Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan kembali berkunjung di Taman Sains dan Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).
Kunjungan ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan pengecekan secara berkala perkembangan pembangunan TSTH2, utamanya dari segi infrastruktur dan fasilitas pendukung. Beberapa fasilitas yang dikunjungi di kawasan ini, yaitu Gedung Riset Herbal, Gedung Riset Pertanian, dan Screen & Green House.
Baca Juga
"Saya telah melihat langsung kemajuan pembangunan yang terjadi meskipun terdapat tantangan kendala cuaca pada bulan-bulan ini. Saya memberikan apresiasi kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Tim Pelaksana Pekerjaan," ujar Menko Luhut.
Advertisement
TSTH2 akan dilengkapi dengan laboratorium bioteknologi dan genomic menjadi center of excellence bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini, terutama dalam bidang tanaman obat dan pertanian untuk mendukung program food estate.
Dalam kunjungan ini Menko Luhut turut ditemani oleh Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H. Laoly. Menkumham Yasonna turut mengapresiasi berjalannya proyek TSTH2.
"Patut untuk didukung proyek ini. Dari segi perekonomian, bisa meningkatkan hajat hidup masyarakat lokal kedepannya. Dalam segi sumber daya manusia (SDM), TSTH2 nantinya mampu menjadi tempat menimba ilmu bagi SDM lokal di sini," katanya dalam diskusi bersama Menko Luhut dan hadirin.
Menko Luhut juga berkesempatan meninjau demplot lahan budidya yang dikembangkan dengan teknologi Zero Budget Natural Farming (ZBNF) yaitu teknologi budidaya dari India yang memanfaatkan bahan alami dari peternakan, mulai dari penyiapan lahan menggunakan kotoran dan urine sapi, pemanfaatan jerami untuk melindungi benih dan pengaturan irigasi untuk menjaga kelembaban tanah.
Menko Luhut memberikan beberapa catatan dalam kunjungannya kali ini. Pertama, infrastruktur yang sudah dibangun harus dijaga dengan sebaik-baiknya, misalnya seperti penataan drainase, kabel listrik, dan fiber optik. Kemudian pemerintah Humbahas perlu melakukan sosialisasi terkait akses jalan yang masih terkendala lahan masyarakat, selain itu pembangunan jalan di kawasan TSTH2 perlu menggunakan material fly ash dan bottom ash (FABA).
"FABA ini sangat kuat dan tahan lama. Sangat cocok untuk wilayah TSTH2 ini," ujar Deputi Bidang Koordinasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti
Program Riset dan SDM
Terkait SDM yang nantinya akan memanfaatkan TSTH2 ini, perlu disiapkan program riset dan SDM yang kompeten agar dipersiapkan dengan baik. Diharapkan agar Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi dapat berperan dalam pengembangan TSTH2.
Perlu diketahui, bahwa dalam kawasan TSTH2 ini telah dibangun jaringan listrik oleh PT PLN, jaringan telekomunikasi 4G oleh PT Telkom dan Telkomsel, serta PT Brantas Abipraya dan PT Yodya Karya yang terus bekerja untuk memberikan solusi dan rekomendasi terbaik dalam pembangunan TSTH2. Selain itu pembangunan KHDTK dan TSTH2 ini terus juga dipantau dan dievaluasi oleh Badan Standardisasi Instrumen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama IT Del sebagai pengelolanya, agar berkualitas dan optimal.
Melalui arahan Menko Luhut, Kementerian PUPR bersama tim agar dapat segera melakukan review terhadap dokumen perencanaan pembangunan tahap 2 yang telah disusun oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Ini nantinya berfungsi untuk melakukan pendanaan yang efisien.
"Saya mengharapkan agar pembangunan TSTH2 tahap pertama ini bisa diselesaikan tepat waktu dengan hasil maksimal. Nantinya kita bisa segera memulai tahap yang kedua," tegas Menko Luhut.
