Sukses

Wamenkeu Pede Ekonomi Indonesia Tembus 5,2 Persen di 2022

Ketahanan ekonomi Indonesia masih sangat kuat. Di kuartal II 2022 ekonomi tumbuh 5,4 persen dan sepanjang, Suahasil yakin bisa di atas 5 persen hingga 5,2 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar lembaga keuangan dunia termasuk IMF cukup optimistis melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 hingga tahun depan. Bahkan ekonomi Indonesia diprediksi bakal lebih tinggi dibanding Amerika Serikat (AS), Jerman hingga Italia. 

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara juga cukup yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terjaga di tahun ini hingga ke depan. Hal ini setelah melihat selama 2,5 tahun ini Indonesia mampu menangani pandemi covid-19 dan menjaga ekonomi.

Namun suahasil pun memperingati untuk berhati-hati. Ia melihat bahwa krisis yang terjadi di dunia saat ini sangat mempengaruhi sisi pasokan yang tidak bisa dengan cepat memenuhi permintaan. Selain itu, angka inflasi yang tinggi juga perlu dikendalikan. 

"Disebabkan karena perbaikan di dalam konteks pandemi itu kemudian bertambah lagi dengan inflasi karena adanya perang Rusia dan Ukraina, kemudian beberapa komoditas menjadi sangat volatile kalau kita lihat harga-harga komoditas menjadi sangat-sangat naik dan kemudian menciptakan volatilitas sangat tinggi,” ujar Suahasil, Senin (17/10/2022).

Indonesia selama 2,5 tahun ini telah mengeloa APBN menjadi shock absorber. Namun saat ini normalisasi dari kebijakan likuiditas mulai terlihat dan dengan demikian maka di seluruh dunia mulai membicarakan mengenai inflasi yang harus ditahan dengan kenaikan suku bunga.

ketika suku bunga naik maka di perkirakan kondisi ekonomi yang akan terkena imbas.  Bagaimana dengan Indonesia?

Ketahanan ekonomi Indonesia masih sangat kuat. Di kuartal II 2022 ekonomi tumbuh 5,4 persen dan sepanjang Suahasil yakin bisa di atas 5 persen hingga 5,2 persen. Sedangkan inflasi seluruh tahun masih terjaga yang saat ini 5,95 persen bahkan setelah telah menyesuaikan dengan harga BBM.

“Apakah kemudian berarti pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terkena imbas kita ekspektasi ini tahun yang akan dagang di tahun 2023 pertumbuhan ekonomi Indonesia akan ada di sekitar angka di 5,3 persen,” terang Suahasil Nazara.

2 dari 3 halaman

Pengelolaan APBN

Dia pun membeberkan cara bagaimana agar pertumbuhan Indonesia akan terus tumbuh dan inflasi tetap terjaga. Pertama APBN sebagai anggaran negara adalah katalis yang sangat penting untuk belanja produksi dalam negeri.

“Kita akan menggunakan APBN dan mengarahkan APBN betul-betul untuk belanja produksi dalam negeri ini harus kita dorong tidak kurang Rp 747 triliun belanja APBN dan APBD yang dapat digunakan untuk produk-produk dalam negeri, belanja modal, barang juga termasuk bantuan-bantuan belanja sosial,” jelas dia.

“Untuk tahun 2023 kita yakin perekonomian Indonesia sangat strong, kunci nya adalah produk dalam negeri, belanja produk dalam negeri, maka itu beberapa waktu terakhir kita mendengarkan terus bahwa untuk pertambangan hilirisasi, kita buat produknya di dalam negeri, untuk belanja negara belanja produk dalam negeri.Ini kita dorong terus,” lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Proyeksi Terbaru IMF: Ekonomi Indonesia Bakal Ungguli AS, Jerman hingga Italia

Publik dunia kini tengah dikhawatirkan dengan ancaman resesi global. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan mengabarkan, setidaknya ada 28 negara yang tengah antre jadi pasien Dana Moneter Internasional (IMF).

Pernyataan itu turut dibuktikan dalam laporan terbaru IMF terkait prospek ekonomi dunia atau World Economic Outlook (WEO) Oktober 2022.

Melansir data World Economic Outlook IMF Oktober 2022, Kamis (13/10/2022), pertumbuhan ekonomi dunia di 2023 mengalami revisi minus 0,2 persen dari sebelumnya 2,9 persen menjadi 2,7 persen.

Senada, IMF pun turut mengkoreksi prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023 minus 0,2 persen, dari 5,2 persen menjadi 5,0 persen. Namun secara angka, itu masih jauh lebih besar dibanding rata-rata dunia.

Sebagai perbandingan dengan sejumlah negara adidaya dunia seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris, ekonomi RI masih jauh lebih unggul ketimbang dua negara tersebut, yang pada tahun depan bakal mengalami pelemahan tajam.

Pertumbuhan ekonomi AS diprediksi akan mengalami pertumbuhan ekonomi 1,1 persen di 2023, turun drastis dari 2,4 persen di 2022. Sementara Inggris lebih parah, dengan pertumbuhan ekonomi 0,3 persen di 2023 berbanding 3,6 persen di 2022.

Senada, Uni Eropa yang tengah terjebak konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina juga diperkirakan melemah jadi 0,5 persen pada 2023, dari sebelumnya 3,1 persen di 2022.

Beberapa negara seperti Jerman dan Italia bahkan diprediksi perekonomiannya akan tumbuh minus sepanjang 2023, antara lain sebesar -0,3 persen untuk Jerman dan -0,2 persen untuk Italia.

Indonesia sendiri dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 5,0 persen di 2023 terbilang superior, dan hanya kalah dari India yang diperkirakan mencatat angka pertumbuhan 6,1 persen.

Itu pun India mengalami koreksi minus 0,7 persen dibanding tahun ini, dimana pertumbuhan ekonominya di sepanjang 2022 diproyeksikan mencapai 6,8 persen.

 

Reporter: Siti Ayu Rachma

Sumber: Merdeka.com