Liputan6.com, Jakarta - Restoran cepat saji KFC Indonesia menutup layanan pesan antar melalui panggilan telepon 14022. Mulai berlaku sejak awal bulan ini, pemberhentian layanan pesan antar itu diumumkan melalui sebuah unggahan di akun resmi Instagram KFC Indonesia @kfcindonesia, pada Minggu (2/10) lalu.
"Saatnya berpisah dengan 14022 :')," tulis @kfcindonesia, dikutip Jumat (7/10/2022).
"Kamu punya kesan dan pesan apa aja nih untuk layanan pesan antar 14022 yang legend banget dan selama puluhan tahun udah jadi #SeleraOriginal KFC Lovers?," lanjut unggahan itu.
Advertisement
View this post on Instagram
Kemudian dalam unggahan terpisah, manajemen KFC Indonesia mengatakan bahwa layanan pesan antar selanjutnya bisa dilakukan melalui aplikasi KFCku App. KFC Indonesia pun menawarkan sejumlah keuntungan bagi pengguna aplikasi KFCku App.
"Nah, pembelian online di KFC sekarang bisa dilakukan melalui KFCku App yang super praktis dan mudah dipakai," terang akun @kfcindonesia.
"Spesial untuk pengguna aplikasi, pastinya KFC sudah menyiapkan banyak keuntungan dong. Kalau penasaran, yuk langsung cobain sendiri!," tambahnya.
View this post on Instagram
Pendapatan Naik 18 Persen, Pengelola KFC Cetak Laba Rp 32,22 Miliar
PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), emiten pengelola gerai restoran cepat saji KFC membukukan kinerja positif sepanjang semester I 2022. Pengelola KFC ini mencatat pertumbuhan pendapatan dan cetak laba hingga Juni 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1 Agustus 2022, ditulis Sabtu (27/8/2022), PT Fast Food Indonesia Tbk meraih pendapatan Rp 2,86 triliun hingga Juni 2022. Pendapatan perseroan tumbuh 18,10 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,42 triliun.
Beban pokok penjualan tumbuh 16,04 persen menjadi Rp 1,08 triliun selama semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 933,30 miliar. Dengan demikian, laba bruto perseroan naik 19,38 persen menjadi Rp 1,78 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,49 triliun.
Perseroan mencatat kenaikan beban penjualan dan distribusi Rp 1,41 triliun pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,28 triliun. Beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp 332,64 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 303,42 miliar. Beban operasi lain turun menjadi Rp 7,18 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,36 miliar.
Dengan melihat kondisi itu, perseroan membukukan laba usaha Rp 64,47 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 74,84 miliar.
PT Fast Food Indonesia Tbk mencatat laba periode berjalan Rp 32,66 miliar pada semester I 2022. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 76,91 miliar. Laba per saham dasar tercatat Rp 8 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 19.
Total ekuitas tercatat Rp 978,65 miliar pada semester I 2022 dari periode Desember 2021 sebesar Rp 919,18 miliar. Total liabilitas perseroan susut menjadi Rp 2,57 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 2,63 triliun. Aset perseroan tercatat Rp 3,55 triliun pada 30 Juni 2022. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 416,65 miliar pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 601,01 miliar.
Advertisement
Kinerja Kuartal I 2022
Sebelumnya, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pengelola restoran cepat saji KFC membukukan kenaikan pendapatan dan menekan rugi selama kuartal I 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (2/6/2022), PT Fast Food Indonesia Tbk mencatat pendapatan Rp 1,28 triliun pada kuartal I 2022. Realisasi pendapatan itu tumbuh 18,31 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,08 triliun.
Beban pokok penjualan naik 18,4 persen menjadi Rp 465,76 miliar selama tiga bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 672,83 miliar. Dengan melihat kondisi itu, laba bruto naik 18,25 persen menjadi Rp 795,63 miliar pada kuartal I 2022. Jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 672,83 miliar.
Perseroan mencatat kenaikan beban penjualan dan distribusi Rp 647,06 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 598,93 miliar.
Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 166,79 miliar pada tiga bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 598,93 miliar. Beban operasi lain bertambah menjadi Rp 5,83 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,82 miliar.
Perseroan mencatat rugi usaha susut 81,24 persen menjadi Rp 13,69 miliar selama tiga bulan pertama 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 73,04 miliar.
Perseroan mencatat rugi periode berjalan merosot 67,90 persen menjadi Rp 19,73 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 61,46 miliar. Perseroan mencatat rugi per saham dasar sebesar Rp 5 pada kuartal I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 15.