Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengumumkan penemuan cadangan gas bumi di sumur ekplorasi Kolibri (KOL)-001 di selatan wilayah kerja Onshore Cepu, Jawa Timur.
Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Mohammad Kemal mengatakan, setelah sebelumnya penemuan gas dan minyak di blok Andaman, di Lepas pantai Aceh.
Baca Juga
Kali ini Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) Pertamina EP Regional 4 Zona 11 menemukan cadangan gas di Jawa Timur. SKK Migas dan Pertamina EP saat ini masih melakukan evaluasi dan tes untuk mengetahui nilai kandungan gas dari lokasi tersebut.
Advertisement
“Tim masih bekerja untuk memantau volume aliran gas dan pembersihan lokasi pemboran, temuan cadangan ini merupakan kolaborasi semua pihak untuk terus berkomitmen melakukan eksplorasi untuk meningkatkan produksi migas nasional, ” kata Kemal.
Penemuan cadangan gas tersebut setelah Pertamina EP melakukan pengembangan pengeboran sumur ekplorasi Kolibri (KOL)-001 di selatan wilayah kerja Onshore Cepu, Jawa Timur. Pengeboran sumur eksplorasi ini memiliki objektif Utama di Batugamping Formasi Kujung
Tajak Sumur Eksplorasi Kolibri (KOL)-001 dimulai sejak 3 Juli 2022 dan mencapai kedalaman 2592 FTMD pada 2 Oktober 2022, hingga menemukan indikasi Hirokarbon Gas. Sejak kemarin, Sabtu, 22 Oktober 2022 para pekerja divisi operasi Pertamina EP dibawah pengawasan SKK Migas masih melakukan pemantauan keseimbangan gas yang keluar dari sumur eksplorasi.
"SKK Migas dan KKKS terus berupaya untuk melakukan eksplorasi secara masif, agresif dan efisien untuk mengejar target 1 Juta barrel minyak dan 12 BSCFD Gas tahun 2030," ujarnya.
Sementara itu, hasil positif dari validasi sumber daya minyak dan gas juga terjadi di wilayah kerja PHE ONWJ yang merupakan Regional 2 Bekasi Jawa Barat. Berdasarkan hasil validasi Sumur GQX-1 maka sumber daya secara kluster GQ-GQS-GQX mencapai 106.8 juta BOE.
Temuan antara 100-500 juta masuk dalam kategori penemuan very large atau big fish, setara dengan kurang lebih temuan Hidayah oleh petronas yang sekarang sudah memasuki POD.b
Terbukti, Harta Karun Migas di Lepas Pantai Jawa Tembus 106 Juta Barel
Sebelumnya, Pertamina Hulu Energi berhasil menvalisadi temuan sumberdaya minyak dan gas bumi hasil pengeboran eksplorasi sumur GQX-1 mencapai angka sebesar 106,8 juta barel setara minyak (MMBOE). Validasi ini menyusul keberhasilan penemuan sumberdaya minyak dan gas bumi di lepas pantai Jawa pertengahan tahun 2022 yang lalu.
Direktur Eksplorasi Pertamina Hulu Energi (PHE), Muharram Jaya Panguriseng, menegaskan bahwa sebelumnya Pertamina mencatatkan keberhasilan pengeboran eksplorasi di sumur GQX-1 di perairan utara pulau Jawa.
Muharram menjelaskan bahwa sumur GQX-1 yang ditajak pada akhir April 2022 mencapai kedalaman akhir 2958 feet Measured Depth (ftMD) pada tengah Mei 2022. Sumur ini berhasil menemukan minyak dan gas melalui dua selang Uji Kandungan Lapisan (Drill Stem Test/DST) yang dilakukan pada reservoir shallow marine sandstone Formasi Main.
“Pertamina terus mengeksplorasi semua potensi sumber daya migas yang ada. Dengan melakukan kegiatan eksplorasi, maka diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi pemenuhan target produksi yang akan menjaga keberlanjutan keamanan pasokan energi untuk Indonesia,” tegasnya.
Keberhasilan tersebut tentunya dapat tercapai berkat sinergi dan dukungan dari segenap stakeholder yang terlibat. Keseluruhan operasi pengeboran sumur GQX-1 ini dapat diselesaikan dengan baik dalam waktu 58 hari dengan zero Lost Time Injury (LTI).
Selain keberhasilan eksplorasi sumur GQX-1, agresivitas Pertamina Hulu Energi dalam melaksanakan eksplorasi ditunjukkan dari keberhasilan pengeboran eksplorasi pada 2022, yaitu sumur Sungai Gelam Timur-1 (SGET-1) di Jambi, Manpatu-1X di Mahakam, Wilela-001 di Sumatera Selatan, Bajakah-001 di Onshore Jawa Barat, R-2 di Blok North Sumatra Offshore (NSO), Sungai Rotan-1X di Jambi, dan Markisa-001 di Papua.
Empat sumur penemuan yang disebut terakhir masih dalam proses validasi sumberdaya.
Advertisement
Target Pengeboran 2022
Sebelumnya, pada 2021, Subholding Upstream berhasil melakukan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 12 sumur. Tahun 2022, Subholding Upstream berupaya meningkatkan kinerja melalui rencana kerja pengeboran sumur eksplorasi yang agresif sebanyak 29 sumur, atau 242 persen dibandingkan dengan realisasi tahun 2021.
Dalam strategi eksplorasi, Subholding Upstream memiliki tiga inisiatif utama. Tiga strategi utama tersebut, di antaranya berupa eksplorasi yang masif dan agresif di Wilayah Kerja (WK) eksisting dimana kontribusi eksplorasi dibutuhkan dalam mempertahankan dan meningkatkan produksi migas eksisting.
Selanjutnya strategi New Ventures dimana Subholding Upstream mencari potensi eksplorasi yang baru. Terakhir, strategi partnership untuk sharing risk & cost serta technology & knowledge transfer melalui akselerasi proses kerjasama dan joint bidding domestik serta luar negeri.