Sukses

Harga Emas Dunia Hari Ini Kinclong, Kurs Dolar AS jadi Pengerek

Harga emas naik pada perdagangan Rabu didorong penurunan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil Treasury AS

Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta) didorong penurunan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil Treasury AS setelah risalah dari pertemuan kebijakan terakhir Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed).

Dikutip dari CNBC, Kamis (13/10/2022), harga emas hari ini di pasar spot terakhir naik 0,4 persen menjadi USD 1.672,05 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,36 persen menjadi USD 1.608,00.

Pembuat kebijakan Fed sepakat bahwa mereka perlu pindah ke sikap kebijakan yang lebih ketat, dan kemudian mempertahankannya untuk beberapa waktu, untuk memenuhi tujuan bank sentral AS menurunkan inflasi.

Meski demikian, beberapa peserta diskusi mengatakan penting untuk “mengkalibrasi” laju pengetatan kebijakan lebih lanjut dengan tujuan memitigasi risiko dampak negatif yang signifikan terhadap prospek ekonomi.

“Pasar menangkap tanda-tanda dovish dan melihat kata ‘kalibrasi’, maka dolar AS turun dan emas melonjak,” kata Tai Wong, Pedagang Senior di Heraeus Precious Metals di New York.

Kurs Dolar AS melemah, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun juga menurun.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Data indeks harga konsumen AS akan dirilis pada hari Kamis, yang diperkirakan akan tetap tinggi.

Emas dan perak tampaknya akan diuntungkan dari perputaran dolar dan imbal hasil akhirnya, oleh karena itu fokus lanjutan pada inflasi dan data ekonomi sebagai tanda pelemahan untuk mendukung pergeseran sikap hawkish yang ditandai oleh Federal Reserve,” Ole Hansen , kepala strategi komoditas di bank Saxo, mengatakan dalam sebuah catatan.

Di tempat lain, harga perak turun 0,83 persen menjadi USD 19,03 per ounce. Harga platinum turun 0,13 persen menjadi USD 884,47, dan harga paladium turun 0,24 persen menjadi USD 2.136.00 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Emas Menguat Tipis, Bangkit dari Level Terendah Seminggu

Pada perdagangan kemarin, harga emas memantul dari level terendah satu minggu pada hari Selasa. Dia terangkat oleh dolar AS yang lebih lemah. Sementara investor bersiap untuk laporan inflasi utama AS yang diperkirakan akan mempengaruhi sikap kebijakan moneter Federal Reserve.

Dikutip dari CNBC, Rabu (12/10/2022), harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi USD 1,677.70 per ounce, setelah naik sekitar 1 persen di awal sesi. Emas berjangka AS menetap 0,6 persen lebih tinggi pada USD 1.686,00.

Dolar AS turun sekitar 0,3 persen terhadap para pesaingnya, membuat emas batangan yang dihargakan dengan greenback sedikit lebih murah untuk pembeli luar negeri.

Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun melepaskan kenaikan dari hari sebelumnya, membantu permintaan untuk emas batangan dengan imbal hasil nol.

Namun, "banyak tindakan harga sehari-hari cukup berisik pada saat ini," karena pasar masih sangat menunggu untuk melihat bagaimana data inflasi dan risalah Fed bermain menuju pertemuan Fed berikutnya, kata Ryan McKay, ahli strategi komoditas di TD Securities.

Pembacaan inflasi AS hari Kamis diperkirakan akan tetap tinggi dan memperkuat retorika hawkish Fed tentang kebijakan moneter.

"Emas sebenarnya bertahan cukup kuat terhadap kenaikan suku bunga riil, jadi, saya pikir ada beberapa yang mengejar sisi bawah di sana," tambah McKay.

3 dari 3 halaman

Emas Masih Sulit Bangkit

Naiknya suku bunga AS meningkatkan biaya peluang memegang emas, yang tidak dikenakan bunga.

Ke depan, "sulit untuk membuat kasus bullish untuk emas", mengingat puncak inflasi mungkin belum datang, dengan kenaikan suku bunga kemungkinan akan berlanjut sampai skenario seperti itu, kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA.

Perak turun 1,2 persen menjadi USSD 19,42 per ounce, platinum menguat 0,2 persen menjadi USD 900,35, dan paladium turun 1,1 persen menjadi USD 2.148,08.

Analis Citi mengatakan dalam sebuah catatan mereka relatif bullish pada paladium, mengutip permintaan yang kuat pada peningkatan ketersediaan pasokan chip otomotif, re-stocking rantai pasokan otomotif dan meningkatnya risiko pasokan Rusia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.