Sukses

BTPN Syariah Prioritaskan Nasabah Mikro Bikin Dampak Inflasi Minim

BTPN Syariah menilai, nasabah mikro tidak memiliki keterkaitan langsung terhadap situasi ekonomi secara makro, sehingga dampak inflasi juga dirasa tak berdampak

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) mengaku dampak inflasi terhadap perusahaan relatif minim. Lantaran, nasabah prioritas BTPN Syariah merupakan masyarakat menengah yang memiliki usaha rumahan.

Direktur BTPN Syariah, Fachmy Achmad menilai segmen ini tidak memiliki keterkaitan langsung terhadap situasi ekonomi secara makro, sehingga dampak inflasi juga dirasa tak berdampak signifikan.

"Inflasi kita melayani segmen yang pintar. Ibu-ibu di desa-desa itu giat dan pintar. Misalnya saat ada harga naik, mereka akan merubah ukuran produk menyesuaikan biaya produksi. Jadi segmen ultra mikro bisa dibilang resilien,” kata Fachmy kepada awak media di Jakarta, Kamis, 20 Oktober 2022.

Namun, Fachmy mengakui, segmen ini sempat ikut anjlok saat pandemi covid-19. Menurut dia, hal itu disebabkan mandeknya aktivitas ekonomi secara keseluruhan akibat pembatasan sosial. Namun, saat mobilitas mulai dibuka dan ekonomi kembali normal, segmen ini kembali naik.

"Jadi berdasarkan pengalaman kita, dampak (inflasi) tidak signifikan dan sifatnya juga lag. Tidak langsung. Butuh waktu enam bulan baru kelihatan dampaknya," tutur Fahmy.

Profil nasabah BTPN Syariah sebagian besar adalah ibu2 rumah tangga dan perempuan di mana mereka rata-rata menjalankan home industri di rumah sambil menjaga anak mengurus rumah dan lainnya. Tujuan mereka kebanyakan untuk membantu suami memenuhi kebutuhan sehari-hari.

BTPN Syariah merupakan bank umum syariah pertama yang fokus mengumpulkan dana dari keluarga sejahtera dan menyalurkan kepada keluarga prasejahtera produktif. BTPN Syariah telah membuka akses di sejumlah wilayah untuk membantu keluarga prasejahtera produktif pada sektor UMKM Ultra Mikro.

BTPN Syariah memberikan pembiayaan pra sejahtera produktif yang diberikan berkelompok. BTPN Syariah memberikan pembiayaan tanpa jaminan kepada masyarakat prasejahtera produktif untuk modal. Pembiayaan berkelompok ini memiliki tujuan untuk membangun 4 karakter pada diri nasabah, berani berusaha, disiplin, kerja keras, dan saling bantu.

2 dari 4 halaman

BTPN Syariah Beri Pembiayaan ke 6 Juta Keluarga Prasejahtera

Sebelumnya, BTPN Syariah berusaha mengepakan sayapnya dengan membuat sejumlah program. Bank yang dirintis sejak 2010 telah mampu memberikan program pemberdayaan terhadap 6 juta keluarga prasejahtera.

Corporate and Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin mengatakan, BTPN Syariah merupakan bank umum syariah pertama yang fokus mengumpulkan dana dari keluarga sejahtera dan menyalurkan kepada keluarga prasejahtera produktif. BTPN Syariah telah membuka akses di sejumlah wilayah untuk membantu keluarga prasejahtera produktif pada sektor UMKM Ultra Mikro.

“Salah satunya di Pekanbaru kami telah membuka akses pada 2013,” ujar Ainul kepada Liputan6.com, Kamis (15/9/2022).

Ainul menjelaskan, Juni 2022 pembiayaan untuk keluarga prasejahtera produktif di wilayah pekanbaru mencapai 49 ribu perempuan keluarga prasejahtera produktif. Untuk keseluruhan wilayah Indonesia, jangkauan BTPN Syariah telah memberikan manfaat kepada 6 juta keluarga prasejahtera.

“Kami fokus melayani para perempuan pelaku usaha ultra mikro di pelosok,” jelas Ainul.

BTPN Syariah memberikan pembiayaan prasejahtera produktif yang diberikan berkelompok. BTPN Syariah memberikan pembiayaan tanpa jaminan kepada masyarakat prasejahtera produktif untuk modal.

“Jadi pembiayaan berkelompok ini memiliki tujuan untuk membangun 4 karakter pada diri nasabah, berani berusaha, disiplin, kerja keras, dan saling bantu,” ucap Ainul.

3 dari 4 halaman

Sektor yang Jadi Fokus BTPN Syariah

Terdapat beberapa sektor yang menjadi fokus BTPN Syariah dalam memberikan permodalan. Pada paket keuangan, diberikan berupa paket keuangan dengan memberikan modal usaha sesuai kebutuhan membangun dan mengembangkan usaha produktif.

“Bantuan ini kemudian dikembalikan dalam bentuk angsuran dua mingguan,” terang Ainul.

BTPN Syariah memberikan program pemberdayaan kepada kelompok UMKM Ultra Mikro yang telah terbentuk. Program tersebut untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan melalui program pendampingan berkelanjutan yang meliputi topik kesehatan, kewirausahaan dan pengembangan komunitas.

“Nantinya setiap sentra akan didampingi petugas lapangan terlatih atau Community Officer,” kata Ainul.

4 dari 4 halaman

Bank BUKU 3

Ainul mengungkapkan, sejak dirintis pada 2010, BTPN Syariah mengalami perkembangan sehingga pada 4 Juni 2020 resmi naik peringkat menjadi kelompok Bank BUKU 3 berdasarkan persetujuan OJK pada 7 Juli 2020. Selain itu, BTPN Syariah diklasifikasikan sebagai KBMI 2 atau Bank dengan modal inti lebih dari Rp6 triliun pada Oktober 2021.

“Saat ini BTPN Syariah sudah tersebar di 23 provinsi dengan 12 ribu karyawan,” ungkap Ainul.

BTPN Syariah berkomitmen untuk menjadi bank syariah sebagai bank kepercayaan masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan bertambahnya jumlah nasabah dan jangkauan BTPN Syariah.

“Pada semester pertama 2022 melayani 6 juta nasabah dan jangkauan mencakup 241 ribu komunitas,” pungkas Ainul. (Dicky Agung Prihanto)