Liputan6.com, Jakarta Gubernur BI (Bank Indonesia) Perry Warjiyo meminta kaum ibu-ibu tidak pelit dalam membelanjakan uangnya untuk membeli produk fesyen muslim Indonesia. Hal ini sebagai bentuk dukungan terhadap industri fesyen muslim nasional.
"Ojo pelit-pelit (jangan pelit-pelit) beli fashion nya halal Indonesia," kata Perry dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival 2022 di JCC Senayan, Kamis (6/10/2022).
Perry menjelaskan, dukungan masyarakat amat diperlukan untuk mengembangkan industri fesyen muslim Indonesia. Mengingat, potensi pasar industri fesyen muslim Indonesia yang luas dan terus berkembang.
Advertisement
"Keluarkan semua uangnya, beli untuk memajukan ekonomi perempuan," antusiasnya.
Pun, saat ini pemerintah dan Bank Indonesia telah menghadirkan kemudahan skema pembayaran melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Dengan ini, masyarakat tak perlu repot-repot membawa uang tunai dalam jumlah besar untuk sekedar membeli aneka produk fashion muslim buatan dalam negeri.
"Sekarang gak perlu repot pakai uang (tunai), cukup scan QR (QRIS)," pungkasnya.
Kemendag: Indonesia Berpotensi Besar Jadi Pusat Fesyen Muslim Dunia
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Didi Sumedi menyebut bahwa Indonesia berpotensi untuk jadi pusat fesyen muslim dunia. Menurutnya dari segi populasi, muslim Indonesia menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Dengan itu, dapat menjadi modal Indonesia untuk bisa menjadi trendsetter dunia dalam mode fesyen muslim.
"Ini tentu bukan hanya mimpi belaka, karena kita punya potensi untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat mode fesyen muslim dunia," ujarnya dalam acara Influencer Gathering Road To JMFW yang diadakan secara online, Selasa (4/10/2022).
Selain itu dia juga menyebutkan dari data yang ada, Indonesia saat ini berada di peringkat 3 dari survei yang dilakukan oleh Global Islamic Economy Indicator. Survei tersebut menunjukkan bahwa Indonesia sangat memungkinkan untuk menjadi negara yang berpotensi mengembangkan produk dan menjadi pusat mode fesyen muslim dunia.
"Selama ini, leaders dari pusat fesyen muslim adalah Uni Emirat Arab dan Turki. Padahal penduduk mereka tidak lebih dari 50 juta, tapi kok kita kalah. Ini yang jadi tugas bagaimana kita harus naik peringkat satu di 2024," tambahnya.
Advertisement
Mendag: Kearifan Lokal Kunci Indonesia Kuasai Fesyen Muslim Dunia
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan, keragaman budaya, kearifan lokal, serta sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Indonesia tidak hanya mampu menginspirasi dunia, tetapi juga dapat menguasai pasar global, salah satunya di sektor fesyen muslim Indonesia.
Keunggulan dan potensi yang dimiliki menjadi kunci untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia di tahun 2024.
Hal tersebut disampaikan Mendag Zulkifli Hasan pada acara Road to Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023, Fashion Show & Dialog bertajuk "From Local Wisdom to Global Inspiration" yang berlangsung di Kantor Kementerian Perdagangan hari ini, Selasa (23/8/2022).
Kegiatan ini terlaksana atas kerja sama berbagai pihak antara lain Mustika Ratu, Yayasan Putri Indonesia, Indonesian Fashion Chamber, dan sejumlah jenama fesyen ternama Indonesia.
“Dengan potensi keragaman budaya, kearifan lokal, serta sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Indonesia, kita tidak hanya mampu menginspirasi dunia, namun juga dapat menguasai pasar global. Beragam kain tradisional Indonesia dengan nilai filosofis menjadi sumber kreativitas bagi para desainer dan pelaku usaha fesyen muslim Indonesia yang tidak dimiliki negara lain. Inilah yang menjadi kunci untuk mewujdukan Indonesia sebagai sebagai kiblat fesyen muslim dunia di tahun 2024,” tegas Mendag Zulkifli Hasan.
Potensi
Selain itu, Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, potensi pasar fesyen muslim dan modest fashion sangat besar. Ada dua yang mendorong agar kiprah Indonesia harus lebih besar lagi di sektor fesyen muslim dan modest fashion.
Pertama, populasi muslim dunia setara 25 persen total populasi dunia. Pada 2060, jumlahnya diprediksi meningkat menjadi 30 persen populasi global. Kedua, daya beli produk modest fashion meningkat 6,1 persen dalam empat tahun terakhir dan diperkirakan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan jumlah konsumen/populasi.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement