Sukses

54 Persen Konsumen Properti Pilih Hunian dengan Kemudahan Akses ke Fasilitas publik

Sebesar 54 persen masyarakat tercatat memilih hunian dengan kemudahan akses pada fasilitas publik seperti tempat olah raga, pertokoan, pusat perbelanjaan, sekolah, fasilitas kesehatan, dan lainnya.

Liputan6.com, Jakarta ASYA, sebuah township premium di kawasan hunian Jakarta Timur kembali memperkenalkan landed house terbaru dalam menjawab kebutuhan hunian yang mengutamakan kenyamanan melalui konsep ramah lingkungan serta dukungan ekosistem dan fasilitas terpadu untuk menunjang gaya hidup masa kini melalui Cluster Sentarum.

Berlokasi di area terdepan ASYA, Cluster Sentarum menghadirkan akses paling dekat dengan area komersial dan pusat gaya hidup di Jakarta Timur, serta kemudahan mobilitas yang seamless untuk menuju berbagai area di Jabodetabek.

Salah satu faktor eksternal utama yang menjadi pertimbangan masyarakat dalam membeli properti adalah lokasi dan fasilitas yang menunjang hunian tersebut.

Sebesar 54 persen masyarakat tercatat memilih hunian dengan kemudahan akses pada fasilitas publik seperti tempat olah raga, pertokoan, pusat perbelanjaan, sekolah, fasilitas kesehatan, dan lainnya yang dianggap penting untuk menunjang gaya hidup mereka.

“ASYA selalu menghadirkan inovasi hunian yang menjawab kebutuhan gaya hidup konsumen urban, khususnya Jakarta. Untuk itu, ASYA secara konsisten mewujudkan komitmennya dengan menghadirkan rangkaian cluster premium yang tidak hanya mengutamakan kenyamanan dalam rumah, namun juga memberikan nilai lebih dalam memperkaya pengalaman hunian secara keseluruhan melalui satu ekosistem yang lengkap dan terpadu," ujar Chief Marketing Officer ASYA Irma Gunawan Tjandra dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (15/10/2022).

"Salah satunya melalui Cluster Sentarum, berlokasi di area terdepan ASYA yang memungkinkan konsumen untuk lebih mudah menjangkau fasilitas terlengkap dalam menunjang kebutuhan gaya hidup mereka,” lanjut dia.

Cluster Sentarum merupakan hunian yang paling strategis di Kawasan ASYA. Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, kesehatan, dan edukasi, penghuni hanya memerlukan waktu hingga 5 menit untuk menjangkau pusat perbelanjaan seperti AEON Mall dan IKEA yang siap melengkapi gaya hidup modern penghuni dengan berbagai kebutuhan seperti fashion, alat elektronik dan gadget, kuliner dan perlengkapan rumah.

 

 

2 dari 4 halaman

Akses ke Jalan Tol

Cluster Sentarum juga didukung dengan kemudahan akses menuju pintu tol JORR (Jakarta Outer Ring Road) yang terhubung dengan jalan tol dalam kota dengan jarak sekitar 900 meter dari kawasan ASYA.

Selain itu, ASYA merupakan satu-satunya kawasan hunian di Jakarta Timur—tepatnya di dalam mega kawasan Jakarta Garden City, yang memiliki danau besar seluas 15 hektare lengkap dengan lake-side garden yang menciptakan lingkungan hijau dan asri di kawasannya.

Menjawab kebutuhan hunian yang eco-friendly yang dibutuhkan oleh masyarakat modernsaat ini, Cluster Sentarum turut menghadirkan desain rumah yang dapat mendukung lebih hemat energi, yakni melalui double volume ceiling height hingga 6,5m dengan jendela luas untuk sirkulasi udara dan cahaya alami yang baik.

Fasilitas lainnya yang dapat dinikmati adalah hadirnya en-suite bathroom di dalam kamartidur dengan tampilan mewah yang didukung dengan fitur eco flush toilet, air conditioneryang telah tersedia pada setiap kamar, carport yang cukup menampung 2 mobil, serta masingmasingruang kerja, ruang keluarga, dan ruang makan yang tersedia pada Tipe Corner Deluxe House berlantai 3.

ASYA turut menerapkan sistem keamanan 24 jam berlapis, triple gate security. Selain pos keamanan di pintu masuk kawasan dan di setiap cluster, di masing-masing unit rumah juga dilengkapi sistem keamanan berbasis teknologi terkini. Dari smart digital door lock melalui finger print dan kartu, smart switch, voice command, hingga CCTV di area pintu masuk dan ruang tamu pada setiap rumah.

3 dari 4 halaman

Pemerintah Siapkan Rp 97,44 Triliun untuk KPR FLPP bagi MBR

Pemerintah terus mendorong ketersediaan akses perumahan yang layak dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia, agar dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi yang positif khususnya untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.

Salah satu upaya pemerintah dalam mendukung keterjangkauan pemilikan rumah khususnya bagi MBR yaitu Program Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP).

Program tersebut memberikan akses pemilikan rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Skema ini memiliki angsuran tetap selama 20 tahun. Sejak 2010 hingga Juni 2022, program FLPP telah berhasil mendukung pemilikan rumah sebanyak 1,1 juta unit rumah yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia, dengan nilai FLPP yang disalurkan mencapai Rp 97,44 triliun.

Hal tersebut merupakan bagian dari perwujudan komitmen pemerintah sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1994, Pasal 28H Ayat 1 menyatakan setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan Kesehatan.

Selain sebagai pemenuhan mandat UUD 1945, ketersediaan akses perumahan layak dan terjangkau juga berperan penting dalam penciptaan kualitas sumber daya manusia yang sehat dan unggul, yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap pembangunan ekonomi.

4 dari 4 halaman

Akses Pendanaan

Meski demikian menyediakan akses perumahan bagi masyarakat yang membutuhkan bukanlah pekerjaan mudah, khususnya bagi Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan 55,9 persen penduduknya tinggal di daerah perkotaan.

"Pada tahun ini, pemerintah telah menyediakan dana sebesar Rp 30 triliun untuk menyediakan akses ke perumahan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia melalui program tersebut. Sampai dengan Juni 2022, pemerintah telah mencapai target sebesar 49,78 persen dari total target sebesar 200 ribu perumahan bagi masyarakat yang membutuhkan," tulis Perseroan dalam keterangan resminya, Senin (22/8/2022).

Sumber dana sebesar Rp30 triliun tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang disalurkan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp21,1 triliun yang diberikan kepada Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) sebesar Rp19,1 triliun dan kepada PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF sebesar Rp2 triliun, di mana sisa dananya didapat dari penerbitan surat utang yang dilakukan oleh SMF dan dari pengembalian pokok yang diterima BP Tapera maupun SMF.