Liputan6.com, Jakarta PT Timah Tbk meneken nota kesepahaman dengan PLN soal perubahan daya listrik di unit metalurgi Muntok, Bangka. Ini menyambung rencana rampungnya smelter Ausmelt Furnace baru milik perusahaan.
Smelter Ausmelt Furnace PT TIMAH Tbk tak lama lagi akan dioperasikan. Untuk memenuhi pasokan listrik dalam operasional Ausmelt Furnace, PT TIMAH Tbk melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding dengan PT PLN.
Baca Juga
Penandatangan MoU dan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) perubahan daya pelanggan prioritas premium platinum pabrik utama Unit Metalurgi PT TIMAH Tbk dari daya 5.540.000 VA menjadi 8.666.000 VA. MoU dilakukan oleh Kepala Unit Metalurgi Muntok Wiyono dan General Manager UP3 PLN Bangka, Edy Saputra, di Kantor PLN Pangkalpinang, Jumat, 14 Oktober 2022 lalu.
Advertisement
Sekretaris Perusahaan PT TIMAH Tbk, Abdullah Umar mengatakan MoU ini merupakan sinergi BUMN dalam memenuhi kebutuhan listrik di Unit Metalurgi Muntok khususnya operasional Ausmelt Furnace.
"Penambahan daya ini untuk mempersiapkan operasional Ausmelt yang akan dioperasikan dalam waktu dekat. Penggunaan listrik dari PLN juga sebagai upaya perusahaan untuk mendukung program net zero emission," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (16/10/2022).
MoU PLN dan PT TIMAH Tbk ini merupakan salah satu bentuk sinergi BUMN dalam mendukung operasional smleter baru PT Timah Tbk. Sebagaiamana diketahui Ausmelt Furnace mampu mengolah timah kadar rendah dengan kapasitas produksi mencapai 40.000 ton crude tin pertahun.
Manager PT PLN Bangka Edy Saputra menyambut baik kerja sama dengan PT TIMAH Tbk dan siap memenuhi kebutuhan listrik di Unit Metalurgi Muntok PT TIMAH Tbk.
"PT PLN menyambut baik kerjasama dengan PT Timah, PT PLN siap melayani kebutuhan listrik PT Timah Dengan penambahan daya ini diharapkan PT Timah agar bisa lebih maju, dan berkembang," katanya.
Â
Surplus Listrik
Lebih lanjut, dia mengatakan kalau saat ini PLN Bang mengalami surplus listrik. Ini salah satu upaya yang ditempuh memanfaatkan transmisi dengan kabel bawah laut.
"PLN sudah surplus tenaga dengan tambahan daya kabel bawah laut dari luar pulau Bangka," sambungnya.
Senada, SRM Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Mustafrizal mengatakan upaya penggunaan listrik PLN yang dilakukan PT Timah Tbk juga mendukung untuk pengurangan emisi karbon atau net zero emission.
"PLN UP3 Bangka mengapresiasi PT TIMAH Tbk yang mengubah kebijakan pemakaian listrik ke PLN sebagai upaya untuk mendukung net zero emission," katanya.
Â
Advertisement
Progres 95 Persen
Smelter baru milik PT Timah atau Top Submerged Lance Ausmelt Furnance hampir rampung. Pengerjaannya telah mencapai 95 persen.
Smelter ini sebelumnya ditarget usai pada akhir 2021 lalu. Namun, sejumlah kendala menghalangi, sehingga pembangunan ditarget selesai pada semester II tahun ini.
Kepala Unit Metalurgi Muntok PT Timah Wiyono menyampaikan pembangunan smelter baru ini hampir rampung. Dengan begitu, ini akan menambah kapasitas produksi bijih timah.
"Ini (ausmelt), jadi dari penambangan dari smelternya semuanya ada proses penambahan kapasitas lah. Ini (ausmelt) sudah 95 persen," katanya kepada wartawan, ditulis Sabtu (25/6/2022).
Ini sesuai dengan rencana perusahaan yang akan menambah jumlah kapal isap untuk penambangan di laut. Sehingga, total kapal yang dimiliku PT Timah nantinya berjumlah 60 kapal.
Disamping itu, kata Wiyono, pembangunan smelter ausmelt ini sejalan dengan jenis sumber daya yang digarap perusahaan. Langkah ini juga disebut sebagai upaya menuju pemanfaatan green technology.
"Yang pasti dia teknologinya lebih, kenapa kita ausmelt? Disamping pertimbangan kita resources ya sumber dayanya kita sudah ke arah primer (primary OR), kemudian yang kedua juga menuju ke green technology," kata dia.
Â
Serap Rp 1 Triliun
PT Timah Tbk (TINS) mengungkapkan strategi pembiayaan smelter milikinya Top Submerged Lance Ausmelt Furnace. Proyek smelter tersebut dibiayai oleh ECA Financing, di mana mendapatkan pendanaan dari finnvera dan Indonesia Eximbank dengan fasilitas pendanaan sebesar USD 73 juta atau Rp 1,08 triliun (asumsi kurs Rp 14.906 per dolar AS).
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Tbk, Fina Eliani menuturkan, proyek TSL Ausmelt Furnace mendapatkan pendanaan dari Finnvera dan Indonesia Eximbank dengan fasilitas pendanaan sebesar USD 73 juta (Rp 1,08 triliun)
"Saat ini proyek Ausmelt dibiayai oleh ECA Financing di mana mendapatkan pendanaan dari finnvera dan Indonesia Eximbank dengan fasilitas pendanaan sebesar USD 73 juta," kata Fina dalam Public Expose Live secara virtual, Rabu (14/9/2022).
Fina menyebutkan, diperkirakan pada tahun ini dana yang digunakan sekitar USD 68 juta atau Rp 1,01 triliun.
"Namun, diperkirakan di tahun 2022 ini yang akan kita gunakan cukup sebesar USD 68 juta dolar saja," kata Fina.
Selain itu, Fina juge menjelaskan terkait besaran keuntungan yang didapatkan dari proyek TSL Ausmelt Furnace.
"Project Ausmelt ini akan mampu memberikan efisiensi sebesar 25-34 persen, sehingga sebesar itulah kemungkinan akan menambah laba dan profitabilitas perseroan di tahun berikutnya," ujar dia.
Advertisement