Liputan6.com, Jakarta Kementerian BUMN telah menggelar acara BUMN Startup Day 2022 yang berlangsung pada 27-28 September 2022 di ICE BSD.
Tak hanya bumn, pihak swasta seperti SiCepat Ekspres pun turut mendukung pemerintah dalam menyatukan sinergi antara BUMN dan perusahaan rintisan (startup) dengan berpartisipasi dalam agenda business matching dan exhibition pada acara BUMN Startup Day 2022 tersebut.
Baca Juga
Ekonomi Digital Indonesia Tembus USD 90 Miliar, Investor Modal Ventura Ungkap Sektor Ritel Jadi Pendorong
Menlu Sugiono Desak Solusi untuk Kesenjangan Digital di KTT APEC, Dorong Asia Pasifik Jadi Pemain Ekonomi Digital
Riset Google dan Temasek: Nilai Ekonomi Digital Indonesia Sentuh Rp 1.430 Triliun di 2024
Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan lima tujuan penyelenggaraan BUMN Startup Day yaitu, business matching, investor pitching, rapid mentoring startup, conference, dan exhibition.
Advertisement
Menurut penuturan Erick, acara ini diikuti oleh 250 startup yang sudah disesuaikan dengan12 klaster di Kementerian BUMN, 150 exhibitor, 22 perusahaan BUMN yang berusahamelihat potensi untuk business matching pada startup, serta sekitar lima ribu pengunjung.
“Proyeksi tahun 2030, ekonomi digital Indonesia akan menjadi terbesar di Asia Tenggara yaitu 40 persen dari total ekonomi yang ada di Asia Tenggara untuk digital atau kurang lebih senilai Rp 4.500 triliun," kata Erick Thohir dikutip Kamis (29/9/2022).
"Momentum ini juga bersamaan dengan banyaknya usia pendudukIndonesia yang 54 persen berada di bawah usia 35 tahun sehingga harus bisa kitamanfaatkan kesinambungan antara ekonomi digital dan sumber dayanya,” lanjut dia.
Kendaraan Listrik
Pada kesempatan tersebut, The Kim Hai selaku Chief Executive Officer SiCepat Ekspres dan Diaz Hendropriyono selaku Komisaris SiCepat Ekspres menjelaskan tentang motor listrikVolta yang digunakan oleh SiCepat Ekspres kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Tohir.
SiCepat pun saat ini sedang dalam proses peralihan kendaraan operasional ke kendaraan listrik, dan ditargetkan untuk selesaidirealisasi pada akhir 2022
Chief Executive Officer SiCepat Ekspres The Kim Hai menyampaikan dukungannya terhadap acara yang menyatukan pertumbuhan bersama BUMN dan perusahaan startup.
“Sebagaisalah satu perusahaan rintisan yang menggandeng kaum milenial sebagai SDM kami, SiCepatmendukung gerakan pemerintah dalam menyetarakan kemajuan digital dalam pertumbuhanekonomi masa kini. Kami juga memberikan kesempatan kepada rekan yang bergabungbersama kami untuk tidak hanya bekerja, namun juga kesempatan untuk dapat mengembangkan potensi diri secara profesional di tengah kemajuan digital,’’ jelas The KimHai.
Advertisement
Sri Mulyani Yakin Ekonomi Digital Indonesia Sentuh USD 120 Miliar di 2025
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, bagi Indonesia sangat penting untuk memanfaatkan potensi ekonomi digital untuk memperkuat momentum pemulihan ekonomi.
Hal itu disampaikan dalam acara Konferensi Integrity and Compliance Task Force B20: Fostering Agility to Combat Money Laundering and Economic Crimes, Rabu (28/9/2022).
"Bagi Indonesia, sangat penting untuk memanfaatkan potensi ekonomi digital dan memastikan bahwa potensi tersebut dapat dimanfaatkan untuk memperkuat momentum pemulihan ekonomi, dan berkontribusi pada pertumbuhan masa depan, yang berkelanjutan dan juga inklusif," kata Sri Mulyani.
Menkeu sangat menyambut baik ekonomi digital yang sedang berkembang ini guna mempercepat pemulihan ekonomi, agar bisa kembali ke masa sebelum pandemi, dan juga untuk menciptakan potensi masa depan. Artinya Indonesia berpotensi bisa meningkatkan ekonomi digitalnya di masa mendatang.
Karena, Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi pengguna internet terbesar di dunia. Menurut data yang disampaikan Sri Mulyani terdapat 247 juta pengguna internet di Tanah Air.
"Kami Juga memiliki adopsi dan penggunaan teknologi digital yang relatif tinggi di kalangan penduduk. Ada 370 juta koneksi ponsel. Ini adalah 133 persen dari populasi dan juga 247 juta pengguna internet, yang berarti 73,7 persen dari populasi menggunakan internet," ucapnya.
Selain itu, Indonesia memiliki ekosistem yang kondusif dan mendukung bagi perkembangan digital start up. Ini termasuk dukungan kuat dari pemerintah untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur pendukung guna mengembangkan ekonomi digital lebih lanjut.
"Dengan demografi yang menguntungkan dan didukung oleh penetrasi internet. Ekonomi digital Indonesia dengan baik terus tumbuh lebih kuat. Per 2021 ekonomi digital Indonesia sangat tertinggi di Asia, mencapai USD 70 miliar dan diperkirakan akan mencapai lebih dari USD 120 miliar pada 2025," kata Sri Mulyani.
Tantangan
Selanjutnya, berdasarkan hasil studi Google, Temasek, Bain & Company (2021) menunjukan nilai investasi ekonomi digital Indonesia sepanjang Kuartal I-2021 sebesar USD 4,7 miliar. Capaian tersebut menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara, melampaui Singapura.
"Data ini menunjukkan bahwa ekonomi digital Indonesia memiliki potensi yang tinggi untuk sumber pertumbuhan di masa depan," ujar Menkeu.
Namun, ada beberapa tantangan dalam mengembangkan ekonomi digital di Indonesia, diantaranya akses internet, disparitas antar serikat pekerja, dan juga lintas tingkat pendapatan, dimana satu aktivitas khususnya antar pulau jawa dan pulau lainnya masih belum merata.
Kemudian, keamanan siber juga sangat penting dan menjadi ancaman bagi ekonomi digital sangat nyata. Perlindungan data bagi konsumen menjadi sangat kritis, dan pengembalian pajak yang setara antara bisnis lokal dan asing menjadi salah satu masalah dan skema pendanaan yang terbatas untuk start-up, serta rendahnya sumber daya manusia di bidang Kewirausahaan.
"Kita perlu mempersiapkan diri untuk masalah ini. Karena teknologi akan memajukan pembayaran akan mengubah cara kerja. Kita juga harus lebih tanggap dan siap menghadapi tantangan risiko dan dinamika perkembangan ekonomi digital ke depan," pungkasnya.
Advertisement