Liputan6.com, Jakarta Pada Selasa kemarin, miliarder Ray Dalio, 73, salah satu pendiri hedge fund terbesar dan paling sukses di dunia, Bridgewater Associates, mengundurkan diri dari perannya sebagai salah satu dari tiga Co-Chief Investment Officer di perusahaan tersebut.
Dalio akan tetap bersama perusahaannya dalam kapasitas bimbingan sebagai mentor Chief Investment Officer, peran yang dia kembangkan secara publik selama bertahun-tahun sebagai penulis beberapa buku pendidikan tentang karir dan nasihat investasi, termasuk buku terlaris 2017 “Principles: Life & Work.”
Baca Juga
Mengingat masa jabatannya yang panjang di perusahaan yang ia dirikan, berikut adalah empat nasihat yang telah diadopsi Dalio selama lima dekade karirnya, seperti yang dibagikan dalam bukunya “Principles: Life & Work.”, dikutip dari CNBC, Jumat (7/10/2022).
Advertisement
Latih Pikiran Terbuka yang Radikal
“Untuk menjadi sukses dalam pekerjaan Anda, Anda harus pandai membuat keputusan, dan itu membutuhkan keterbukaan pikiran yang radikal.” tulis Dalio di dalam bukunya.
Pikiran terbuka yang radikal adalah kemampuan untuk menganalisis sudut pandang yang berbeda tanpa membiarkan ego Anda menghalangi.
“Sebelum membuat keputusan, Anda harus selalu menerima kemungkinan jika mungkin saja Anda salah” katanya.
Bahkan, Dalio mencari orang-orang yang mungkin tidak setuju dengannya sehingga dia bisa memahami alasan mereka. Setelah dia melihat semua sudut pandang dan informasi yang relevan, dia membuat keputusan.
“Semakin Anda berpikiran terbuka, semakin kecil kemungkinan Anda untuk menipu diri sendiri dan semakin besar kemungkinan orang lain akan memberi Anda umpan balik yang jujur,” ungkapnya.
Bekerja Dalam ‘Idea Meritocracy’
“Tempat kerja yang paling memuaskan adalah Idea Meritocracy.” tulis Dalio. Idea Meritocracy adalah lingkungan di mana ide-ide terbaik menang, tidak peduli dari siapa mereka berasal.
“Hubungan yang paling bermakna dicapai ketika Anda dan orang lain dapat berbicara secara terbuka satu sama lain tentang segala sesuatu yang penting, belajar bersama, dan memahami kebutuhan untuk saling bertanggung jawab untuk menjadi sebaik mungkin,” tulisnya.
Dalio mengatakan, agar Idea Meritocracy berhasil, ketidaksepakatan internal harus konstruktif dan saling menghormati. Anda tidak boleh tidak jujur atau menjelek-jelekkan rekan kerja Anda.
“Semua orang dalam gagasan meritokrasi harus tetap tenang dan menghormati prosesnya,” tulis Dalio. "Tidak diperbolehkan untuk marah jika gagasan meritokrasi tidak menghasilkan keputusan yang Anda inginkan secara pribadi."
Hati-Hati dengan 'Fast Talkers'
“Fast talkers adalah orang yang dengan jelas dan tegas mengatakan sesuatu lebih cepat daripada yang dapat dinilai sebagai cara untuk mendorong agenda mereka melewati pemeriksaan atau keberatan orang lain,” tulis Dalio.
Dalio mengatakan untuk jangan biarkan diri Anda terintimidasi oleh orang-orang ini. Anda memiliki tanggung jawab untuk memahami berbagai hal untuk diri Anda sendiri, daripada berpura-pura bahwa Anda memahami apa yang mungkin dikatakan oleh fast talkers.
"Jika Anda merasa tertekan, katakan sesuatu seperti, 'Maaf karena bodoh, tapi saya perlu memperlambat Anda agar saya bisa memahami apa yang Anda katakan,'" tulis Dalio. “Maka ajukan pertanyaanmu. Semuanya."
Advertisement
Belajar Dari Kesalahan
Dalio mengatakan, semua orang membuat kesalahan. Perbedaan utamanya adalah orang sukses belajar dari itu dan orang gagal tidak melakukanya.
"Kesalahan yang menyakitkan mengubah saya dari memiliki perspektif 'Saya tahu saya benar' menjadi 'Bagaimana saya tahu saya benar?' itu memberi saya kerendahan hati yang saya butuhkan untuk menyeimbangkan keberanian saya." Tulisnya.
Bahkan ketika itu sulit, penting untuk mendorong diri Anda untuk belajar. "Jika Anda tidak bisa mentolerir kesalahan, Anda tidak akan tumbuh, Anda akan membuat diri sendiri dan semua orang di sekitar Anda sengsara." tulis Dalio.