Sukses

Masih Suka Takut Gagal? Cobain 4 Tips Ini Buat Mengatasinya

Bagaimanapun, rasa takut memang kondisi biologis yang membuat diri seseorang merasa aman.

Liputan6.com, Jakarta Rasa takut gagal mungkin sering menghantui tiap individu yang ingin bergerak maju menghadapi risiko lebih besar. Namun jika pemikiran ini terus menjadi pertimbangan, kesuksesan mungkin akan lebih sulit diraih karena sudah menyerah sebelum berperang.

Oleh karena itu, ketakutan ini yang seharusnya dapat dilawan. Hingga pada akhirnya kesuksesan pun dapat tergenggam.

Bagaimanapun, rasa takut memang kondisi biologis yang membuat diri seseorang merasa aman. Itu adalah naluri bertahan hidup manusia yang alami, tapi juga bisa tidak rasional.

Pada akhirnya, mengalami kegagalan dalam berkarier bisa menjadi hal terbaik yang pernah terjadi pada Anda. Namun pada faktanya, seperti yang dikatakan Arianna Huffington, “Kegagalan bukanlah lawan dari kesuksesan; itu bagian dari kesuksesan”.

Takut gagal pada dasarnya adalah perasaan takut akan rasa malu dan ini dirasakan berbeda-beda setiap orang. Beberapa orang yang mengalami takut akan menghindar, cemas, tidak berdaya dan kehilangan kendali. Anda mungkin meremehkan kemampuan diri sendiri untuk menghindari perasaan kecewa atau bahkan memberi tahu orang lain bahwa Anda mungkin gagal mengatur ekspektasi.

Namun, tidak mungkin Anda tumbuh secara profesional atau sebaliknya kecuali diri sendiri yang mendorongnya.

Dilansir dari Forbes, Rabu (19/10/2022), bagi yang masih takut gagal, coba lima cara berikut ini untuk melawan rasa takut akan kegagalan sehingga Anda dapat menaklukkan sekalipun tujuan yang paling tinggi.

 

 

2 dari 3 halaman

1. Cati tahu penyebabnya

Langkah pertama adalah mencari tahu sebenarnya apa saja yang Anda takutkan. Misalnya, apakah Anda khawatir akan dipecat atau terlihat bodoh di depan ruangan yang penuh dengan orang? Apakah Anda takut ditolak? Atau apakah Anda hanya takut akan hal yang tidak diketahui? Setelah sampai ke akar masalahnya, Anda akan lebih mudah untuk memahami dan menyelesaikannya.

2. Visualisasikan rintangan

Ada banyak hal yang bisa dikatakan tentang berpikir positif, tetapi itu tidak cukup untuk menaklukkan rasa takut akan kegagalan. Selain itu, Anda juga perlu memvisualisasikan rintangan di sepanjang perjalanan.

Seorang penulis Rethinking Positive Thinking Gabriele Oettingen menjelaskan bagaimana hanya dengan bermimpi tentang sebuah tujuan membuat orang lebih frustrasi dan tidak bahagia dalam jangka panjang. Jadi sebagai gantinya, dia memperkenalkan cara baru untuk memvisualisasikan masa depan atau yang disebut kontras mental. Cara ini menggabungkan fokus pada tujuan dan memvisualisasikan hambatan yang mungkin menghalangi.

Oettingen menyarankan proses visualisasi dengan melakukan empat langkah, antara lain:

1. Visualisasikan tujuan sedetail mungkin

2. Visualisasikan hasilnya

3. Visualisasikan rintangannya

4. Buat strategi untuk mengatasi rintangan dan visualisasikan diri Anda mewujudkan rencana itu

Mengikuti pendekatan ini akan membuat Anda secara signifikan lebih termotivasi untuk mencapai tujuan.

3. Mulai dari tujuan paling kecil

Ketika takut gagal, penundaan sering terjadi. Akan tetapi, ketahuilah bahwa kelambanan adalah penyebab kecemasan. Alih-alih, pecahkan tujuan yang lebih besar menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan dapat ditindaklanjuti. Pendekatan ini membantu mengatur pikiran, menciptakan momentum, dan membangun kepercayaan diri.

Selain itu, Anda juga akan cenderung tidak menunda-nunda karena tujuan tiba-tiba tampak jauh lebih mudah untuk dicapai. Seperti yang pernah dikatakan Martin Luther King, Jr., “Anda tidak harus melihat seluruh tangga, cukup ambil langkah pertama”.

 

3 dari 3 halaman

4. Buat daftar periksa ketakutan

Tim Ferriss, penulis The 4-hour Workweek, menyarankan teknik yang disebut "pengaturan rasa takut".

Pertama, mulailah dengan tiga halaman kosong. Di halaman pertama, tuliskan semua yang Anda takutkan tentang situasi tersebut, termasuk semua skenario terburuk, dalam satu kolom. Di kolom kedua, buat daftar cara untuk mengurangi kemungkinan terjadinya setiap kasus terburuk. Kemudian pada kolom ketiga, tuliskan cara-cara yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki kerusakan jika situasinya menjadi kenyataan.

Selanjutnya di halaman dua, buatlah daftar manfaat positif dari upaya atau keberhasilan sebagian dalam mengambil tindakan. Akhirnya, di halaman tiga, pertimbangkan konsekuensi dari tidak bertindak termasuk komponen emosional, fisik, dan finansial.

5. Membuat pola pikir untuk bertumbuh

Ketika kita mengadopsi pola pikir belajar atau berkembang, Anda dapat melihat kegagalan sebagai pengalaman belajar. Menurut penulis Mindset: The New Psychology of Success Carol Dweck, “individu yang percaya bakat mereka dapat dikembangkan (melalui kerja keras, strategi yang baik, dan masukan dari orang lain) memiliki mindset berkembang”.

Jadi, meskipun Anda mungkin mengalami beberapa kemunduran di sepanjang jalan, fokus Anda harus tetap pada pelajaran yang akan diambil.

Ketakutan akan kegagalan dapat melumpuhkan, tetapi tidak harus demikian. Ketakutan akan selalu ada. Kuncinya adalah mengakuinya dan tidak membiarkan hal ini terus menghalangi Anda untuk mencapai impian.

Jika itu adalah sesuatu yang benar-benar Anda inginkan, lakukan dengan yakin, maka Anda akan senang melakukannya.