Liputan6.com, Jakarta - Ramai di jagat maya perihal pemakaian uang rupiah. Seorang netizen menceritakan pengalaman dirinya ditolak membayar transaksi di sebuah gerai kopi dengan uang tunai rupiah.
Ini diceritakan pemilik akun Twitter @mawakresna. Postingan Mawa Kresna menjadi sorotan saat dia menceritakan ditolak pihak tenant karena perbedaan ketentuan metode pembayaran. Di mana dia ingin membayar kopi dengan uang tunai.
Baca Juga
"Dua kali berturut-turut beli kopi, gerai kopinya menolak pembayaran dengan uang. Udah ngasih tau ke kasirnya kalau nggak boleh nolak pembayaran pakai uang, karena uang itu adalah alat pembayaran sah di Indonesia. Tapi ya mereka juga cuma karyawan aja," tulis akun Twitter @mawakresna, dikutip Senin (26/9/2022).
Advertisement
Dalam postingan selanjutnya, Mawa Kresna membeberkan berbagai alasan suatu gerai menolak pembayaran dengan uang tunai atau cash, salah satunya karena aturan dari pihak tenant.
"Alasan kasir masing-masing gerai menolak uang: Gerai 1: Aturan panitia event Gerai 2: Aturannya begitu dari bos," katanya.
"Padahal ancamannya pidana. Kalau ada yang iseng lapor ke polisi apa nggak bikin repot sendiri?," lanjut postingan Mawa Kresna, yang menyertai kutipan pasal 33 UU No. 7 Tahun 2011 terkait Mata Uang.
Isi pasal 33 UU No. 7 Tahun 2011 yang dikutip adalah sebagai berikut :
1. Setiap orang yang tidak menggunakan Rupiah dalam:
A. setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran;
B. penyelesaian kewajiban lainnya yah harus dipenuhidengan uang; dan/ atau,
C. transaksi keuangan lainnyasebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (I) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan idana denda paling banyak Rp200:000.000,00.
2. Setiap orang dilarang menolak untuk menerima Rupiah yang penyerahannya dimaksudkan sebagai pembayaran atau untuk menyelesaikan kewajiban yang harus dipenuhi dengan Rupiah dan/atau untuk transaksi keuangan lainnya di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, kecuali karena terdapat keraguan atas keaslian Rupiah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 tahun dan pidana denda paling banyak Rp200.000.000.00.
"Paham, bahwa transaksi pake QR code dan sebagainya itu memudahkan banget dan lebih aman. Tapi menolak uang rupiah resmi itu ya problem juga," lanjut @mawakresna di Twitter.
Tuai Berbagai Komentar Pengguna Twitter
Unggahan Mawa Kresna terkait UU penggunaan mata uang menuai berbagai komentar warganet di Twitter.
Sebagian mendukung pendapapat Mawa Kresna, namun ada juga yang memiliki pendapat lain.
Tapi "uang tunai/uang kertas/uang lembar" maupun uang logam Indonesia kan Rupiah.Kalau menolak mereka, berarti menolak rupiah?Sepertinya bahasanya sender juga bukan permasalahkan e-money, tapi permasalahkan penolakan uang Rupiah (fisik).Pahamin per kalimat dulu, bang 🙏🏿
— ⏮⏪⏹⏯⏩⏭ (@NuzulilHidayat) September 26, 2022
saran saya di-take down aja mas twit yg mencantumkan pasal ini. penafsiran pasal yg tidak tepat malah menjadi informasi yg menyesatkan
— mention after dm ❣️ (@klarisaurus) September 25, 2022
tol aja pake e-money kok.dan ini pun udah jadi wacana BI https://t.co/o6ZCV5fvYjkalau mau nyalahin coba salahin BI-nya dulu, bilang ke mereka, pada problematik.
— Bias Tegaralaga (@tegaralaga) September 25, 2022
Advertisement