Sukses

PNM Bantu UMKM Kaca Tiup Asal Bali Melek Digital, Hingga Banjir Order ke Eropa

Simak cerita pengrajin kaca tiup asal Gianyar, Bali, yang mendapat pelatihan pemberdayaan UMKM dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Liputan6.com, Jakarta -  PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus berkomitmen membantu UMKM di berbagai wilayah di Indonesia untuk naik kelas.

Salah satu program pemberdayaan UMKM oleh PNM adalah Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU), yang mencakup tiga tahapan yaitu literasi keuangan, literasi  pengembangan usaha, dan literasi digital. 

Salah satu pengusaha yang telah memanfaatkan program PKU adalah pengrajin kaca tiup yang berbasis di Gianyar, Bali, I Gede Rediawan. Usahanya telah dibantu oleh PNM sejak tahun 2022 ini, melaui berbagai pelatihan salah satunya penggunaan platform digital. 

"Untuk marketplace, kita diajarkan untuk promosi di Facebook, Shopee, hingga Instagram. Sebelumnya saya masih awam di bidang pemasaran, kemudian kami dilatih oleh PNM jadi bisa mengetahui cara berbisnis melalui (platform) digital," kata Rediawan, dikutip Senin (17/10/2022). 

Dia menceritakan, bahwa produk kaca tiupnya terispirasi dari seorang warga Jepang yang terlebih dahulu memiliki usaha tersebut di negaranya.

Dengan izin yang didapat dari pengusaha itu Rediawan mulai mencoba membuat dan menjual kaca tiup dengan beberapa modifikasi. 

Modifikasi ini dilakukan dengan menambahkan hiasan kayu pada kerajinan kaca tiupnya. Selain itu, keunikan dari kerajinan kaca tiup milik Rediawan adalah bahan-bahan yang digunakan untuk produksi, yaitu limbah pecahan kaca atau kaca bekas.

"Kita menerima limbah atau kaca bekas apapun, baik itu pecahan kaca maupun yang botol," ungkap Rediawan.

Berkat pelatihan usaha dari PNM, usaha kaca tiup milik Rediawan pun berhasil menarik minat di berbagai negara di Eropa. 

"Kita awalnya kedatangan turis, kemudian seiring berjalannya waktu mereka minta pengiriman," bebernya. 

2 dari 3 halaman

PNM Berdayakan UMKM Lewat Program PKU, Simak Tahapannya

PT Permodalan Nasional Madani atau PNM mendorong pemberdayaan dan pendampingan UMKM melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU).

Sebagai informasi, PNM memiliki 12.871.635 nasabah yang tersebar di seluruh Indonesia, menurut data per 11 Oktober 2022.

Dari belasan juta nasabah PNM, 71,87 persen diantaranya aktif di sektor perdagangan. Kemudian, di sektor pertanian ada 15,25 persen, industri perumahan 3,11 persen, dan sektor perkebunan sebanyak 2,85 persen. Adapun 2 persen nasabah PNM lainnya yang bergerak di sektor jasa.

Kepala divisi pengembangan kapasitas usaha PNM, Dicky Fajrian mengatakan, program pemberdayaan UMKM oleh PNM dibagi dalam tiga tahapan.

“Setiap pekan bertemu petugas untuk memberi tips-tips literasi keuangan, literasi pengembangan usaha, literasi digital, hingga terkait izin usaha," kata Dicky kepada wartawan di Bali, Kamis (13/10/2022).

Tahap pertama, adalah literasi keuangan, tentang bagaimana nasabah bisa mengelola pendapatannya dalam bentuk tabungan.

Tahap selanjutnya yakni literasi pengembangan usaha. Sebagai contoh, pelatihan usaha bagi pengusaha toko klontong, sehingga nasabah bisa menjalankan lebih dari satu usaha guna mendukung pendapatan.

Pembinaan ketiga, adalah literasi digital. Hal ini didorong guna mendukung UMKM semakin melek teknologi dalam menjalankan usahanya.

"Jadi kita mengajarkan bagaimana media sosial, cara menggunakan e-commerce agar usahanya bisa diperluas, jadi tidak hanya sektor lokal saja, dia bisa keluar Bali misalnya," jelas Dicky.

3 dari 3 halaman

PNM Catat 12,8 Juta Nasabah di Oktober 2022

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) pada 11 Oktober 2022 mencatat jumlah nasabah PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) hingga 12,871,635 di seluruh Indonesia.

Total penyaluran dalam program PNM Mekaar ini pun mencapai Rp 145,43 triliun.

Di Provinsi Bali, nasabah program PNM Mekar mencapai 67.579 pengusaha, dan dan 1.133 untuk Program ULaMM (Unit Layanan Modal Mikro).

“Hingga akhir tahun kita targetkan bisa mencapai 13 juta nasabah jadi masih ada hampir satu juta lagi yang bisa kita akuisisi untuk tiga bulan kedepan,” ungkap Kepala divisi pengembangan kapasitas usaha PNM, Dicky Fajrian di Bali, dikutip Jumat (14/10/2022).

Namun di tengah adanya kenaikan suku bunga, Dicky memperkirakan hal ini akan berdampak kepada kemampuan nasabah dalam membayar cicilan.

“Artinya memang kalau dibilang terdampak pasti, tapi kita bisa bangkit kembali. Saya salut dengan ibu-ibu anggota peogram sejahtera, dan pengusaha mikro yang bertahan di tengah pandemi,” jelasnya.

“Dalam menggenjot pembiayaan, PNM juga mencoba untuk terus meningkatkan produktivitas dan penambahan jaringan layanan ke daerah daerah yang punya potensi bisnis,” bebernya.

Sebagai informasi, PNM memfasilitasi program pemberian modal bagi perempuan yang ingin memulai usaha melalui program PKU (Pengembangan Kapasitas Usaha).