Sukses

Tragedi Pesta Halloween di Itaewon, Bencana Terburuk di Korea Selatan

Diperkirakan 100 ribu orang berkumpul untuk pesta Halloween di Itaewon. Ini adalah perayaan di luar ruang terbesar di negara itu sejak pandemi dimulai.

Liputan6.com, Jakarta - Tragedi kembali terjadi. Massa Lautan massa sebagian besar anak muda yang tengah pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, berdesak-desakan dan terperangkap di sebuah gang sempit.

Peristiwa ini mengakibatkan sedikitnya 146 orang meninggal dunia dan melukai lebih dari 150 orang lainnya dalam peristiwa yang berlangsung pada Sabtu 29 Oktober 2022 sekitar pukul 22.00 waktu setempat.

Ini merupakan bencana terburuk di Korea Selatan dalam beberapa tahun ini.

Mengutip CNBC, Minggu (30/10/2022), pekerja layanan emergency dan beberapa pejalan kali dengan putus asa melakukan CPR pada orang-orang yang tergeletak di jalan setelah kecelakaan di distrik rekreasi di Itaewon pada Sabtu malam tersebut.

Kepala pemadam kebakaran Yongsan Seoul Choi Seong-beom mengatakan, jumlah korban tewas dapat terus bertambah karena beberapa korban saat ini masih dalam kondisi kritis.

Diperkirakan 100 ribu orang berkumpul di Itaewon untuk perayaan Halloween. Ini adalah perayaan di luar ruang terbesar di negara itu sejak pandemi dimulai.

Pemerintah Korea Selatan melonggarkan pembatasan Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir. Itaewon, dekat tempat bekas markas besar pasukan militer AS di Korea Selatan beroperasi sebelum pindah dari ibu kota pada tahun 2018, terkenal dengan bar, klub, dan restoran.

Belum ada keterangan yang jelas penyebab terjadinya kerumunan di gang sempit di dekat Hamilton Hotel ini dimana pesta besar terjadi.

 

2 dari 5 halaman

Kronologi

Seorang yang selamat mengatakan banyak orang jatuh dan saling mendorong mirip seperti domino. Sebagian besar terjatuh setelah mereka didorong oleh orang lain.

Kantor berita Hankyoreh yang berbasis di Seoul menulis, korban selamat bermarga Kim, mengatakan mereka terjebak selama sekitar satu setengah jam sebelum diselamatkan, ketika beberapa orang berteriak "Tolong saya!" dan yang lainnya sesak napas.

Korban selamat lainnya, bernama Lee Chang-kyu, mengatakan dia melihat sekitar lima hingga enam pria mendorong yang lain sebelum satu atau dua orang mulai jatuh.

Dalam sebuah wawancara dengan saluran berita YTN, Hwang Min-hyeok, seorang pengunjung Itaewon, mengatakan sangat terkejut melihat deretan mayat di dekat hotel.

Dia mengatakan pekerja emergency pada awalnya kewalahan, kemudian beberapa pejalan kaki ikut berjuang untuk memberikan CPR kepada mereka yang terluka tergeletak di jalanan.

Banyak orang-orang meratap di samping jenasah teman-teman mereka.

 

3 dari 5 halaman

Kata Pejabat Dunia

"Berita mengerikan dari Seoul malam ini," tulis Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak di Twitter.

"Semua pikiran kami bersama mereka yang saat ini merespons dan semua warga Korea Selatan pada saat yang sangat menyedihkan ini."

Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional AS, mengunggah di twitter bahwa Washington siap untuk memberikan dukungan apa pun yang dibutuhkan Republik Korea.

 

4 dari 5 halaman

Terparah

Bencana terakhir Korea Selatan yang mematikan juga menimpa kaum muda. Pada April 2014, sebanyak 304 orang, yang sebagian besar siswa sekolah menengah, tewas dalam tenggelamnya feri.

Tenggelam kapal ini mengekspos aturan keselamatan yang longgar dan kegagalan regulasi. Peristiwa ini terjadi karena kapal kargo yang berlebihan dan tidak diikat dengan baik dan kru yang kurang terlatih untuk situasi darurat.

Kematian hari Sabtu kemungkinan akan menarik perhatian publik atas apa yang telah dilakukan pejabat pemerintah untuk meningkatkan standar keselamatan publik sejak bencana feri.

Ini juga merupakan bencana besar kedua di Asia dalam sebulan. Pada 1 Oktober, polisi di Indonesia menembakkan gas air mata ke pertandingan sepak bola, menyebabkan kerumunan massa berdesak-desakan yang menewaskan 132 orang saat para penonton berusaha melarikan diri.

 

5 dari 5 halaman

1.700 Personel Terjun Langsung

Lebih dari 1.700 personel respons dari seluruh negeri dikerahkan ke jalan-jalan untuk membantu yang terluka, termasuk sekitar 520 petugas pemadam kebakaran, 1.100 petugas polisi, dan 70 pekerja pemerintah.

Badan Pemadam Kebakaran Nasional secara terpisah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para pejabat masih berusaha menentukan jumlah pasti pasien darurat.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengeluarkan pernyataan yang menyerukan para pejabat untuk memastikan perawatan cepat bagi mereka yang terluka dan meninjau keamanan lokasi perayaan.

Ini adalah bencana menghancurkan paling mematikan dalam sejarah Korea Selatan. Pada tahun 2005, 11 orang tewas dan sekitar 60 lainnya terluka dalam sebuah konser pop di selatan kota Sangju.