Liputan6.com, Jakarta - Orang terkaya di dunia, Elon Musk mengatakan dirinya akan menjabat sebagai kepala eksekutif atau CEO Twitter. Ini setelah berhasil menguasai perusahaan sosial media tersebut.
Seperti diketahui, bos Tesla itu telah menyelesaikan kesepakatan pembelian raksasa media sosial sebesar USDÂ 44 miliar pada pekan lalu.Â
Baca Juga
Dalam pengajuan lain, Musk mengungkapkan bahwa dia menjadi kepala eksekutif Twitter menyusul pengambilalihan tersebut.
Advertisement
"Orang-orang berikut, yang menjadi direktur Twitter sebelum waktu efektif penggabungan, tidak lagi menjadi direktur Twitter: Bret Taylor, Parag Agrawal, Omid Kordestani, David Rosenblatt, Martha Lane Fox, Patrick Pichette, Egon Durban, Fei- Fei Li dan Mimi Alemayehou," kata Musk dalam pengajuan, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (1/1/2022).
Sementara itu, Twitter menolak berkomentar tentang berapa lama Musk akan tetap menjadi CEO atau apakah akan menunjuk kandidat lain di badan eksekutif.
Sebelum menjadi CEO Twitter, Musk sebelumnya telah mengubah biodata di akun Twitter-nya menjadi "Chief Twit".
Miliarder Elon Musk, yang juga menjalankan perusahaan roket SpaceX, startup chip otak Neuralink dan perusahaan tunneling the Boring Company, dilaporkan telah membebastugaskan CEO Twitter sebelumnya, Parag Agrawal, dan pejabat tinggi perusahaan lainnya pekan lalu.
Miliarder Elon Musk Bantah Kabar PHK di Twitter
Elon Musk telah membantah laporan tentang rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan di perusahaan media sosial itu.
Bantahan itu datang saat sang miliarder menanggapi pertanyaan dari salah satu pengguna Twitter terkait kabar rencana PHK di Twitter. "Ini Salah," tulis Musk, dikutip dari Channel News Asia, Senin (31/10/2022).Â
Laporan New York Times beberapa waktu sebelumnya menyebutkan bahwa, Musk telah memerintahkan PHK di seluruh perusahaan, dengan beberapa tim untuk dipangkas dan PHK akan dilakukan sebelum tanggal 1 November, ketika karyawan dijadwalkan untuk menerima hibah saham sebagai bagian dari kompensasi.
Laporan media lainnya juga menyebut Musk akan memecat eksekutif Twitter dalam upaya untuk menghindari pembayaran pesangon yang besar dan kuat.
Selain itu, sejumlah sumber juga menyebut Musk bakal memecat Chief Executive Officer (CEO) Twitter Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal dan kepala urusan hukum dan kebijakan Twitter Vijaya Gadde setelah menyelesaikan pembelian senilai USD 44 miliar pada 28 Oktober 2022.
Orang terkaya di dunia, Elon Musk kembali menjadi sorotan warganet setelah memposting video dirinya tengah berjalan masuk ke kantor pusat Twitter membawa wastafel. Video tersebut meningkatkan spekulasi tentang keputusan pembelian Twitter yang direncanakan bos Tesla itu.
Miliarder itu menghadapi tenggat waktu Jumat untuk menyelesaikan pembelian senilai USD 44 miliar (£38 miliar), yang ia umumkan beberapa bulan lalu tetapi kemudian mencoba untuk mengabaikannya.
Advertisement
Elon Musk Pamer Sambangi Kantor Pusat Twitter
 Elon Musk kembali menjadi sorotan warganet setelah memposting video dirinya tengah berjalan masuk ke kantor pusat Twitter membawa wastafel. Video tersebut meningkatkan spekulasi tentang keputusan pembelian Twitter yang direncanakan bos Tesla itu.
Miliarder itu menghadapi tenggat waktu Jumat untuk menyelesaikan pembelian senilai USD 44 miliar (£38 miliar), yang ia umumkan beberapa bulan lalu tetapi kemudian mencoba untuk mengabaikannya.
Dia setuju untuk bergerak maju awal bulan ini, hanya beberapa minggu sebelum sidang pengadilan atas langkah-langkah itu akan dimulai.
"Memasuki kantor pusat Twitter, biarkan itu meresap!" tulis Musk di Twitter, dikutip Kamis (27/10/2022).
Entering Twitter HQ – let that sink in! pic.twitter.com/D68z4K2wq7
— Elon Musk (@elonmusk) October 26, 2022
Selain itu, Musk juga terlihat mengubah biodata akun Twitternya menjadi "Chief Twit" dan merubah lokasinya di Twitter HQ.
Belum diketahui jelas apakah sang miliarder sudah bertemu dengan para eksekutif di Twitter. Tetapi dia mengatakan telah bertemu dengan beberapa orang di kantor pusat raksasa media sosial Tersebut.Â
"Bertemu banyak orang keren di Twitter hari ini!," ungkapnya, dalam postingan terpisah.
Musk mengatakan situs media sosial membutuhkan perubahan signifikan. Setidaknya satu laporan telah menyarankan dia merencanakan PHK besar-besaran.
Seperti diketahui, Musk diberikan tenggat waktu hingga 28 Oktober 2022 untuk menuntaskan kesepakatan membeli Twitter, atau menghadapi persidangan atas kontrak tersebut.