Sukses

Harga Emas Tergelincir Usai Cetak Rekor Tertinggi dalam 3 Pekan

Harga emas di pasar spot turun 0,6 persen pada USD 1.715,99 per ounce, setelah mencapai puncak dalam tiga pekan terakhir di level USD 1.729,39 pada perdagangan Selasa lalu.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas tergelincir lebih dari 1 persen pada perdagangan Rabu, terbebani oleh lonjakan dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil Treasury AS menjelang data pekerjaan di Negeri Paman Sam yang dapat mempengaruhi jalur kenaikan suku bunga Bank Sentral, Federal Reserve (The Fed).

Dikutip dari CNBC, Kamis (6/10/2022), harga emas dunia di pasar spot turun 0,6 persen pada USD 1.715,99 per ounce, setelah mencapai puncak dalam tiga pekan terakhir di level USD 1.729,39 pada perdagangan Selasa lalu.

Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,6 persen ke level USD 1.720,80 per ounce.

“Kami melihat kebangkitan dalam dolar dan imbal hasil, sebagai hasilnya, kami telah melihat mundurnya emas setelah cukup agresif bergerak lebih tinggi selama beberapa sesi terakhir,” kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Future, David Meger.

Kurs dolar menguat lebih dari 1 persen terhadap mata uang pesaingnya setelah membukukan hari terburuk sejak Maret 2020 pada perdagangan Selasa. Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun juga naik.

Data menunjukkan pengusaha swasta AS meningkatkan perekrutan pada bulan September, menunjukkan permintaan untuk pekerja tetap kuat meskipun suku bunga meningkat dan kondisi keuangan yang lebih ketat.

Fokus sekarang bergeser ke data nonfarm payrolls yang diawasi ketat Departemen Tenaga Kerja AS untuk September pada hari Jumat.

“The Fed sangat fokus pada pasar pekerjaan saat ini. Kami telah melihat sedikit petunjuk tentang perlambatan di bidang manufaktur. Namun, jika kita melihat jumlah pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan, itu mungkin mengecewakan pasar emas,” kata Meger.

Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena hal ini meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

 

2 dari 3 halaman

Harga Logam Lain

Sementara di tempat lain, harga perak turun 2,7 persen menjadi USD 20,54 per ounce, setelah naik ke level puncak dalam tiga bulan di sesi perdagangan sebelumnya.

“Perak sebelumnya telah dinilai terlalu rendah dibandingkan emas. Nilainya yang terlalu rendah sekarang tidak lagi begitu terasa,” kata analis Commerzbank dalam sebuah catatan.

Untuk harga platinum turun 1,5 persen menjadi USD 915,97 per ounce, dan harga paladium turun 2,8 persen menjadi USD 2.250,67. 

 

3 dari 3 halaman

Harga Emas Kemarin

Harga emas naik lebih dari 1 persen ke puncak tiga minggu pada hari Selasa. Ini karena dolar dan imbal hasil Treasury AS turun, dengan investor berharap Federal Reserve AS dapat mengadopsi pendekatan yang kurang agresif untuk kenaikan suku bunga.

Dikutip dari CNBC, Rabu (5/10/2022), harga emas di pasar spot naik 1,57 persen menjadi USD 1.725,87 per ounce, tertinggi sejak 13 September.

Sementara untuk harga emas berjangka AS naik 1, persen menjadi USD 1.734,80.

Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun mereda. Sementara dolar AS memperpanjang penurunannya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

"Pasar adalah semacam penetapan harga di mana Fed akan mundur sedikit di sini dan itulah mengapa Anda melihat pergerakan ini kembali naik dalam emas dan perak," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Ke depan, data non-farm payrolls AS yang akan dirilis pada hari Jumat dapat menawarkan lebih banyak kejelasan tentang pengetatan kebijakan Fed.

“Jika data pekerjaan keluar lebih lemah dari perkiraan, emas akan reli. Jika keluar lebih kuat, pasar mungkin menafsirkan itu juga, The Fed dapat terus melanjutkan di sini dengan suku bunga, ”tambah Haberkorn.