Dalam kunjungan ini Menko Luhut juga turut didampingi oleh Staf Khusus Bidang Ekonomi dan Investasi Kemenko Marves Hernando, Staf Khusus Bidang Hukum dan Perundang-Undangan Lambock V. Nahattands, dan adanya pihak investor yaitu Srinivas Bummidala selaku Group Director GMR Group.
Advertisement
Hadapi Perfect Storm, Menko Luhut Siapkan Skenario Terburuk
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, Indonesia akan dihadapkan dengan kondisi perfect storm. Kondisi ini adalah ketidakpastian ekonomi hingga geopolitik dalam waktu yang sama.
“Today it’s a perfect storm, akan menghadapi perfect storm ini jadi tolong kita semua hati-hati ketidakpastian perekonomian dunia menurut saya sangat tinggi, kemudian karena situasi ketidakpastian ini Indonesia harus menyiapkan skenario terburuk,” kata Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers, Rabu (12/10/2022).
Luhut menjelaskan, di tengah ketidakstabilan geopolitik ini, pihaknya tengah menyiapkan langkah pengujian (uji coba) skenario terburuk.
“Kalau sampai ada limited dan nuclear war itu juga sudah sangat berbahaya karena kalo orang sudah terdesak, bukan tidak mungkin dia melakukan apa saja. Jadi kita semua sekarang menghitung skenario-skenario yang terburuk yang mungkin terjadi,” kata Luhut.
Hal yang sama juga diungkap oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar. Ia mengatakan kondisi global saat ini layaknya badai.
"Hanya memang banyak yang bertanya apakah ini topan, taifun, atau perfect storm. Nampaknya perfect storm yang akan terjadi probabilitasnya ke depan," kata Mahendra pdaa Selasa 11 Oktober 2022.
Mahendra menuturkan, dalam konteks ekonomi global The Perfect Storm artinya tiga hal menjadi satu, yaitu inflasi tinggi yang bahkan negara maju mengalami terakhir 30-40 tahun lalu sepanjang sejarah. Kedua adalah resesi baik itu teknikal resesi atau lainnya. Selain itu, ketiga terdapat aspek yang tidak bisa diprediksi yang luar biasa, yakni geopolitik.
"Ketiga ini tidak diajarkan karena tidak jadi bagian ekonomi mestinya tapi ternyata ini faktor paling penyebab ketidakpastian. Berapa lama dan berapa besar, kita tidak tahu pasti. Tapi bahwa ada badai dan perfect storm pasti akan terjadi," kata dia.
Dia menambahkan, OJK sebagai regulator bertugas untuk menjaga stabilitas keuangan, bukan hanya mencermati.
"Yang kita lakukan bukan sekadar mencermati dan memantau apalagi menyesali, tapi justru berkoordinasi, membahas untuk dapat memitigasi termasuk dengan apa yang disebut Stress test (pengujian) terhadap kemungkinan yang terjadi," ujar dia.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bakal Positif
Menurut ia, hal tersebut dilakukan agar bisa mengatasi risiko yang mungkin terjadi. Mahendra menegaskan, setelah itu, penting untuk berfokus pada agenda utama untuk memperkuat dan mempertahankan ekonomi Indonesia.
"Tapi setelah itu, maka kita fokus agenda utama. Karena mencermati ekonomi global bukan agenda utama RI. Yang dilakukan ialah memperkuat dan mempertahan pertumbuhan ekonomi Indonesia agar terus berlangsung. Itu agendanya bukan mencermati dan memperkirakan ekonomi dunia," kata Mahendra.
Mahendra menilai ekonomi Indonesia pertumbuhannya tetap baik. Diprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai di atas 5 persen hingga 2023.
"Ekonomi Indonesia kita lihat dari kaca mata pertumbuhan ekonomi tetap baik maupun perkiraan lembaga internasional dan analis. Semua menyatakan Indonesia akan tetap tumbuh terjaga di kisaran atau bahkan di atas 5 persen untuk tahun ini dan depan," ungkapnya.
Advertisement