Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk memperpanjang kebijakan pelonggaran rasio loan to value (LTV) dan financing to value (FTV) untuk kredit pemilikan rumah (KPR) serta pembiayaan properti hingga 31 Desember 2023. Kebijakan ini memungkinkan masyarakat membeli properti menggunakan KPR dengan fasilitas down payment (DP) atau uang muka 0 persen.
Country Manager Rumah.com Marine Novita menjelaskan, sebagai salah satu stakeholder industri properti, Rumah.com menyambut baik keputusan Bank Indonesia yang memperpanjang kebijakan DP Nol Persen hingga akhir 2023.
Perpanjangan ini diharapkan bisa mempertahankan tren positif sektor properti yang sudah cukup membaik selama setahun terakhir ini.
Advertisement
Stimulus Pemerintah berupa DP 0 Persen yang diluncurkan tahun lalu terbukti memberi pengaruh signifikan terhadap perputaran ekonomi di sektor properti. Apalagi industri properti merupakan sektor strategis yang melibatkan 174 sektor lainnya dan 350 jenis industri terkait skala kecil.
"Tren kenaikan suku bunga acuan bank sentral, termasuk BI-Day Reverese Repo Rate yang kembali dinaikkan oleh Bank Indonesia di bulan Oktober ini hingga sekarang berada di level 4,75 persen perlu diikuti insentif lanjutan dari Pemerintah. Sehingga stimulus DP 0 Persen bagi masyarakat harus tetap diberikan demi mempertahankan geliat positif sektor properti di tanah air," jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin (31/10/2022).
Marine melanjutkan, perpanjangan kebijakan stimulus DP 0 Persen untuk sektor properti perlu dimaksimalkan manfaatnya terutama bagi para pencari rumah.
Oleh karena itu para pengembang harus memperhatikan beberapa aspek penting yang menjadi perhatian para pencari rumah sebagaimana terlihat dari hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2022.
Makin Peduli Lingkungan
Beberapa aspek penting yang diperhatikan para pencari rumah di Indonesia diantaranya adalah mereka makin peduli dengan lingkungan sekitar hunian sekaligus memikirkan aspek kesehatan pasca pandemi dimana sebanyak 83 persen responden survei menyatakan bersedia membayar lebih untuk properti yang memiliki fitur ramah lingkungan dan kesehatan.
Hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2022 juga mengungkap bahwa hampir seluruh responden khawatir dengan perubahan iklim yang mempengaruhi properti mereka seperti dinyatakan oleh 97 persen responden. Mayoritas responden menyebutkan bencana alam seperti banjir, gempa bumi, kebakaran dan tanah longsor sebagai perhatian utama mereka ketika membeli hunian.
Rumah.com Consumer Sentiment Study adalah survei berkala dilakukan dua kali dalam setahun oleh Rumah.com sebagai portal properti terdepan di Indonesia bekerjasama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura untuk mengetahui dinamika pasar properti tanah air.
Survei kali ini berdasarkan 1000 responden dari seluruh Indonesia yang berlangsung pada bulan Juni hingga Juli 2022.
Advertisement
Fitur Penting
Sementara itu mayoritas responden menganggap bahwa kehidupan yang berkelanjutan itu penting. Hal ini dinyatakan oleh 95 persen responden survei. Selanjutnya lebih dari separuh responden menganggap penting untuk memiliki rumah yang dirancang untuk menghemat listrik.
Pentingnya hidup yang berkelanjutan dan beberapa fitur-fitur pentingnya adalah hunian yang didesain mengurangi kebutuhan penggunaan pendingin ruangan (AC) dan lampu sehingga menghemat biaya listrik, dinyatakan oleh 56 persen responden.
Selanjutnya adalah hunian yang lokasinya memungkinkan untuk bepergian setiap hari tanpa perlu menggunakan kendaraan pribadi, dinyatakan oleh 38 persen responden.
Area Bermain Anak
Marine menyatakan bahwa hasil survei juga mengungkap bahwa konsumen properti mempertimbangkan beberapa fitur properti penting setelah terjadinya transisi ketika hidup dengan Covid-19 sebagai endemik.
Dua fitur penting yang paling banyak dinyatakan oleh responden adalah kedekatan dengan transportasi umum dan kedekatan dengan area hijau yang masing-masing dikemukakan oleh 64 persen responden.
“Fitur properti lainnya yang dirasa penting oleh responden adalah hunian yang memiliki area untuk anak-anak bermain dan belajar seperti dinyatakan oleh 56 persen responden. Kedekatan hunian dengan gerai makanan dan minuman serta pusat perbelanjaan juga menjadi fitur penting yang dikemukakan oleh 53 persen responden. Sementara hunian yang tidak terlalu padat juga menjadi perhatian penting bagi 46 persen responden,” jelasnya.
Advertisement