Liputan6.com, Jakarta Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) menerbitkan buku yang berhasil dicatat oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai karya dengan penulis perempuan terbanyak di sektor perbankan, khususnya yang bergerak di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
Baca Juga
Sekjen Perbarindo Riwandari Juniasti menuturkan sepanjang kepengurusan di DPP Perbarindo, baru kali ini memberanikan diri untuk menerbitkan buku tentang perjalanan 128 perempuan yang berkecimpung di BPR dan BPRS.
Advertisement
Perbarindo merilis buku berjudul “Perempuan Tangguh: Sukses adalah Sebuah Perjalanan” tersebut pada saat Musyawarah Nasional (Munas) XI di Yogyakarta, Rabu (19/10/2022).
Sebagai salah satu editor buku yang meraih rekor MURI, Riwandari mengaku bangga meskipun pada awalnya sempat ragu mengenai kesediaan para perempuan di industri BPR/BPRS untuk menulis buku.
"Awalnya hanya 51 tulisan, tetapi kami terinspirasi pada satu kalimat bahwa menulis adalah bekerja untuk keabadian. Keraguan itu pun terjawab dengan rasa optimisme kami, hingga akhirnya buku ini diterbitkan dan mendapatkan rekor MURI," ujar Riwandari dikutip dari Antara, Kamis (20/10/2022).
Dia menegaskan buku ini menjadi bukti kehebatan dan ketangguhan para perempuan di industri BPR dan BPRS yang tidak hanya berkarya untuk BPR dan BPRS, tetapi juga terus mendukung kemajuan industri ini dan bersedia membawa Perbarindo terus bergerak maju.
Rekor Paling Banyak Perempuan Bercerita
Perwakilan MURI Sri Werdayati mengatakan bahwa buku yang baru saja dirilis ini mendapatkan penghargaan karena menjadi karya dengan rekor paling banyak perempuan bercerita dalam memberikan warna terhadap buku setebal 406 halaman ini.
"Ada 128 perempuan di sektor industri BPR dan BPRS yang turut memberikan warna dengan bercerita dalam buku ini. Rekor ini tercatat secara resmi di MURI. Untuk itu, kami akan anugerahkan piagam penghargaan ini kepada Perbarindo khususnya 128 perempuan tangguh di industri BPR dan BPRS, sebagai salah satu rekor Indonesia," ujarnya.
MURI merupakan lembaga pencatat rekor pertama yang berdiri sejak 1990 dengan tujuan untuk mencatat dan mendokumentasikan berbagai karsa dan karya anak bangsa yang patut dihargai. Sejak berdiri, MURI telah mencatatkan lebih dari 10.000 rekor karsa dan karya terbaik di bidangnya masing-masing.
Menurutnya, pencapaian ini bukanlah pertama kali bagi Perbarindo karena sebelumnya perhimpunan ini telah menerima penghargaan, yaitu rekor anggota terbanyak, yaitu 1.634 bank dan edukasi perbankan secara serentak di lokasi dan oleh direksi bank terbanyak pada 2017.
Advertisement
Perbarindo Gandeng Ditjen Dukcapil Manfaatkan Data NIK dan E-KTP
Perbarindo dan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan SIpil Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Dukcapil Kemendagri), telah menjalin Kerjasama sejak Tahun 2017 dan saat ini jumlah BPR-BPRS yang mengakses data kependudukan terus mengalami peningkatan, sampai dengan tahun 2021 jumlah BPR-BPRS yang telah memanfaatkan data kependudukan sebanyak 1.089 entitas.
Untuk itu, pada momen Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang diselenggarakan secara Hybrid dengan peserta mencapai lebih 1.000 orang. Perbarindo kembali fasilitasi Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Ditjen Dukcapil dengan BPR-BPRS anggota Perbarindo.
Kerja sama ini dilakukan untuk akses pemanfaatkan data NIK dan E-KTP. Khusus perbarindo ada dua akses yakni card reader dan web portal.
Saat ini dukcapil sudah memiliki KYC (know your customer) yang elektronik meskipun masih menggunakan yang manual. Ini digunakan untuk memastikan bahwa data EKTP dan NIK yang ada adalah data yang benar dan digunakan oleh orang yang benar, setelah dipastikan maka bisa dilakukan otorisasi.
