Liputan6.com, Jakarta Pemerintah saat ini terus mengembangkan transportasi publik di dalam negeri, salah satunya pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang ditargetkan beroperasi pada Juni 2023.
Namun, hal itu tidak menutup kemungkinan akan ada Kereta Cepat menuju lokasi lain di pulau Jawa, seperti Kereta Cepat Jakarta Yogyakarta dan Kereta cepat Jakarta-Surabaya.
Baca Juga
Hal itu disampaikan Direktur Manajemen Proyek dan Pengembangan Bisnis PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Allan Tandiono, dalam webinar Potensi Bisnis di Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rabu (26/10/2022).
Advertisement
“Harapan kami sangat besar untuk diperpanjang (jalur kereta KCJB), karena tidak ada negara di dunia yang hanya membangun kereta cepat 140 km. Kita lihat rencana besar Pemerintah Indonesia ada kereta api cepat pulau Jawa,” kata Allan.
Menurutnya, ke depan banyak potensi yang bisa terus digali terkait pengembangan Kereta Cepat di Indonesia. Dia melihat ke depannya Pemerintah juga akan mengembangkan kereta Cepat di pulau Jawa.
“Kalau kita lihat kedepannya tentu apabila ada Kereta Cepat dari Jakarta menuju Yogyakarta dan kurang dari 2 jam bisa sampai Yogja. Kemudian, dari Jakarta ke Surabaya kurang dari 3 jam, saya rasa itu terobosan game charger yang bisa meningkatkan ekonomi di pulau Jawa,” ujarnya.
Diketahui, saat ini Pemerintah baru membangun 4 stasiun KCJB, yaitu stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar.
Kata Allan, banyak prospek bisnis dengan adanya Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini, yaitu dapat dibangun di luar stasiun diantaranya bisnis properti dan real estate, seperti dibangunnya gedung perkantoran, shopping mall, apartemen, hotel maupun rumah sakit.
“Di samping lahan Stasiun bisa di develop menjadi gedung perkantoran, bisa menjadi shopping mall, service Apartment, hotel maupun rumah sakit yang kita ketahui semua bukan hanya Indonesia banyak negara besar juga masih membutuhkan banyak rumah sakit. Jadi, kita juga tidak menutup kemungkinan atau potensi adanya rumah sakit di samping Stasiun kita,” jelas Allan.
Potensi Bisnis Lainnya
Potensi bisnis lainnya yaitu periklanan (Advertising). Dia pun mencontohkan, banyak perusahaan yang mengiklankan brand-nya di luar maupun di dalam stasiun MRT.
“Kita bisa lihat di MRT Jakarta itu ada banyak advertising di dalam maupun di luar kereta atau dalam kereta. Ini potensi revenue yang baik untuk kami KCIC,” ujarnya.
KCIC akan melelang Naming rights, seperti Lebak Bulus Grab, Dukuh Atas BNI. Sehingga, bagi perusahaan yang ingin brand-nya terpampang nyata di stasiun-stasiun KCJB bisa melakukan advertising.
“Kita akan lelang naming rights ini siapa tahu brand-nya Bapak Ibu nanti ada di Padalarang, Padalarang apa, Tegalluar apa, Halim apa, Karawang apa,” ujarnya.
Lebih lanjut, potensi bisnis lainnya yaitu in-station retail menjual makanan, minuman, dengan membangun minimarket di dalam stasiun. KCIC juga akan melakukan integrated transportation yang bekerja sama dengan operator transportasi publik lainnya.
Tak kalah pentingnya, KCIC juga akan menyediakan area parkir (parking space) bagi penumpang yang ingin memarkirkan kendaraan yang dibawa dari rumah, kemudian melanjutkan naik KCJB.
“Karena ada customer yang parkir kendaraannya nanti ada yang ingin dari rumahnya nyetir ke Halim dan parkir di sana, mungkin malamnya pada saat balik nanti baru dipake lagi mobilnya, jadi ini yang akan kita siapkan di stasiun-stasiun,” pungkasnya.
Advertisement
KCIC Bakal Jual Nama Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung, Siapa Minat?
Direktur Manajemen Proyek dan Pengembangan Bisnis PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Allan Tandiono, menyampaikan beberapa prospek bisnis adanya Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
“Bisnis apa saja yang akan dilakukan oleh KCIC? Tentunya kita akan menjual tiket. Ada banyak caranya tiket bisa di dijual, yaitu ticket bundling, ticket integration dan di kereta juga sama seperti di Jepang di Tiongkok di Korea bisa beli kopi bisa beli makanan kecil di sana,” kata Allan Tandiono, dalam webinar Potensi Bisnis di Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rabu (26/10/2022).
Untuk tarif tiket kereta cepat Jakarta Bandung pada umumnya direncanakan paling murah adalah Rp150 ribu untuk rute terdekat, dan Rp 350 ribu untuk rute terjauh dari stasiun Halim ke stasiun Padalarang dan sebaliknya.
Namun disisi lain, penjualan tiket KCJB juga dibagi menjadi 3 kategori. Pertama, kategori VIP paling mahal Rp 500 ribu ke atas. Kategori kedua, First Class kisaran Rp 400 ribu, dan kategori ketiga adalah second class di kisaran Rp 250 – 300 ribu.
Selanjutnya, potensi bisnis lain yang dapat dibangun di luar stasiun diantaranya bisnis properti dan real estate, seperti dibangunnya gedung perkantoran, shopping mall, apartemen, hotel maupun rumah sakit.
“Di samping lahan Stasiun bisa di develope menjadi gedung perkantoran, bisa menjadi shopping mall, service Apartment, hotel maupun rumah sakit yang kita ketahui semua bukan hanya Indonesia banyak negara besar juga masih membutuhkan banyak rumah sakit. Jadi, kita juga tidak menutup kemungkinan atau potensi adanya rumah sakit di samping Stasiun kita,” ujarnya.
Potensi bisnis lainnya yaitu periklanan (Advertising). Dia pun mencontohkan, banyak perusahaan yang mengiklankan brand-nya di luar maupun di dalam stasiun MRT.
“Kita bisa lihat di MRT Jakarta itu ada banyak advertising di dalam maupun di luar kereta atau dalam kereta. Ini potensi revenue yang baik untuk kami KCIC,” ujarnya.
Jual Nama Stasiun
KCIC akan melelang Naming Rights, seperti Lebak Bulus Grab, Dukuh Atas BNI. Sehingga, bagi perusahaan yang ingin brand-nya terpampang nyata di stasiun-stasiun KCJB bisa melakukan advertising.
“Kita akan lelang naming rights ini siapa tahu brand-nya Bapak Ibu nanti ada di Padalarang, Padalarang apa, Tegalluar apa, Halim apa, Karawang apa,” ujarnya.
Lebih lanjut, potensi bisnis lainnya yaitu in-station retail menjual makanan, minuman, dengan membangun minimarket di dalam stasiun. KCIC juga akan melakukan integrated transportation yang bekerja sama dengan operator transportasi publik lainnya.
Tak kalah pentingnya, KCIC juga akan menyediakan area parkir (parking space) bagi penumpang yang ingin memarkirkan kendaraan yang dibawa dari rumah, kemudian melanjutkan naik KCJB.
“Karena ada customer yang parkir kendaraannya nanti ada yang ingin dari rumahnya nyetir ke Halim dan parkir di sana, mungkin malamnya pada saat balik nanti baru dipake lagi mobilnya, jadi ini yang akan kita siapkan di stasiun-stasiun,” ujarnya.
Advertisement