Sukses

Bank Mandiri Setor Rp 517 Triliun ke Negara Berkat Layanan Digital

Bank Mandiri sebagai Collecting Agent penerimaan negara telah berkontribusi sebesar Rp 533 triliun atau sekitar 26,5 persen dari total realisasi penerimaan negara pada APBN 2021.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyiapkan layanan keuangan terbaik untuk mengoptimalisasi penerimaan negara melalui penerapan Modul Penerimaan Negara Generasi ketiga (MPN G3) oleh Kementerian Keuangan.

Hal ini sejalan dengan komitmen Bank Mandiri untuk terus merealisasikan peran sebagai mitra pemerintah yang konsisten mendukung pencapaian target-target pembangunan.

Hasilnya, Bank Mandiri sebagai Collecting Agent penerimaan negara telah berkontribusi sebesar Rp 533 triliun atau sekitar 26,5 persen dari total realisasi penerimaan negara pada APBN 2021 yang mencapai Rp 2.011,3 triliun. Kontribusi tersebut meningkat 24 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 430 triliun.

“Kami telah mengembangkan layanan super app Livin’ by Mandiri dan digital super platform Kopra by Mandiri yang mampu memudahkan nasabah retail dan wholesale dalam memenuhi kewajiban kepada negara. Layanan ini terhubung langsung dengan MPN G3 Kemenkeu sehingga monitoring dan pelaporan dapat dilakukan secara up-to-date,” terang Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri Panji Irawan dalam keterangan resmi, Rabu (26/10/2022).

Menurut Panji, kedua layanan digital tersebut memberikan kemudahan yang optimal bagi individu maupun pelaku usaha dalam membayarkan setoran kepada negara, karena dapat dilakukan dalam platform yang sama dengan sumber dana. Sehingga sangat praktis dan tidak perlu pindah ke aplikasi lain.

 

2 dari 5 halaman

Kontribusi Dua Layanan Digital

“Berkat Livin’ dan Kopra by Mandiri, antusiasme nasabah dalam membayar setoran kepada negara pun meningkat. Buktinya, hingga September 2022, penghimpunan penerimaan negara melalui Bank Mandiri telah mencapai Rp 517 triliun, naik 32,5 persen dari periode yang sama tahun lalu,” kata Panji.

Tak ayal, Kementerian Keuangan lantas menganugerahi Bank Mandiri dengan predikat Diamond dalam Collecting Agent Performance Award 2021 kategori BUMN, yang merupakan penghargaan tertinggi atas realisasi volume penerimaan negara terbesar.

Penghargaan itu diserahkan oleh Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Hadiyanto di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa 25 Oktober 2022, kemarin.

"Ke depan, kami percaya kehadiran dua layanan digital terkini tersebut akan semakin berkontribusi pada peningkatan penerimaan negara, karena jumlah pengguna yang terus meningkat dan pengembangan inovasi fitur keuangan, baik pada Livin’ maupun Kopra by Mandiri,” tutup Panji.

3 dari 5 halaman

Bank Mandiri Rilis Aplikasi Mandiri Agen untuk Dukung Presidensi G20

Sebelumnya, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) semakin fokus mendorong transformasi digital sejalan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-24 dengan serangkaian inovasi layanan. Hal ini merupakan wujud konsistensi Bank Mandiri untuk terus menyediakan layanan terbaik bagi mitra dan nasabah.

Untuk itu, sebagai bagian dari inovasi layanan serta dukungan pada Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2022 yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Mandiri meluncurkan Aplikasi Mandiri Agen untuk mendigitalisasi Mandiri Agen (Agen Laku Pandai Bank Mandiri) dalam mempercepat inklusi keuangan di Tanah Air. 

SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso menjelaskan, melalui aplikasi ini Mandiri Agen dapat lebih mudah melayani berbagai transaksi keuangan kepada masyarakat dengan beragam keunggulan. 

"Di samping itu, inovasi digital ini turut menjadi wujud komitmen Bank Mandiri dalam meningkatkan inklusi keuangan yang merupakan salah satu fokus jalur keuangan Presidensi G20 Indonesia,” kata Josephus dalam keterangan resminya, Senin (24/10/2022).

 

4 dari 5 halaman

Dorong Pertumbuhan Inklusif

Josephus menilai, pemanfaatan digitalisasi ekonomi memiliki peranan penting dalam menciptakan peluang ekonomi yang lebih besar serta mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan dengan memacu inovasi dan meningkatkan akses ke layanan keuangan.

"Bank Mandiri telah meluncurkan Aplikasi Mandiri Agen secara serentak di seluruh Indonesia pada 22 September 2022 lalu. Lewat platform digital ini, kami berharap masyarakat dapat lebih mudah mengakses layanan keuangan serta turut berkontribusi pada pertumbuhan inklusi keuangan,” kata Josephus.

Melalui inovasi ini, Bank Mandiri dapat melakukan penetrasi lebih cepat dan lebih luas dengan menghadirkan fitur layanan yang lebih variatif. Mandiri Agen dapat melayani lebih banyak pelanggan dengan cara pembukaan rekening tabungan secara online di tempat, transaksi perbankan maupun pembayaran kepada Nasabah, di mana saja dan kapan saja. 

Tidak hanya itu, Mandiri Agen juga dapat memberikan referral kredit dari pelanggan yang ingin mengajukan pinjaman mikro serta melayani pembayaran angsuran pinjaman mikro Bank Mandiri.

5 dari 5 halaman

Komitmen Bank Mandiri

Josephus menjelaskan, Aplikasi ini juga mampu memberikan respons yang lebih cepat dari Bank Mandiri kepada Mitra Agen Laku Pandai, antara lain kemampuan pembaruan versi aplikasi secara mandiri serta monitoring pencatatan pendapatan agen secara real time sehingga agen bisa segera mengetahui pendapatan yang diterima dari setiap transaksi.

"Kehadiran Aplikasi Mandiri Agen juga menjadi wujud komitmen Bank Mandiri untuk menghadirkan one stop digital solution bagi mitra agen kami dan nasabah” imbuhnya. 

Hingga akhir September 2022 jumlah Mandiri Agen telah mencapai lebih dari 100.000 yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sehingga Nasabah tidak perlu mendatangi kantor cabang Bank Mandiri atau ATM untuk melakukan transaksi perbankan ataupun pembayaran. 

Selain itu, hingga September, total sebanyak 55,8 juta transaksi finansial telah difasilitasi Mandiri Agen bagi nasabah, dengan nilai sebesar Rp 67 triliun. Sedangkan pembukaan rekening baru melalui referral Mandiri Agen tumbuh 33 persen secara year on year (yoy) menjadi 2,1 juta rekening dengan total dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun sekitar Rp 13,6 triliun.