Indonesia Bidik Pendapatan per Kapita USD 10 Ribu di 2030
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa pendapatan per kapita Indonesia telah berada di sekitar di USD 4.200 tahun ini.
Hal itu diungkapkan Luhut dalam Pembukaan SOE International Conference dan Peluncuran Indonesia Water Fund (IWF) di Bali, Senin (17/10).
"Target kami untuk tahun 2030 mendatang, diharapkan bisa naik hingga USD 10.000 (Rp 154,6 juta) per kapita. Saya yakin kita bisa mencapainya," ujar Luhut, Senin (17/10/2022).
Dalam kesempatan itu, Luhut kembali menyampaikan perhatian Indonesia terkait dampak perang Rusia-Ukraina terhadap ekonomi global.
"Isu (perang Rusia-Ukraina) ini menjadi topik yang panas, dan kita harus mempersiapkan negara kita menghadapi situasi ini. Karena tidak ada yang bisa memprediksi perang tersebut," ucap Luhut.
"Perang di Ukraina ini masih akan menimbulkan dampak yang luas," lanjutnya.
Advertisement
Bukan Hal Mudah
Luhut mengakui, untuk mewujudkan misi Indonesia emas 2045 mendatang bukanlah upaya yang mudah. Hal itu dikarenakan ekonomi dunia yang dikhawatirkan tengah menghadapi The Perfect Storm.
"Hari ini ekonomi kita menghadapi The Perfect Storm, yang sangat fluktuatif. Maka dari itu, Pemerintah Indonesia terus memantau informasi apa pun guna mengatasi masalah ini," jelasnya.
"Fluktuasi harga komoditas semakin tinggi, dengan harga minyak sudah mendekati USD 100 per barel. Sementara itu perlu diwaspadai tren penurunan harga komoditas ekspor utama di Indonesia, walaupun palm oil harganya masih naik lagi hari ini. Kita memang untung, tetapi kita masih harus hati-hati dengan fluktuasi ini," pungkas Luhut.