Liputan6.com, Jakarta - Orang terkaya di dunia, Elon Musk akhirnya menyelesaikan kesepakatan pembelian paltform Twitter. Sebelumnya, pembelian raksasa media sosial oleh bos Tesla itu sempat berjalan dramatis, karena awalnya terjadi pembatalan hingga berujung tuntutan di pengadilan.Â
Dilansir dari BBC, Jumat (28/10/2022) sejumlah laporan media AS dan seorang investor di Twitter menyebutkan bahwa Elon Musk, telah menyelesaikan pengambilalihan Twitter senilai USD 44 miliar atau sekitar Rp 684,8 triliun.
Baca Juga
Beberapa waktu setelah kesepakatan itu, Musk mengunggah sebuah pesan di Twitter. Unggahan itu tampaknya mengisyaratkan bahwa sang miliarder sudah membeli platform media sosial tersebut.
Advertisement
"Burung telah dibebaskan", tulis Musk, mengacu pada logo Twitter yang menggambarkan ilustrasi burung berwarna biru.
the bird is freed
— Elon Musk (@elonmusk) October 28, 2022
Namun, Pihak Twitter belum mengkonfirmasi pengambilalihan tersebut, tetapi seorang investor di perusahaan tersebut mengatakan kepada BBC bahwa kesepakatan pembelian telah dituntaskan.
Sejumlah eksekutif Twitter, termasuk CEO Parag Agrawal, dilaporkan telah dibebastugaskan menyusul pengambilalihan oleh Musk.
Kabar hengkangnya Agrawal dari Twitter juga dilaporkan oleh sejumlah media AS, termasuk dan eksekutif hukum dan kebijakan Twitter, Vijaya Gadde.
Adapun pendiri Twitter yakni Biz Stone yang dikabarkan telah menyampaikan terima kasih kepada Agrawal, Ned Segal, dan Gadde atas kontribusi mereka pada perusahaan.
Sementara itu, Bret Taylor, yang menjabat sebagai ketua Twitter sejak November lalu, juga terlihat memperbarui profil LinkedIn-nya untuk menunjukkan bahwa dia tidak lagi di perusahaan tersebut.
Sebelum Beli Twitter, Elon Musk Pamer Sambangi Kantor Pusatnya
Entering Twitter HQ – let that sink in! pic.twitter.com/D68z4K2wq7
— Elon Musk (@elonmusk) October 26, 2022
Orang terkaya di dunia, Elon Musk kembali menjadi sorotan warganet setelah memposting video dirinya tengah berjalan masuk ke kantor pusat Twitter membawa wastafel. Video tersebut meningkatkan spekulasi tentang keputusan pembelian Twitter yang direncanakan bos Tesla itu.
Miliarder itu menghadapi tenggat waktu Jumat untuk menyelesaikan pembelian senilai USD 44 miliar (£38 miliar), yang ia umumkan beberapa bulan lalu tetapi kemudian mencoba untuk mengabaikannya.
Dia setuju untuk bergerak maju awal bulan ini, hanya beberapa minggu sebelum sidang pengadilan atas langkah-langkah itu akan dimulai.
"Memasuki kantor pusat Twitter, biarkan itu meresap!" tulis Musk di Twitter, dikutip Kamis (27/10/2022).
Selain itu, Musk juga terlihat mengubah biodata akun Twitternya menjadi "Chief Twit" dan merubah lokasinya di Twitter HQ.
Belum diketahui jelas apakah sang miliarder sudah bertemu dengan para eksekutif di Twitter. Tetapi dia mengatakan telah bertemu dengan beberapa orang di kantor pusat raksasa media sosial Tersebut.Â
"Bertemu banyak orang keren di Twitter hari ini!," ungkapnya, dalam postingan terpisah.
Musk mengatakan situs media sosial membutuhkan perubahan signifikan. Setidaknya satu laporan telah menyarankan dia merencanakan PHK besar-besaran.
Seperti diketahui, Musk diberikan tenggat waktu hingga 28 Oktober 2022 untuk menuntaskan kesepakatan membeli Twitter, atau menghadapi persidangan atas kontrak tersebut.
Advertisement
Usai Kuasai Twitter, Miliarder Elon Musk Dilaporkan Bakal Pecat 75 Persen Karyawan
Miliarder Tesla sekaligus orang terkaya di dunia, Elon Musk mengatakan kepada calon investor terkait kesepakatannya untuk membeli Twitter, berencana memangkas hampir 75 persen dari 7.500 pekerja perusahaan media sosial itu.
Kabar rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) itu pertama kali dilaporkan oleh outlet media Washington Post pada Kamis (20/10), yang mengutip sebuah wawancara dan dokumen.
Dilansir dari laman The Staits Times, Jumat (21/10/2022) PHK diperkirakan terjadi dalam beberapa bulan mendatang, menurut laporan itu. Sebelumnya, karyawan Twitter telah bersiap untuk PHK selama berbulan-bulan.
Para eksekutif membahas rencana awal tahun ini untuk memberhentikan sekitar 25 persen karyawan, tetapi rencana itu dibatalkan setelah Musk setuju untuk membeli perusahaan media sosial ternama itu, menurut sejumlah sumber yang mengetahui masalah tersebut yang berbicara kepada Bloomberg.
Sebaliknya, Twitter telah berusaha untuk memotong biaya dengan cara lain, salah satunya membekukan perekrutan pada Mei 2022 dan mengumumkan serangkaian penutupan kantor selama musim panas.
Sumber juga menyebut, ada kemungkinan perusahaan perlu melakukan PHK jika kesepakatan pemmbelian oleh Elon Musk gagal, meskipun saat ini belum ada pemangkasan yang direncanakan.
Sementara itu, dalam sebuah memo kepada staf setelah laporan Washington Post, penasihat umum Sean Edgett memperingatkan para pekerja untuk bersiap menghadapi "banyak desas-desus dan spekulasi publik" saat rampungnya kesepakatan pembelian Twitter oleh Elon Musk.
"Sejak kesepakatan merger sudah ada, tidak ada rencana PHK di seluruh perusahaan," katanya.