“Kita bersama telah menyaksikan penandatangan PKS sebanyak 113 BPR-BPRS untuk pemanfataan data kependudukan yang dikelola oleh Ditjen Dukcapil. Kerjasama tersebut diharapkan dapat meningkatkan pelayanan BPR-BPRS kepada masyarakat, antara lain dalam Pembukaan rekening simpanan dan pinjaman serta dalam melakukan Identifikasi dan verifikasi transaksi nasabah yang membutuhkan verifikasi dokumen identitas nasabah," ungkap Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (2/4/2022).
Sementara itu, Direktur Fasilitasi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan Akhmad Sudirman Tavipiyono berpesan kepada Pelaku Industri BPR-BPRS yang telah tanda tangan PKS.
BPR-BPRS memiliki kewajiban yang harus dipenuhi yakni. Pertama, lembaga pengguna diminta untuk melindungi data pribadi seseorang.
Kewajiban tersebut sesuai dengan isi perjanjian klausul yaitu tidak mengambil, tidak menyimpan, dan tidak menyebarluaskan data pribadi sesorang. Kedua, menjaga system database agar tidak bocor supaya tidak bisa di maining ataupun pencurian dan pemulungan data.
Ditjen Dukcapil diamanatkan dalam undang-undang untuk menyiapkan data kependudukannya yang digunakan untuk semua kepentingan berbagai masyarakat, data kependudukan yang dikeluarkan dukcapil yang dimanfatkan ada 31 elemen data. Diantaranya yang paling dikenal adalah NIK, KTP dan sebagainya.
Saat ini, jumlah penduduk Indonesia per 31 desember 2021 jumlahnya lebih dari 273 juta penduduk. Dimana Indonesia No. 4 terbesar di dunia setelah china, india, dan amerika serikat.
Launching Layanan Berbasis Digital
Dalam momen rakernas tersebut, Perbarindo telah melakukan launching layanan berbasis digital yang diberi nama BPR e-cash dan BPR Digi. Hal ini sejalan dengan perkembangan bisnis dan teknologi yang semakin dinamis. Selain itu, Pandemi COVID-19 mendorong naiknya preferensi masyarakat menggunakan transaksi digital untuk layanan perbankan maupun berbelanja melalui aplikasi dan e-commerce.
“Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) berinovasi dengan merampungkan produk uang elektronik yang mempermudah transaksi untuk pembelian dan pembayaran beragam kebutuhan serta dilengkapi dengan QRIS," ungkap Joko.
Dia menjelaskan, Perbarindo juga telah mengembangkan produk BPR Digi, untuk menjawab kebutuhan masyakarat akan pelayanan transaksi yang mudah, cepat, sederhana dan aman.
"Produk BPR Digi merupakan produk layanan digital berbasis rekening (number of account) yang memberikan kemudahan akses informasi dan berbagai layanan transaksi kepada nasabah BPR, cukup menggunakan telepon seluler dan koneksi internet tanpa harus datang ke kantor BPR," jelasnya
Selain itu, launching produk tersebut merupakan komitmen dari Perbarindo untuk membawa dan mengawal Industri BPR – BPRS dalam meningkatkan service level dan daya saingnya.
”Pengembangan teknologi merupakan sebuah keniscayaan bagi sebagian pelaku Industri BPR – BPRS, tapi kami akan terus mengupayakan hadirnya layanan berbasis digital untuk membawa BPR-BPRS naik kelas dengan bersinergi serta kolaborasi berbagai pihak ketiga," tegas Joko Suyanto.
Sementara itu, Head of FNB & Microfinancing Telkomsigma Dindin Syarifudin menyatakan kehadiran Telkomsigma untuk bersinergi dengan Perbarindo beserta BPR-BPRS anggotanya untuk menyediakan layanan berbasis digital yang mudah, murah, cepat, handal dan aman. Kami siap mendukung program digitalisasi yang dilakukan oleh Perbarindo Microfinancing Telkom sigma," ungkap Dindin Syarifudin,
Hal yang sama juga disampaikan oleh Indonesia Head of FNB & Rakhmad Tunggal Afifuddin, Direktur Utama PT Finnet Kedepan, Finnet akan mempererat hubungan dengan Perbarindo dalam menciptakan ekosistem digital BPRS.
Fitur untuk meningkatkan layanan digital bagi nasabah BPR fitur transaksi akan terus kami kembangkan dengan melakukan penambahan fitur antara lain; Bill Payment Poin, Instant Payment , P2P Transfer , dan Collection melalui BPR E-cash.
Advertisement