Sukses

BUMN Startup Day Jadi Momentum ID Food Jalin Kerja Sama Teknologi Pangan

Holding pangan ID FOOD ikut mendukung ekosistem digital di sektor pangan. Tujuannya untuk mencapai akselerasi ekosistem teknologi pangan di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - BUMN Holding Pangan atau ID Food bidik kerja sama dengan startup pangan di ajang BUMN Startup Day. Ini sejalan dengan upaya membangun ekosistem teknologi pangan di Indonesia

Hal ini sebagaimana yang digaungkan Presiden Joko Widodo untuk memanfaatkan peluang teknologi untuk antisipasi krisis pangan. Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir meminta agar BUMN dapat berperan aktif dalam memanfaatkan peluang ekonomi digital di Indonesia dan menjadi bagian dari ekosistem digital yang saling menguntungkan.

Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan Holding pangan ID FOOD ikut mendukung ekosistem digital di sektor pangan. Tujuannya untuk mencapai akselerasi ekosistem teknologi pangan di Indonesia.

Salah satunya bekerja sama dengan perusahaan Startup Pitik Digital Indonesia. Yakni start-up di bidang Peternakan dengan memodernisasi rantai pasokan unggas dari hulu sampai ke hilir.

“Melalui sinergi Startup sektor pangan, momentum ini sekaligus mewujudkan akselerasi ekosistem teknologi sektor pangan,” jelas Frans, mengutip keterangan resmi, Selasa (27/9/2022).

Sementara itu, Direktur Supply Chain Management dan Teknologi Informasi ID FOOD Adhi Cahyono Nugroho menilai melalui kerja sama perusahaan Startup sektor Peternakan, ID FOOD group berperan menciptakan keseimbangan ekosistem hulu hilir sektor Peternakan. Diantaranya akan Memfasilitasi jual beli Day Old Chick (DOC) Final Stock (FS) broiler komersial, Memfasilitasi jual beli pakan ayam broiler, dan Memfasilitasi jual beli ayam broiler hidup (live bird).

Memfasilitasi kerjasama jasa pemotongan ayam broiler di Rumah Potong Hewan Unggas milik Anggota holding PT Berdikari di Cianjur, Memfasilitasi jual beli karkas ayam broiler, Memfasilitasi kerjasama jasa sewa cold storage milik dan atau dikelola oleh PT Berdikari. Kemudian, Memfasilitasi sharing knowledge sistem digitalisasi budidaya ayam broiler komersial dan Memfasilitasi kerjasama lainnya di sektor pangan yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

“Sinergi ID FOOD dengan startup ini diharapkan dapat membantu ketersediaan pangan komoditas perunggasan melalui modernisasi rantai pasokan unggas dari hulu sampai ke hilir, sehingga pasokan komoditas pangan ayam dapat dilakukan pemerataan pendistribusiannya memenuhi kebutuhan masyarakat,” terang Adhi.

 

2 dari 4 halaman

Erick Thohir Minta Pendampingan Startup

Menteri BUMN Erick Thohir mengabarkan, sebanyak 5 perusahaan modal ventura (venture capital) yang dibawahi 5 BUMN telah melakukan penyuntikan dana terhadap 336 perusahaan rintisan (startup).

Adapun kelima perusahaan modal ventura itu antara lain Mandiri Capital, BRI Ventures, MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, dan BNI Ventures.

"Venture capital yang ada di bawah BUMN ini sudah berinvestasi kepada 336 startup, yang memang kalau dilihat hari ini banyak juga yang sudah mulai menjadi soonicorn atau unicorn," ujar Erick Thohir saat membuka BUMN Startup Day di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (26/9/2022).

Untuk memperluas penyaluran modal tersebut, perusahaan modal ventura di bawah BUMN ini juga telah mendirikan Merah Putih Fund untuk membantu perkembangan perusahaan rintisan di Indonesia.

"Kita hadir, kita masuk ke investasi di situ, tetapi dengan catatan founder-nya orang Indonesia, perusahaannya harus beroperasi di Indonesia, dan bayar pajak di Indonesia," imbuhnya.

 

3 dari 4 halaman

IKN

Menurut dia, program ini sejalan dengan cita-cita Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang membuka kesempatan besar startup di sektor financial technology (fintech) terlibat di dalamnya.

"Tentu ini seiring dengan konsep Bapak Presiden juga tentang pembangunan ibukota baru, di mana ibukota baru ini akan lebih friendly kepada investasi fintech," sebut Erick.

Namun, ia pun meminta perusahaan BUMN tidak hanya sekadar memberikan bantuan dana saja, tetapi juga melakukan pembimbingan terhadap startup-startup tersebut.

"Kita minta para BUMN tidak langsung berinvestasi, tetapi harus ada pendampingan dengan para venture capital yang ada di BUMN," pungkas Erick Thohir.

 

4 dari 4 halaman

Syarat Pendanaan

Menteri BUMN Erick Thohir terus mengajak perusahaan pelat merah untuk memberikan dukungan pendanaan bagi perusahaan rintisan (startup). Khususnya setelah Merah Putih Fund selaku lembaga pendanaan gabungan BUMN kepada startup sudah memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Namun, Erick membeberkan sejumlah syarat kepada perusahaan rintisan untuk bisa menerima somongan dana tersebut. Utamanya, dia mengecualikan startup yang ditukangi oleh sang pendiri (founder) yang hanya mementingkan keuntungan semata.

"Kembali saya bilang, ketika kita investasi di startup itu pasti penilainnya ada empat. Satu founder-nya, track record founder-nya bener gak. Bukan founder yang sering loncat sana-sini, apalagi hanya melihat ini bagian daripada bisnis saja, bukan pakai hati," ujarnya di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (26/9/2022).

"Oh dia bangun di sini, gagal, dia bangun lagi di sini, gagal, kan enggak bisa. Itu track record. Kita tidak mungkin berinvestasi kalau track record founder-nya tidak baik," tegas Erick Thohir.

Syarat kedua, dia juga bakal selektif memilih perusahaan rintisan yang dianggap solutif, dalam artian telah memiliki market jelas.

Selanjutnya, Erick pun bakal menilai penguasaan teknologi yang dimiliki perusahaan rintisan tersebut. Sebab, dia menekankan, startup merupakan perusahaan masa kini yang tidak bisa lepas dari pengaruh teknologi.

"Keempat baru pendanaannya, seperti apa scheme daripada bisnisnya. Kalau misalkan bisnisnya ini musti ngebakar duit berapa lama, karena tidak mungkin ngebakar duit terus," ungkap Erick Thohir.