Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melantik sebanyak 1.875 perwira untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kemenhub. Menhub Budi memandang seluruhnyanyang dilantik merupakan orang pilihan.
Hal ini lantaran proses seleksi yang terbatas dan dilakukan secara ketat. Sehingga menghasilkan sejumlah orang yang dinilai mampu dan kompeten untuk menjalankan tugas di sektor transportasi.
Baca Juga
"Kita harapkan mereka melakukan yang terbaik karena mereka memang orang-orang pilihan. Dan adik-asik akan ditempatkan di seluruh pelosok tanah air, berarti akan mengisi posisi-posisi yang dibutuhkan kompetensi dan keterampilan," ujarnya di kawasan Monumen Nasional (Monas), Selasa (25/10/2022).
Advertisement
Menhub Budi melantik berbagai CPNS untuk sektor transportasi darat, transportasi laut, dan transportasi udara. Nantinya, 1.875 perwira ini akan ditempatkan di berbagai simpul transportasi di Indonesia. Menurutnya, lolos seleksi CPNS Kemenhub bukan satu modal yang cukup untuk meraih keberhasilan.
"Tapi ingin saya ingatkan bahwa pandai dan terampil tidak cukup untuk berhasil dan tidak cukup untuk memberikan sesuatu kepada bangsa, anda harus melayani dengan ramah," ungkapnya.
Harapannya, para perwira yang lolos seleksi ini mampu mempermudah akses masyarakat di sektor transportasi. Sehingga memaksimalkan masyarakat untuk melakukan mobilisasi.
"Saya apresiasi BKN dan Menpan-RB yang melakukannya secara selektif tanpa ada yang mampu memberikan intervensi," kata dia.
"Saya berharap perwira transportasi yang dilantik hari ini, dapat menjadi agen transportasi yang mampu menghubungkan Indonesia merajut konektivitas serta aksesibilitas transportasi agar masyarakat semakin mudah bermobilisasi," paparnya.
Â
Budaya Pelayanan
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas berpesan sejumlah hal. Salah satunya adalah budaya pelayanan yang perlu dipegang oleh CPNS di lapangan.
"Mereka saat ini menjadi calon ASN, dan ASN ini harus melayani, budaya melayani ini paling penting dicamkan oleh mereka," kata dia.
Poin kedua adalah soal bersihnya birokrasi, artinya mampu memberika hal yang jujur. Terakhir, para calon PNS ini perlu bekerja secara lincah dan mampu memberikan dampak ke masyarakat.
"Diluar birokrasi ini, luar biasa percepatannya dan mereka harus melayani, ini perlu terus dicamkan saat hadir di lapangan," tegasnya.
Â
Advertisement
Kolaborasi Transportasi DKI Jakarta
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menerima kedatangan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Senin (24/10/2024).
"Hari ini kita melakukan suatu koordinasi, saya kira cukup penting mengingat Jakarta adalah suatu role model bagi kota-kota yang lain," kata Budi.
Pembicaraan itu, kata Budi banyak membahas seputar transportasi dan angkutan massal lainnya. Pasalnya, menurut Budi transportasi seringkali menjadi pembicaraan baik dibahas mengenai kemudahan akses maupun kesulitan aksesnya.
Budi berujar, di ibu kota pengadaan tranformasi transportasi perlu kolaborasi dan sinergi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Dan transportasi adalah suatu kegiatan, sering menjadi top of mind, karena baik kemudahan dan kesusahannya dan tentunya macet. Oleh karenanya kami banyak bicara pertama kali berkaitan dengan angkutan massal," jelas dia.
Sejauh ini, Budi mengaku senang dengan perhatian yang diberikan jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kepada angkutan massal ibu kota. Misalnya, kata Budi transportasi Moda Raya Terpadu (MRT) yang pengerjaan tahap 1-2 sudah selesai.
"Angkutan masal dapat kita sampaikan bahwa, MRT sudah tahap satu, tahap dua. Saya senang Pak Gubernur concern dengan east- west, bahkan tahap 3 maupun ke Ancol," jelas dia.
"Dan yang menggembirakan adalah untuk MRT, investornya bukan saja Jepang, tapi sudah ada dari Korea dan UK, Inggris," lanjut dia.
Â
Teken MoU
Lebih lanjut, Budi berharap terjadi penandatanganan MoU dengan ketiga negara yang dimaksud pada kegiatan G20 di Bali pada November 2022 mendatang.
"Oleh karenanya kita harapkan dalam kegiatan G20, kita akan melakukan MoU dengan ketiga negara tersebut," ujar dia.
Tak hanya MRT, hal yang sama juga akan diupayakan pada moda transportasi lainnya termasuk LRT hingga Electric Vehicle (EV) atau mobil dan motor listrik.
"Saya bersama Pak Gubernur menugaskan teman-teman untuk segera berkoordinasi agar itu bisa berjalan dengan baik," ucap Budi.
Advertisement