Liputan6.com, Jakarta - Yayasan amal milik pendiri Microsoft, Bill & Melinda Gates Foundation mengumumkan akan mengeluarkan dana senilai USD 1,2 miliar atau sekitar Rp 18,5 triliun, untuk mendukung upaya menangani penyakit polio secara global.
"Langkah terakhir untuk pemberantasan sejauh ini adalah yang terberat. Tapi yayasan kami tetap berdedikasi untuk masa depan bebas polio, dan kami optimis bahwa kami akan segera melihatnya," kata Mark Suzman, CEO Bill & Melinda Gates Foundation, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (18/10/2022).
Diketahui bahwa Bill & Melinda Gates Foundation dijalankan oleh salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates dan mantan istrinya Melinda French. Bill & Melinda Gates Foundation mengatakan, pihaknya menargetkan penanganan polio di Pakistan dan Afghanistan, dua negara terakhir di mana penyakit itu tersebar.
Advertisement
Bulan lalu, Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) mengatakan bahwa Brasil, Republik Dominika, Haiti dan Peru masih menghadapi risiko yang sangat tinggi untuk terjadinya kembali penyebaran polio.
Negara bagian New York di Amerika Serikat pun mempercepat upaya untuk memvaksinasi penduduknya setelah virus terdeteksi dalam sampel air limbah. Kasus polio juga sempat terdeteksi di London dan Yerusalem.
Pada Maret 2022, seorang pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia menyebutkan bahwa dunia berada pada 'saat yang berbahaya' dalam perang melawan penyakit seperti polio, setelah wabah di Malawi.
Pengumuman itu datang menjelang momen kesepakatan penting yang akan diselenggarakan bersama oleh Jerman dan Inisiatif Pemberantasan Polio Global (GPEI) pada 18 Oktober mendatang.
Gates Foundation sendiri merupakan bagian dari GPEI, sebuah proyek besar antara pemerintah dan organisasi internasional. Yayasan tersebut telah memberikan kontribusi hampir USD 5 miliar kepada GPEI.
Sebagai informasi, polio adalah penyakit yang sangat menular yang menyebar melalui kontaminasi oleh kotoran, dan termasuk penyakit berbahaya karena dapat melumpuhkan ribuan anak setiap tahun. Meskipun belum ada obatnya, tiga suntikan vaksin polio disarankan untuk kekebalan hampir 100 persen.
Miliarder Bill Gates Ragu Ubah Gaya Hidup Bisa Atasi Masalah Perubahan Iklim
Perubahan iklim didorong oleh pelepasan emisi gas rumah kaca dan emisi tersebut berasal dari setiap sektor ekonomi global, di antaranya adalah listrik, manufaktur, transportasi, pertanian, dan aktivitas industri. Secara kolektif, emisi gas rumah kaca umumnya meningkat selama beberapa dekade.
Untuk meminimalisir risiko perubahan iklim, aktivis kerap menganjurkan untuk mengurangi konsumsi sebagai salah satu solusi potensial.
Namun, miliarder sekaligus pendiri Microsoft Bill Gates merngungkapkan dirinya ragu hal itu dapat benar-benar dilakukan oleh konsumen.
"Saya pikir tidak realistis untuk mengatakan bahwa orang benar-benar akan mengubah gaya hidup mereka karena kekhawatiran tentang iklim," kata Gates, dikutip dari CNBC International, Jumat (30/9/2022).
"Anda dapat memiliki revolusi budaya di mana Anda mencoba untuk membuang segalanya, Anda dapat menciptakan situasi seperti Korea Utara di mana negara memegang kendali. Selain otoritas pusat yang sangat besar untuk membuat orang patuh, saya pikir masalah aksi kolektif sama sekali tidak dapat diselesaikan," ujar Gates kepada Akshat Rathi dalam sebuah episode podcast Bloomberg, bertajuk Zero, yang dipublikasikan pada Kamis (29/9).
Menurut sang miliarder, sebagian besar individu mungkin tidak akan mengubah gaya hidup mereka secara kurang nyaman untuk kepentingan masalah global.
"Siapa pun yang mengatakan bahwa kami akan memberitahu orang-orang untuk berhenti makan daging, atau berhenti menginginkan rumah yang bagus, dan kami pada dasarnya hanya akan mengubah keinginan manusia, saya pikir itu terlalu sulit," kata Gates.
Bahkan jika negara-negara dan individu-individu yang memiliki cukup akses dan mampu mengurangi, hal itu masih tidak akan cukup untuk mengurangi emisi gas rumah kaca untuk mengendalikan perubahan iklim, kata Gates.
Gates mengungkapkan, dia sendiri bahkan membayar dana hingga USD 9 juta per tahun untuk mengkompensasi emisi gas rumah kacanya.
"Tetapi hanya memiliki beberapa negara kaya, beberapa perusahaan kaya, dan beberapa individu kaya membeli jalan keluar mereka sehingga mereka dapat mengatakan bahwa mereka bukan bagian dari masalah, itu tidak ada hubungannya dengan pemecahan masalah,” kata Gates.
Advertisement
Tak Kira-kira, Miliarder Bill Gates Hibahkan Harta Rp 300,5 Triliun
Bill Gates mengungkapkan akan menyumbangkan uang senilai USD 20 miliar atau setara Rp. 300,5 triliun dari kekayaannya ke Yayasan Bill and Melinda Gates.
Sumbangan ini akan meningkatkan pengeluaran sang miliarder dalam menghadapi tantangan global termasuk pandemi dan dampak perang Rusia-Ukraina.
"Beberapa kemunduran global yang besar selama beberapa tahun terakhir telah membuat banyak orang putus asa dan bertanya-tanya apakah dunia ditakdirkan untuk menjadi lebih buruk," tutur Gates dalam sebuah postingan di Twitter, dikutip dari CNBC International, Kamis (14/7/2022).
"Saya berharap dengan memberi lebih banyak, kita dapat mengurangi beberapa penderitaan yang dihadapi orang-orang saat ini dan membantu memenuhi visi yayasan untuk memberi kesempatan hidup sehat dan produktif," ucapnya, dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan sumbangan tersebut.
Yayasan Bill and Melinda Gates, salah satu filantropi terbesar di dunia, berencana untuk meningkatkan pembayaran hingga 50 persen di atas tingkat pra-pandemi, dari hampir USD 6 miliar menjadi USD 9 miliar atau setara Rp. 135,1 triliun setiap tahun pada tahun 2026.
Bill dan Melinda French Gates, tak lama setelah mengumumkan perpisahan mereka, juga mengumumkan sumbangan sebesar USD 15 miliar (Rp 225,4 triliun) kepada yayasan itu pada Juli 2022.
Melansir CNN Business, yayasan Bill and Melinda Gates berfokus pada pemberian amal yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan global, kesetaraan gender dan pendidikan, di antara isu-isu lainnya.
Sebelum sumbangan terbaru, Bill Gates dan mantan istrinya, Melinda French Gates, telah berjanji untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka ke yayasan yang mereka dirikan bersama 20 tahun lalu, serta untuk upaya filantropi lainnya.
Dengan perkiraan kekayaan bersih sekitar USD 114 miliar, atau Rp 1,7 kuadriliun, Bill Gates saat ini adalah orang terkaya keempat di dunia, menurut Indeks Miliarder Bloomberg, dengan sebagian besar kekayaannya terkait dengan saham Microsoft.