Sukses

Proyek IKN Nusantara Tahap I Kantongi Investasi Rp 200 Triliun

Nilai investasi yang masuk untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tahap pertama sebesar Rp 200 triliun.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia menyebut nilai investasi yang masuk untuk pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara sebesar Rp 200 triliun. Nilai investasi tersebut akan digunakan untuk pembangunan ibu kota baru di Indonesia tahap pertama.

"Yang mau saya sampaikan minimal 200 triliun itu bisa kita wujudkan dalam pembangunan proyek IKN tahap pertama," kata Bahlil di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta Pusat, Senin (24/10).

Bahlil mengatakan nilai investasi tersebut tidak hanya dari penanaman modal asing (PMA). Melainkan gabungan dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) juga.

"Itu gabungan ya, PMA dan PMDN," kata dia.

Ada sejumlah negara yang bakal menjadi investor asing di pembangunan IKN. Antara lain China, Korea Selatan, Taiwan dan Uni Emirat Arab (UEA). Beberapa negara asal Eropa juga sudah ada yang berminat investasi.

"Beberapa negara Eropa sudah ada yang ingin dan sudah menyampaikan penawarannya ke kami. Dan beberapa ini sudah kami bawa ke Pak Jokowi," kata dia.

Bahlil menambahkan UEA juga akan ikut juga investasi di IKN Nusantara. Namun bukan nilai investasinya tidak terlalu besar.

"Dari UEA ini tidak masuk ke 10 besar, 20 besar juga tidak masuk, nilainya rendah sekali," kata dia.

Sebaliknya, UEA akan investasi di sektor lain yang jumlahnya lebih besar. Diperkirakan nilai investasi keseluruhan yakni USD 200 miliar.

"Mereka juga akan masuk ke IKN dan beberapa sektor lain," pungkasnya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

IKN Nusantara Sudah Mulai Dibangun, Ini Daftar Proyeknya

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memulai pembangunan infrastruktur dasar mendukung Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, di Kalimantan Timur.

Pekerjaan prasarana dan sarana dasar yang disiapkan meliputi jalan dan jembatan, drainase, intake air baku, hunian bagi pekerja dan penyiapan lahan kawasan (land development).

Pembangunan infrastruktur IKN Nusantara dilaksanakan secara bertahap dengan mengusung konsep Future Smart Forest City of Indonesia, sehingga tetap memperhatikan aspek lingkungan. Pada tahap awal di sepanjang 2022-2024, pembangunan yang akan menjadi prioritas Kementerian PUPR meliputi KIPP seluas 6.671 ha.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menekankan, pemerintah berupaya untuk menghasilkan karya infrastruktur yang berkualitas dan memperhatikan lingkungan di IKN Nusantara.

"Pembangunan IKN merupakan sejarah baru untuk mewujudkan peradaban baru. Saya ingin mengimplementasikan betul sejarah baru itu," ujar Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/10/2022).

Kementerian PUPR telah memulai pembangunan fisik infrastruktur dasar di antaranya pembangunan bendungan, jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP), pembangunan Jalan Lingkar Sepaku, Jalan Tol IKN Segmen Karangjoang-Kariangau, Kariangau-Simpang Tempadung, dan Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang.

Kemudian, juga dilakukan pekerjaan hunian pekerja konstruksi sebanyak 22 tower. Menteri Basuki meminta seluruh pekerja mulai dari staf hingga manajer kontraktor, termasuk konsultan tinggal jadi satu di hunian pekerja ini agar mudah untuk berkoordinasi.

"Selain untuk hunian, bisa juga untuk kantor bersama di situ. Tidak usah di tempat lain agar terkoordinir dengan rapi," kata Menteri Basuki.

3 dari 3 halaman

Bendungan Sepaku Semoi

Selain infrastruktur di KIPP, Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Sepaku Semoi untuk menyediakan air baku kawasan IKN berkapasitas 2.000 liter per detik dan Kota Balikpapan sebesar 500 liter per detik.

Bendungan ini juga diproyeksikan sebagai infrastruktur pengendali banjir kawasan IKN sebesar 55 persen.

Lalu, juga Intake Sungai Sepaku untuk menyediakan air baku kawasan IKN berkapasitas 3.000 liter per detik. Intake Sungai Sepaku berkonsep Bendung Obermeyer dengan panjang 117,8 meter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.