Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia memiliki potensi besar sebagai negara maritim, kelautan dan maritim merupakan sumber utama kesejahteraan bangsa.
Ini dia ungkapkan saat memberikan ucapan dalam acara puncak peringatan Hari Maritim Nasional ke 58 tahun 2022 yang disiarkan secara daring pada Selasa (27/8/2022).
Baca Juga
“Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan 2/3 wilayahnya merupakan perairan, Indonesia punya potensi kelautan dan maritim yang sangat besar untuk dapat terus dikembangkan di manfaatkan sekaligus menjadi sumber utama kesejahteraan bangsa” ungkapnya.
Advertisement
Peringatan Hari Maritim Nasional juga menjadi momentum dalam rangka mengoptimalisasikan sektor maritim dalam mendukung rencana pemerintah untuk menjadikan maritim Indonesia sebagai poros maritim dunia.
“Gerak bangsa Indonesia dalam menghimpun seluruh kebijakan dan strategi mengoptimalisasikan seluruh kekayaan kelautan dan maritim agar dapat menandingi irama gelombang lautan itu sendiri agar mampu menjadi poros maritim dunia,” kata Airlangga.
“Selamat hari maritim ke-58 tahun 2022, sejarah panjang sebagai bangsa pelaut yang tangguh semoga menjadi momentum peringatan hari maritim nasional” ucapnya
Hari Maritim Nasional menjadi salah satu hari penting nasional yang ditetapkan secara resmi pada 23 September. Penetapannya didasari oleh Surat Keputusan (SK) Nomor 249/1964.
Hari Maritim Nasional diputuskan oleh Presiden Sukarno setelah Musyawarah Nasional (Munas) Maritim I tahun 1963.
Hari Maritim Nasional 2022 diperingati dengan tujuan supaya masyarakat Indonesia sadar akan besarnya potensi yang dimiliki oleh Indonesia sebagai negara maritim dan juga guna merayakan segala hal yang telah dilakukan pemerintah atas kedaulatan kemaritiman di Indonesia.
Menko Luhut: Indonesia Salah Satu Negara dengan Ekonomi Paling Kuat di Dunia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan bahwa ekonomi Indonesia sangat kuat. Namun memang, berbagai risiko geopolitik yang terjadi di luar negeri pasti akan berdampak kepada Indonesia.
Ia menuturkan, ketegangan Rusia-Ukraina, memiliki dampak terhadap Indonesia dari sisi rantai pasokan pangan dan energi. Meski merupakan negara kuat dalam ekonomi, namun menurut Luhut konflik eksternal yang berdampak terhadap Indonesia perlu diantisipasi.
"Indonesia menjadi salah satu ekonomi yang kuat pada saat ini, tetapi kita juga tidak bisa menghindari bahwa situasi yang ada di Ukraina ketegangan yang belum tentu kapan selesainya yang berdampak terhadap pangan dan energi," ucap Luhut saat menyampaikan pidato Puncak Hari Maritim, Selasa (27/9/2022).
Sementara itu, tantangan bagi ketahanan ekonomi Indonesia datang dari konflik geopolitik lain yaitu ketegangan antara China dengan Taiwan.
Meski tantangan ekonomi cukup berat, tetapi Luhut menuturkan bahwa Indonesia mampu meredam dampak tersebut. Terpenting, ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk saling bahu membahu menghadapi tantangan ekonomi yang tidak hanya dirasakan Indonesia, namun global.
Bahkan menurutnya, seluruh negara juga harus bersiap atas ramalan global crisis, perfect storm. Pernyataan mengenai ramalan kondisi global tersebut didapatkan saat ia berkunjung ke New York, Amerika Serikat.
"Saya kemarin di New York mereka mengatakan dunia akan memasuki global crisis perfect storm akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan ini," ungkapnya.
Advertisement
Sri Mulyani Prediksi Banyak Negara Resesi di 2023
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap tingkat pertumbuhan ekonomi banyak negara mulai melemah. Pelemahan ini terjadi sejak kuartal II 2022.
Atas kondisi demikian, sejumlah negara diprediksi mengalami resesi di 2023. Alasannya, tren pelemahan pertumbuhan ekonomi sejak kuartla II, akan terus terjadi hingga akhir tahun 2022.
"Tren terjadinya peelemahan sudah terlihat mulai Q2 di berbagai negara dan akan semakin dalam pada Q3 dan Q4, sehinga prediksi mengenai pertumbuhan ekonomi tahun ini dan tahun depan termasuk kemungkinan terjadi resesi mulai muncul," ungkapnya dalam konferensi pers APBN KITA, Senin (26/9/2022).
Dalam situasi ekonomi global yang tengah bergejolak sampai Agustus 2022, Indonesia mencatatkan pertumbuhan positif di kuartal II 2022. Ekonomi Indonesia tumbuh 5,4 persen.
"Kita lihat hampir semua negara kondisi pertumbuhan kuartal II-nya melemah dibanding kuartal I secara sangat ekstrem," ujarnya.
Misalnya, China dan Amerika Serikat yang mengalami koreksi. Ditambah Inggris dan beberpaa negara lainnya yang mengalami koreksi pertumbuhan ekonomi. Tren ini diprediksi masih berlanjut di kuartal III dan Kuartal IV tahun 2022.