Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) konsisten memberikan dukungan bagi pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) di Tanah Air. Hingga akhir September 2022, lebih dari 250 ribu unit usaha maupun perorangan, termasuk di dalamnya hampir 80 ribu UMKM dilayani Bank Sampoerna.
Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis PT Bank Sahabat Sampoerna Henky Suryaputra mengungkapkan, pinjaman yang disalurkan (disbursement) sepanjang sembilan bulan pertama 2022 mencapai lebih dari Rp 6 triliun, atau meningkat hampir 60 persen dibandingkan pinjaman yang disalurkan pada periode yang sama 2021.
Baca Juga
Namun demikian, dengan penyaluran pinjaman yang relatif rendah di 2021 peningkatan outstanding loan (pinjaman yang tercatat di neraca) per akhir September 2022 relatif lebih moderat atau sebesar 15,5 persen menjadi Rp 9,2 triliun dibandingkan dengan angka per akhir September 2021.
Advertisement
"Dari jumlah tersebut, sekitar 40 persen pinjaman diberikan secara langsung ke UMKM,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Senin (31/10/2022).
Hengky menambahkan, sampai dengan kuartal III 2022, Bank Sampoerna juga membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 617 miliar atau meningkat 23 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Kenaikan ini terutama dicapai melalui penurunan beban bunga sebesar hampir 40 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 467 miliar.
Henky melanjutkan, secara keseluruhan Bank Sampoerna mencatatkan laba bersih hingga kuartal III 2022 sebesar Rp 28,2 miliar, sejalan dengan pertumbuhan aset sebesar 10 persen menjadi Rp 13,4 triliun.
Bank Sampoerna siap untuk terus berkiprah baik hingga akhir tahun 2022. Apalagi pemegang saham sendiri telah mendukung Bank melalui peningkatan modal inti hingga melampaui Rp 3 triliun, sebagaimana aturan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan.
DPK
Berlandaskan kehati-hatian dan didukung rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio) yang mencapai 35,6 persen pada akhir September 2022, Bank Sampoerna mengelola penyaluran pinjaman dan dana pihak ketiga (DPK) sedemikian hingga rasio pinjaman terhadap DPK (Loan to Deposit Ratio/LDR) berada pada 95,4 persen.
Tabungan dan giro mencatatkan pertumbuhan hingga 30 persen sehingga secara keseluruhan rasio dana murah (CASA Ratio/Current Account and Saving Account Ratio) terhadap keseluruhan DPK mencapai 27,1 persen meningkat signifikan dibandingkan rasio yang sama per September 2021 yang sebesar 20,4 persen.
“Demikian kami dapat meningkatkan pendapatan bunga bersih di tengah kecenderungan penurunan tingkat suku bunga pinjaman di sembilan bulan pertama tahun 2022 ini,” papar Henky.
Peningkatan DPK berupa tabungan, tak lepas dari peningkatan layanan dan sosialisasi Sampoerna Mobile Banking. Ekosistem layanan BI Fast memungkinkan pengguna Sampoerna Mobile Banking melakukan transfer antar bank dengan biaya yang lebih ekonomis Rp 2.500.
Kemudahan dalam proses pembukaan tabungan Sampoerna Mobile Saving secara daring (online) juga ditingkatkan dengan perbaikan fitur pengenalan wajah (face recognition) dan deteksi keaslian pengguna (liveness detection).
Advertisement
Ekosistem Digital
Selain lewat sosial media dan beragam media daring, sosialisasi juga dilakukan melalui kegiatan di beberapa kota, seperti di Jakarta, Makassar, dan Medan dengan tajuk “Sultan Dadakan Grand Prize Sampoerna Mobile Saving”.
Di luar memperkenalkan Sampoerna Mobile Saving yang dapat dibuka secara online, sosialisasi ditujukan untuk masyarakat dapat memanfaatkan secara maksimal nilai tambah yang ditawarkan Sampoerna Mobile Saving.
Kartu ATM misalnya, hingga September 2022 baru dimanfaatkan kurang dari setengah pemilik rekening Sampoerna Mobile Saving. Padahal kartu ATM yang dapat digunakan di ATM bank mana pun secara gratis ini, dapat diajukan melalui aplikasi tanpa dikenakan biaya pembuatan ataupun administrasi bulanan.
Pada saat yang sama, pemanfaatan teknologi digital dan kolaborasi yang terus dilakukan Bank Sampoerna juga mengantar pelaku UMKM masuk dalam ekosistem digital. Pelaku usaha dapat memanfaatkan berbagai kemudahan dan peluang demi meningkatkan transaksi usaha.
Penggunaan aplikasi Sampoerna Mobile Merchant, misalnya. Cukup dengan memanfaatkan aplikasi ini dan membuka rekening Sampoerna Mobile Saving secara online, pengusaha UMKM dapat menerima pembayaran menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dari bank ataupun dompet digital mana pun.