka yang lebih nyaman berbicara tentang uang untuk memulai.”
Sementara itu, banyak pekerja yang merasa dibayar rendah juga cenderung tidak menegosiasikan kenaikan gaji karena khawatir akan keamanan kerjanya.
“Dalam menghadapi inflasi yang tinggi dan potensi ketidakpastian ekonomi, beberapa pekerja merasa tidak berdaya untuk mengguncang perahu,” kata Borden.
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Advertisement