Sukses

Perbankan Cari Solusi Jalankan Kredit Tradisional di Era Digital

Mencari alternatif untuk model persetujuan kredit tradisional akan selalu menciptakan beberapa tantangan. Sementara kredit tradisional dengan agunan telah terbukti efektif dalam menentukan kelayakan kredit calon peminjam.

Liputan6.com, Jakarta Mencari alternatif untuk model persetujuan kredit tradisional akan selalu menciptakan beberapa tantangan. Sementara kredit tradisional dengan agunan telah terbukti efektif dalam menentukan kelayakan kredit calon peminjam, namun mereka tidak akan menjangkau target pasar yang mencari nominal pinjaman yang lebih kecil terutama kepada masyarakat yang tidak memiliki riwayat kredit atau agunan.

Memberikan pinjaman dalam nominal kecil, hingga Rp20 juta, dan memiliki margin yang ketat juga berarti bahwa bisnis akan bergantung pada volume pinjaman yang besar untuk mendapatkan profit. Oleh karena itu, solusi teknologi yang dapat terus ditingkatkan secara efisien, andal, dan hemat biaya adalah kuncinya.

Berangkat dari hal ini, PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) menjalin kolaborasi dengan MongoDB di bidang pengelolaan data non relasional dan terstruktur dalam jumlah besar untuk keputusan pinjaman yang lebih efisien serta tepat sasaran.

"Kami menggunakan data untuk memberikan skor yang menentukan tawaran pinjaman sekaligus besaran pinjaman yang dapat diberikan," kata Chief Technolgy Officer Amar Bank, Kevin Kane dikutip dari Antara, Senin (3/10/2022).

Kevin mengatakan, dalam kerja sama ini MongoDB menyajikan model kredit dari data terstruktur dan tidak terstruktur.

Kevin menjelaskan, dalam model penyaluran kredit tradisional dengan menggunakan agunan selama ini memang terbukti efektif menentukan kelayakan kredit termasuk besaran pinjaman.

"Namun hal ini tentu akan menyulitkan untuk menjangkau pasar kredit dengan nilai nominal kecil sampai dengan Rp20 juta yang pemohonnya tidak punya riwayat kredit maupun agunan," kata Kevin.

 

2 dari 3 halaman

Pasar Kredit

Menghadapi pasar kredit dengan nilai nominal kecil, kata Kevin, hanya bisa dijangkau menggunakan teknologi agar proses bisa lebih efisien, andal dan tentunya hemat biaya.

Bagi banyak orang, kata dia, salah satu rintangan dalam mengakses pinjaman yang lebih kecil adalah tidak memiliki riwayat kredit atau agunan untuk mendapatkan pinjaman.

Selain itu, pemberi pinjaman konvensional juga memiliki proses yang rumit melalui formulir-formulir yang membutuhkan banyak waktu dan usaha untuk menyelesaikannya.

Sejak 2014, pihaknya sudah memanfaatkan teknologi dan data yang mampu menanggulangi hambatan sehingga nasabah dapat mengakses pinjaman dalam nominal kecil tanpa harus direpotkan dengan persyaratan.

MongoDB menyediakan platform data yang dirancang untuk membantu tim pengembangan dapat bergerak lebih cepat, tangkas dan mengurangi kompleksitas infrastruktur data.

Wakil Presiden Regional ASEAN MongoDB, Suvig Sharma menyatakan, kerja sama ini membuktikan hanya dengan platform data bisa mengubah industri di seluruh dunia.

 

 

3 dari 3 halaman

Pengolahan Data

Vice President Infrastructure, Operation, & Cyber Security Amar Bank, Ahmad Fikri mengatakan, produk Tunaiku dari Amar Bank menuntut pengolahan data yang lebih menantang ke depan.

"Dengan kerja sama ini tentunya membantu kami mengelola jenis-jenis data baru yang tidak terstruktur," kata Ahmad Fikri.

Sebagai hasilnya, sejak didirikan pada tahun 2014, Amar Bank kian berkembang. Amar Bank telah memiliki karyawannya dari semula hanya 17 orang pada 2014 menjadi lebih dari 1.080 di 2022.

Amar Bank melalui Tunaiku telah menyalurkan lebih dari Rp8 triliun dan memberikan dampak sosial positif bagi kehidupan ke lebih dari 575.000 masyarakat pada 2022.

Executive Vice President Retail Banking Amar Bank, Abraham Lumban Batu menjelaskan, langkah selanjutnya adalah memperluas teknologi inovatif ke lebih banyak UMKM.

"Jadi, usaha-usaha kecil yang tidak memiliki laporan keuangan dan riwayat kredit yang biasanya dijadikan syarat pemberi pinjaman konvensional, masih bisa mendapatkan pinjaman yang dapat mengubah hidupnya menjadi lebih baik," tutur dia.

"MongoDB membantu kami dalam mengelola jenis-jenis data baru yang tidak terstruktur untuk membuat dan menerapkan model keputusan kredit yang berfokus pada bisnis,” kata Abraham lagi.