Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Karya (Persero) memenangkan tender untuk pembangunan gedung Sekretariat Presiden di Ibu Kota Negara baru atau IKN Nusantara. Proyek ini memakan anggaran sekitar Rp 1,35 triliun.
SVP Corporate Secretary Waskita Karya Novianto Ari Nugroho membenarkan saat ini pihaknya memenangkan tender pembangunan tersebut. Itu mengacy pada hasil di tahap administrasi dan teknis.
Baca Juga
"Memang benar Waskita memenangkan tender Pembangunan Bangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara, berdasarkan hasil evaluasi administrasi dan teknis," kata dia dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Selasa (25/10/2022).
Advertisement
Mengutip laporan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR nilai pembangunan Gedung Sekretariat Presiden di IKN Nusantara sebesar Rp 1,38 triliun. Sementara Waskita menawarkan biaya proyek sebesar Rp 1,35 triliun, atau lebih rendah sekitar Rp 30 miliar.
Kendati begitu, Novianto mengatakan kalau keputusan final dari penggarapan proyek ini belum keluar. Pasalnya, saat ini masih dalam masa sanggah, dan akan diputuskan secara final dalam beberapa hari kedepan.
"Namun saat ini kami masih mengikuti tahapan selanjutnya yaitu masa sanggah dan menunggu surat penunjukan penyedia barang/jasa serta proses penandatanganan kontrak yang rencananya akan dilaksanakan pada akhir bulan ini, sehingga belum bisa merilis secara detil proyek ini," paparnya.
Novianto menjanjikan Waskita Karya akan memberikan keterangan lebih detail mengenai proyek ini jika proses penandatanganan kontrak sudah berjalan.
"Apabila sudah dilakukan tanda tangan kontrak, Perseroan pasti akan merilis statement resmi," pungkasnya.
Â
Kantongi Rp 11,8 Triliun Kontrak Baru
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membukukan nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp 11,58 triliun hingga akhir September 2022.
Perolehan NKB tersebut bersumber dari pemerintah sebesar 65,36 persen, proyek swasta sebesar 11,81 persen, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 10,98 persen serta pengembangan bisnis anak usaha Waskita Karya sebesar 11,86 persen.
Berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas Infrastruktur sebesar 67,02 persen, gedung sebesar 8,01 persen, EPC sebesar 3,80 persen, Sumber Daya Air (SDA) sebesar 7,96 persen, anak usaha 11,86 persen dan proyek sipil lainnya sebesar 1,35 persen.
Sekretaris Perseroan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Novianto Ari Nugroho menuturkan beberapa proyek dengan kontribusi terbesar sampai dengan September 2022 adalah proyek jalan tol IKN Segmen Simpang Tempadung--Jembatan Pulau Balang senilai Rp 990 miliar.
Selain itu, pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 senilai Rp 182 miliar, pembangunan Gedung CMU3 RSCM Jakarta sebesar Rp 252 Miliar, pekerjaan sipil mining area di NTB sebesar Rp 262 miliar.
"Selain pencapaian NKB, sampai dengan September 2022 perseroan masih mengikuti tender proyek dengan nilai mencapai Rp 20 triliun yang bersumber dari Pemerintah, BUMN maupun swasta," kata dia dalam keterangan resmi, Selasa (18/10/2022).
Adanya partisipasi pada proyek IKN dan didukung dengan tingkat winning rate sebesar 26,67 persen selama periode Januari---September 2022 menjadikan perseroan lebih optimistis pencapaian NKB akan sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebesar Rp 20--30 triliun pada 2022.
"Penyelesaian jalan tol juga dapat meningkatkan kinerja operasional dan keuangan, hal ini dapat memperlancar proses strategic partnership agar investor mau bekerjasama dalam akselerasi pembangunan infrastruktur," ujar Novianto.
Â
Advertisement
Gandeng Perusahaan Global
PT Waskita Karya (Persero) Tbk menjalin kesepakatan kerjasama pengembangan bisnis pembangkit energi terbarukan dengan dua perusahaan konstruksi dan energi terbesar di Jepang, Kajima Corporation dan J Power.
Direktur Utama Destiawan Soewardjono menjelaskan, studi banding yang dilakukan delegasi Waskita Karya ini berkesempatan untuk meninjau beberapa lokasi proyek Kajima di Jepang yang relevan dan sedang berlangsung.
"Selain meninjau proyek, Waskita bersama Kajima juga bersepakat melakukan sharing knowledge dan riset bersama yang dimulai dengan kunjungan ke Kajima Technical Research Institute di Tokyo. Kajima juga membuka kesempatan untuk berkolaborasi dalam pengembangan ilmu keteknikan di Indonesia," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (18/10/2022).
"Selain itu, Waskita Karya dengan Kajima dan J Power juga bersepakat untuk mengembangkan bisnis pembangkit energi terbarukan di Indonesia," ujar Destiawan.
Dukungan juga diberikan oleh Duta Besar (Dubes RI) untuk Jepang, Heri Akhmadi terkait penguatan kerjasama Waskita Karya dengan kontraktor Jepang, khususnya sinergi bisnis dan riset di dunia konstruksi.
"Pentingnya dilakukan kerjasama dengan Kontraktor Jepang, yaitu Kajima dan TOA oleh Waskita. Hal ini untuk mendukung kompetensi engineer kita dalam peningkatan mutu pekerjaan yang merujuk pada standar pelaksanaan di Jepang," kata Heri.