Sukses

Kejar Target Prapenjualan, Lippo Karawaci Luncurkan Cendana Botanic

Lippo Karawaci menggandeng desainer terkemuka Alex Bayu untuk menghadirkan Cendana Botanic dengan desain modern, memaksimalkan space utilization serta menitikberatkan functionality.

Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk terus berinovasi menciptakan produk hunian berkualitas untuk menyasar pembeli rumah pertama. Pada awal Oktober 2022, emiten dengan kode saham LPKR ini meluncurkan Cendana Botanic.

Ini adalah proyek rumah tapak berkualitas yang dibangun di lokasi strategis di kawasan Lippo Village South, Tangerang. Cendana Botanic terdiri dari tiga tipe, yaitu Botanic Villa (LT 60 m2, LB 55 m2), Botanic Residence (LT 74,25 m2, LB 68 m2), dan Botanic Sanctuary (87,75 m2, LB 88 m2).

Lippo Karawaci juga menggandeng desainer terkemuka Alex Bayu untuk menghadirkan Cendana Botanic dengan desain modern, memaksimalkan space utilization serta menitikberatkan functionality.  

Peluncuran Cendana Botanic sendiri merupakan salah satu wujud strategi Lippo Karawaci untuk memenuhi target prapenjualan 2022 yang sebesar Rp 5,2 triliun. Adapun pada Semester I 2022, Lippo Karawaci telah berhasil membukukan pra penjualan Rp 2,48 triliun, naik 7 persen YoY (year on year) dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.

CEO Lippo Karawaci John Riady mengatakan, untuk memenuhi target pra penjualan pada tahun 2022, manajemen Lippo Karawaci menerapkan beberapa strategi, yakni meluncurkan kembali produk-produk residensial untuk pemilik rumah pertama.

"Selan itu juga menambah produk residensial premium dan unit ruko, menawarkan apartemen mid-rise untuk memperluas penetrasi pasar, serta mendorong permintaan untuk unit high-rise siap huni," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (12/10/2022).

“Kami menegaskan kembali target yang akan diraih pada tahun ini yang sebesar Rp 5,2 triliun dan tetap berkomitmen untuk menyediakan perumahan yang berkualitas untuk memenuhi permintaan yang kuat dari pemilik rumah pertama, bahkan saat kami mendiversifikasi penawaran produk dan harga produk," tegas John.

2 dari 3 halaman

Lippo Karawaci Bukukan Pendapatan Rp 6,81 Triliun di Semester I 2022

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berhasil membukukan pendapatan Rp 6,81 triliun di Semester I 2022. Keberhasilan tersebut didukung oleh peningkatan pendapatan Lippo Karawaci pada Kuartal II 2022 yang mencapai Rp 3,48 triliun atau tumbuh 4,3 persen QoQ (Quarter on Quarter).

Peningkatan pendapatan Lippo Karawaci ini terutama didorong oleh peningkatan pendapatan dari real estat dan lifestyle serta stabilnya layanan kesehatan.

CEO Lippo Karawaci John Riady menjelaskan, di segmen real estat, pendapatan Lippo Karawaci meningkat 16,3 persen QoQ di Kuartal II 2022 menjadi Rp 1,01 triliun.

"Pendapatan ini terutama didukung oleh serah terima rumah tapak di Lippo Village dan Lippo Cikarang," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (1/9/2022).

Adapun pada Semester I 2022, pra penjualan Lippo Karawaci naik sebesar 6,6 persen YoY (Year on Year) menjadi Rp 2,48 triliun dengan total penjualan mencapai 3.047 unit. Pada 2022, Lippo Karawaci menargetkan pra penjualan sebesar Rp 5,2 triliun.

Bisnis kesehatan Lippo Karawaci beroperasi di bawah naungan anak perseroan, yaitu PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO).

Pada Kuartal II 2022, Siloam berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 2,19 triliun. Sementara itu, pada Semester I 2022, Siloam berhasil mencatat pendapatan Rp 4,41 triliun atau sebesar 65 persen dari total pendapatan Lippo Karawaci.

Pendapatan yang bersumber dari segmen lifestyle meningkat 14,1 persen QoQ di Kuartal II 2022 menjadi Rp 284 miliar.

Pendapatan dari segmen lifestyle pada Semester I 2022 juga meningkat 12,3 persen YoY menjadi Rp 533 miliar disebabkan peningkatan tingkat hunian hotel serta jumlah pengunjung mal yang lebih tinggi.

 

3 dari 3 halaman

Tetap Optimistis

John Riady melanjutkan, Lippo Karawaci sukses meningkatkan kinerja dari Kuartal I 2022 ke Kuartal II 2022, termasuk untuk tetap fokus meraih target prapenjualan tahun 2022.

"Kami juga menyadari adanya tantangan makro ekonomi di masa depan seperti peningkatan suku bunga yang juga berpotensi mendorong peningkatan suku bunga KPR sehingga dapat mempengaruhi keterjangkauan harga properti, menurunnya permintaan, dan keterlambatan pembayaran," kata dia. 

Lippo Karawaci juga mengamati tantangan yang dihadapi oleh para pemain real estat lainnya secara global, dan Lippo Karawaci percaya manajemen resiko sangat penting untuk meminimalisir dampak terhadap bisnis.

"Di sisi lain, bisnis kami diuntungkan melalui segmen layanan kesehatan dan lifestyle yang diperkirakan akan terus membaik seiring berlangsungnya masa transisi Indonesia ke pasca pandemi.” pungkas dia.