Liputan6.com, Jakarta PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pemegang waralaba KFC di Indonesia menargetkan pembukaan 40 gerai baru di tahun 2023. Chief Executive Officer (CEO) Fast Food Indonesia Eric Leong mengatakan, pembukaan gerai dilakukan melalui skema investasi langsung dan kemitraan.
“Kami mencari kemitraan yang cocok, cari yang sesuai lokasinya dan daya belinya,” tegasnya dalam keterangan tertulis dikutip Minggu (23/10/2022).
Dia memaparkan, pasar di Indonesia masih cukup baik meskipun ada hiruk pikuk ancaman resesi. KFC berkomitmen tidak menaikkan harga produk-produknya.
Advertisement
“Harga ayam naik, kami di KFC tidak menaikkan harga, sekarang bukan saat yang tepat untuk menaikkan harga. Justru kami harus membantu konsumen," tegasnya.
Hingga tahun ini, KFC memproyeksikan akan memiliki 740 gerai. Hingga Desember 2022, ditargetkan ada 25 gerai barua beroperasi. Delapan diantaranya berkonsep gerai mandiri, sisanya akan dibuka di bandara-bandara.
“Kami sudah buka 6 toko dari target 25 hingga Desember. Sisanya akan kita kebut di November Desember,” ungkapnya.
FAST memerlukan dana hingga Rp12 miliar untuk pembukaan satu gerai, tergantung pada lokasi gerai berada. KFC telah beroperasional dengan 729 toko di 34 provinsi se-Indonesia.
Pada tahun ini perseroan belum bisa mengukuhkan pendapatan seperti sebelum masa pandemi. Bahkan, target perseroan belum bisa tercapai mengingat kondisi ekonomi yang masih berat. Tahun ini, FAST menargetkan pendapatan sebesar Rp 6,2 triliun, namun realisasinya diprediksi akan meleset 5 persen-10 persen.
“Sudah dekat, seperti sebelum pandemi pendapatannya. Tapi, belum bisa sama seperti sebelum pandemi,” sebutnya.
43 Tahun di Indonesia
Untuk merayakan kehadiran KFC di Indonesia selama 43 tahun, Eric menambahkan, beragam kegiatan dilakukan secara online maupun offline.
“Selama 43 tahun keberadaan KFC di Indonesia, membuktikankeberhasilan dan perkembangannya yang berkelanjutansebagaipemimpin pasar restorancepatsaji di Indonesia,”tuturnya.
Pada 2020, FAST membuka gerai tematik pertamanya dengan konsep lifestyle dining dan salad bar bertajuk KFC Naughty by Nature.
Di tahun yang sama PT. Fast Food Indonesia dipercaya memegang lisensi Taco Bell di Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk bekerja sama dengan Yum! Brands Inc, perusahaan publik asal Amerika Serikat dan pemilik waralaba Taco Bell yang kini telah memiliki 7.000 gerai di 31 negara seluruh dunia. Di Indonesia, Taco Bell sudah memiliki 4 cabang di Jakarta dan terus melakukan ekspansi bisnisnya
Advertisement
KFC Tutup Layanan Pesan Antar 14022, Mau Beli Kini Pakai Ini
Restoran cepat saji KFC Indonesia menutup layanan pesan antar melalui panggilan telepon 14022. Mulai berlaku sejak awal bulan ini, pemberhentian layanan pesan antar itu diumumkan melalui sebuah unggahan di akun resmi Instagram KFC Indonesia @kfcindonesia, pada Minggu (2/10) lalu.
"Saatnya berpisah dengan 14022 :')," tulis @kfcindonesia, dikutip Jumat (7/10/2022).
"Kamu punya kesan dan pesan apa aja nih untuk layanan pesan antar 14022 yang legend banget dan selama puluhan tahun udah jadi #SeleraOriginal KFC Lovers?," lanjut unggahan itu.
Kemudian dalam unggahan terpisah, manajemen KFC Indonesia mengatakan bahwa layanan pesan antar selanjutnya bisa dilakukan melalui aplikasi KFCku App. KFC Indonesia pun menawarkan sejumlah keuntungan bagi pengguna aplikasi KFCku App.
"Nah, pembelian online di KFC sekarang bisa dilakukan melalui KFCku App yang super praktis dan mudah dipakai," terang akun @kfcindonesia.
"Spesial untuk pengguna aplikasi, pastinya KFC sudah menyiapkan banyak keuntungan dong. Kalau penasaran, yuk langsung cobain sendiri!," tambahnya.
Pendapatan Naik 18 Persen, Pengelola KFC Cetak Laba Rp 32,22 Miliar
PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), emiten pengelola gerai restoran cepat saji KFC membukukan kinerja positif sepanjang semester I 2022. Pengelola KFC ini mencatat pertumbuhan pendapatan dan cetak laba hingga Juni 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1 Agustus 2022, ditulis Sabtu (27/8/2022), PT Fast Food Indonesia Tbk meraih pendapatan Rp 2,86 triliun hingga Juni 2022. Pendapatan perseroan tumbuh 18,10 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,42 triliun.
Beban pokok penjualan tumbuh 16,04 persen menjadi Rp 1,08 triliun selama semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 933,30 miliar. Dengan demikian, laba bruto perseroan naik 19,38 persen menjadi Rp 1,78 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,49 triliun.
Perseroan mencatat kenaikan beban penjualan dan distribusi Rp 1,41 triliun pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,28 triliun. Beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp 332,64 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 303,42 miliar. Beban operasi lain turun menjadi Rp 7,18 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,36 miliar.
Dengan melihat kondisi itu, perseroan membukukan laba usaha Rp 64,47 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 74,84 miliar.
PT Fast Food Indonesia Tbk mencatat laba periode berjalan Rp 32,66 miliar pada semester I 2022. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 76,91 miliar. Laba per saham dasar tercatat Rp 8 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 19.
Total ekuitas tercatat Rp 978,65 miliar pada semester I 2022 dari periode Desember 2021 sebesar Rp 919,18 miliar. Total liabilitas perseroan susut menjadi Rp 2,57 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 2,63 triliun. Aset perseroan tercatat Rp 3,55 triliun pada 30 Juni 2022. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 416,65 miliar pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 601,01 miliar.
Advertisement