Liputan6.com, Jakarta Ketua DPR-RI, Puan Maharani mengatakan dalam Forum Parlemen 20 (P20) berkomitmen semua negara menjaga pasokan pangan dan energi menuju tahun 2023. Forum menyepakati tidak boleh ada negara yang kekurangan bahan pangan untuk rakyatnya.
"Kami semua memiliki komitmen yang sama, menuju tahun 2023 diharapkan tidak ada negara yang kemudian tidak mendapatkan pangan seperti yang dibutuhkan," kata Puan dalam konferensi pers di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Jumat (7/102022).
Baca Juga
Puan mengatakan ketahanan pangan menjadi hal yang penting bagi setiap negara. Kelangkaan pangan hanya akan merugikan masyarakat. Sehingga diharapkan tahun depan tidak ada lagi masalah keamanan dan perang yang menyisakan korban para perempuan dan anak-anak.
Advertisement
"Kami mendukung mendorong agar jangan sampai dalam masalah keamanan, keselamatan dan urusan pangan ini, kemudian perempuan dan anak menjadi korban yang terbesar," katanya.
Selama forum berlangsung, Puan tak menampik ada perbedaan pendapat. Namun semua negara, delegasi dan tamu undangan sepakat untuk tidak saling menyerang dan tidak boleh saling menyalahkan atas kondisi yang terjadi kini.
"Kami menyepakati bahwa tidak ada negara yang saling menyerang, tidak ada negara yang kemudian saling menyalahkan," kata dia.
Meski begitu selama forum berlangsung, semua negara dipersilakan menyatakan pendapat sesuai dengan tujuan masing-masing negara.
"Kami mempersilahkan semua negara untuk menyatakan pendapatnya sesuai dengan harapan, cita-cita dan tujuan dari semua negara yang tadi menyampaikan pendapatnya masing-masing," pungkasnya.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
PDI Perjuangan hingga kini belum juga mengumumkan nama Capres-Cawapres mereka untuk 2024 nanti. Akan tetapi, Puan Maharani menyebut ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah memiliki kandidatnya.
Puan Maharani: Dunia Semakin Terbelah, Rivalitas Justru Meningkat
Pandemi Covid-19 belum berakhir. Banyak negara masih berjuang untuk memulihkan ekonomi yang sempat tersungkur akibat pandemi. Di tengah pemulihan ekonomi ini, gejolak ekonomi global semakin tak menentu dengan adanya berbagai konflik geopolitik.Â
Ketua DPR Puan Maharani mengatakan, seharusnya setiap negara memiliki kesadaran untuk bekerja sama saling bahu-membahu mengatasi permasalahan global ini. Sayangnya dengan kondisi ini negara-negara dunia justru terpecah menjadi beberapa kelompok yang sangat berpotensi memperburuk keadaan.
"Kita melihat dunia yang semakin terbelah. Kita melihat masing-masing negara melangkah secara unilateral. Kita menyaksikan meningkatnya rivalitas," kata Puan Puan dalam dalam pembukaan The 8th G20 Parliamentary Speaker's Summit (P20) di Gedung DPR-MPR, Jakarta, Kamis (6/10).
Puan melanjutkan kolaborasi, kerja bersama, bukan untuk mengejar agar menjadi pemenang dalam segala hal. Sebaliknya dalam kondisi ini semua pihak harus menjadi pemenang.
"Komitmen antar negara untuk kemajuan bersama, menjadi harapan baru, sebagai aspirasi rakyat, yang semakin menghendaki dunia memiliki wajah yang humanis. No one left behind, inilah Semangat untuk kemajuan bersama," tuturnya.
Â
Advertisement
Kerja Bersama
Budaya damai dan toleransi semakin diperlukan dalam memperkuat interaksi antar bangsa dan negara. Menurutnya, kerja bersama antar parlemen dapat berperan penting untuk menyebarkan budaya damai dan toleran. Apalagi dalam menghadapi ketegangan geopolitik saat ini.
"Dialog dan diplomasi dalam penyelesaian berbagai masalah global, menjadi protokol yang utama dalam setiap kerja bersama antar negara," kata dia.
Dia menambahkan, kerja bersama antar negara, pada akhirnya membutuhkan agenda kerja yang nyata. Hal ini pun dapat dimulai melalui langkah-langkah kecil untuk sampai pada tujuan yang besar.