Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mewanti-wanti para pengelola operasional di sektor transportasi. Utamanya mengenai aspek pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
Menhub Budi menekankan operator pelayanan transportasi di dalam negeri perlu mencontoh dari negara maju, termasuk negara-negara G20. Pelayanan menjadi aspek yang dimintanya untuk terus ditingkatkan.
Baca Juga
"Negara kita sudah masuk daftar negara G20, bahkan sebagai presidensi, apa artinya? Kita dibersamakan dengan negara maju itu, dan bagaimana negara maju itu baik melayani masyarakat," kata dia dalam Penganugerahan Penilaian Pelayanan Prima Unit Pelayanan Publik Sektor Transportasi, di Jakarta, Rabu (26/10/2022).
Advertisement
Untuk diketahui, Kemenhub memberikan penghargaan kepada 77 unit pelayanan publik di sektor transportasi. Penghargaan itu diberikan karena telah tercapainya indikator pelayanan prima. Sementara, sekitar 59 operator pelayanan belum masuk ke kategori pelayanan prima.
Menhub Budi memandang ada sedikit penurunan layanan di Eropa. Di sisi lain, ada peningkatan layanan di wilayah Timur Tengah hingga Asia Timur.
"Di Eropa sekarang terjadi sesuatu degradasi, tapi di Timur Tengah, Asia, Asia Timur, semua pelayanan baik sekali dan kita harus contoh itu, dan saya pikir tak sulit untuk melakukan kegiatan-kegiatan itu," paparnya.
Pada kesempatan itu, Menhub Budi juga mewanti-wanti kalau aspek pelayanan adalah satu hal yang diperhatikan Presiden Joko Widodo. Tujuannya untuk memberikan kepuasan bagi pengguna di sektor transportasi.
Tak Anti Kritik
Lebih lanjut, Menhub Budi juga meminta jajarannya dan segenap operator pelayanan sektor transportasi untuk tidak anti terhadap kritik. Bahkan, hal itu perlu jadi peluang untuk meninngkatkan pelayanan.
"Bahwa bangunan itu mesti bagus, pelayanan mesti bagus, menjadi satu tuntutan kita untuk melakukan improvement dari waktu ke waktu," kata dia.
"Pelanggan semakin kritis, semakin cermat untuk memberikan catatan. Tetapi itu justru yang mahal, jangan jadikan itu racun, tapi justru jadikan penyemangat bagi kita semuanya," papar dia.
Dia mengisahkan juga sempat mendapat beberapa catatan dari jajarannya, termasuk dari sejumlah operator pemberi layanan transportasi. "Saya tidak segan-segan menerima catatan itu, dan bahkan secara berulang saya sampaikan untuk di follow up dan yang bersangkutan dihubungi," pungkasnya.
Advertisement
Ekosistem Kendaraan Listrik
Pemerintah meminta kepada pelaku industri untuk turut menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang semakin banyak. Salah satunya lewat penyediaan dan pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung yang semakin memudahkan orang untuk menggunakannya.
Salah satu contohnya adalah dengan menggelontorkan investasi untuk menyediakan tempat pengisian daya atau chargingstation di banyak titik.
"Di satu sisi, pemerintah mengupayakan untuk memberikan subsidi agar masyarakat semakin berminat menggunakan kendaraan listrik ini," ucap Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di sela acara peluncuran Shuttle Motor Listrik, di kawasan Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10/2022).
Menhub Budi Karya menjelaskan, kendaraan listrik menjadi suatu keniscayaan akan solusi kendaraan di masa depan. Transportasi publik menjadi titik awal dan contoh yang harus masif dilakukan dalam mensosialisasikan penggunaan kendaraan listrik.
"Selanjutnya ini akan diikuti dengan penggunaan kendaraan listrik bagi masyarakat umum secara masif," ucapnya.
Inovasi
Menhub meminta para pelaku industri untuk terus berinovasi. Salah satunya agar kendaraan listrik semakin terjangkau dengan kualitas semakin baik.
Shuttle Motor Listrik yang diresmikan ini adalah inisiasi dari Electrum, perusahaan bersama yang didirikan Gojek dengan TBS Energi Utama. Kehadiran fasilitas ini untuk mendukung dan memperlancar mobilitas para delegasi, panitia serta peserta Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang akan berlangsung di Bali. Rencananya layanan ojek motor ini disediakan secara gratis alias cuma-cuma untuk angkutan pengumpan atau shuttle.
Nantinya shuttle motor listrik gratis tersedia di halte antar jemput di lima titik strategis dan enam titik antar yang terintegrasi dengan layanan bus listrik dari Kementerian Perhubungan.
Para mitra pengemudi ojek motor listrik yang bertugas sudah mendapatkan pelatihan khusus seputar service excellence, pengenalan kendaraan listrik serta bahasa inggris dasar.
"Saya mengapresiasi inisiatif yang dilakukan pelaku industri seperti Electrum. Ini menjadi bukti nyata dukungan terhadap upaya pemerintah memasifkan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Komitmen ini kita tunjukkan saat Presidensi Indonesia pada G20. Semoga ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal," ucap Budi.
Advertisement