Sukses

Cetak SDM Unggul Indonesia, Menhub Dorong Kolaborasi 3 Pihak

Menhub mengatakan, masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diperbaiki dalam membangun SDM unggul di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, mendorong kolaborasi tiga pihak, yakni pemerintah, perguruan tinggi, serta industri dalam upaya mencetak banyak sumber daya manusia (SDM) unggul di Indonesia.

“Kita harus menyiapkan SDM yang berkualitas sehingga Indonesia bisa melakukan lompatan kemajuan dan mengejar ketertinggalan dengan negara-negara lain,” ujar Menhub saat memberikan kuliah umum di Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, Tangerang, Banten, Minggu (9/10/2022).

Menhub mengatakan, masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diperbaiki dalam membangun SDM unggul di Indonesia.

Berdasarkan data nilai Global Talent Competitiveness Index (GTCI) 2021, Indonesia menempati peringkat 80 dari 134 negara.

Salah satu faktor penyebab masih rendahnya peringkat daya saing SDM Indonesia, salah satunya terkait ketidaksesuaian antara keterampilan dari pendidikan dengan kebutuhan industri.

"Keterampilan saja tidak cukup, harus diikuti link and match atau kesesuaian dengan kebutuhan industri. Sehingga serapan SDM menjadi optimal," tutur Menhub.

Misalnya, saat ini pasar telah memasuki industri 4.0, sehingga pada sistem pengajaran dan pelatihan harus terdapat pelajaran yang membahas digitalisasi, internet of things, e-commerce, dan lain sebagainya.

Selain itu, Menhub juga menekankan pentingnya mengasah soft skill seperti: berpikir kritis, kreativitas, kemampuan koordinasi, kontrol emosi, negosiasi, dan sebagainya.

 

2 dari 3 halaman

Kolaborasi

Kemenhub telah melakukan sejumlah kolaborasi dengan perguruan tinggi dan industri, untuk mencetak SDM unggul di bidang transportasi. Salah satunya kerja sama dengan perguruan tinggi negeri dalam negeri dan internasional, untuk menyediakan program double degree.

Antara lain, dengan Universitas lndonesia (Ul) dan University of Leeds Inggris untuk Program Moda Transportasi Jalan, Universitas Gajah Mada dan University of Leeds Inggris untuk Program Moda Perkeretaapian, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Rotterdam University of applied Sciences (RUAS) Belanda untuk Program Moda Transportasi Laut, serta Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Ecole Nationale de L'aviation Civile (ENAC) Perancis untuk Program Moda Transportasi Udara.

Di sisi lain, sejumlah kerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri juga dilakukan. Diantaranya berssma University of Tasmania Australia dan Monash University, dengan program menyelenggarakan diklat Training of Trainer (ToT) untuk meningkatkan kualitas pengajar yang berstandar International Maritime Organization (IMO), beasiswa, serta pengembangan konsep dan realisasi Transit Oriented Development (TOD) di Indonesia.

 

3 dari 3 halaman

Sederet Kerja Sama

Kemudian, kerja sama juga dilakukan langsung dengan industri yakni antara Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) dengan International Air Transport Association (IATA) melalui program pendidikan dan pelatihan di sektor transportasi udara.

Juga, kolaborasi dengan sejumlah operator transportasi nasional seperti PT MRT Jakarta, PT LRT Jakarta, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Perum Damri, PT Railink Jakarta. Itu untuk pelaksanaan program diklat, pertukaran tenaga ahli, serta pemanfaatan lulusan sekolah di bawah lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan.