Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menghentikan layanan transfer menggunakan fitur QRku di BCA mobile per hari ini, 1 November 2022. Sebagai gantinya, BCA menawarkan layanan QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard.
"GoodFriends, meskipun QRku per 1 Nov 2022 ditutup, tapi fitur Scan QR di BCA mobile tetap bisa digunakan buat pembayaran QRIS ya. Jadi kamu tetap bisa bayar belanjaan pakai QR," tulis akun instagram BCA di @goodlifebca seperti dikutip Selasa (1/11/2022).
Baca Juga
"Nah untuk urusan transfer, kamu tetap bisa menggunakan menu m-Transfer atau BCA Keyboard di BCA mobile," jelas akun @goodlifebca tersebut.
Advertisement
Penutupan layanan ini memang sudah disosialisasikan oleh BCA sebelumnya. Beberapa kali akun media sosial BCA menginformasikan hal tersebut.
"GoodFriends, mimin mau kasih tau info terbaru terkait fitur QRku di BCA mobile nih.
Sebagai bentuk dukungan BCA untuk hadirnya QRIS, per 1 November 2022, BCA akan menghentikan layanan transfer menggunakan QRku di BCA mobile.
Jangan khawatir, aktivitas transfer nasabah tetap bisa dilakukan pakai fitur m-Transfer di BCA mobile ya. Cek info selengkapnya yuk di bca.id/InfoQRku," tulis akun yang sama.
BCA Kantongi Laba Rp 29 Triliun hingga Kuartal III 2022, Tumbuh 24,8 Persen
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak melanjutkan tren pertumbuhan kinerja hingga sembilan bulan pertama 2022, dengan membukukan peningkatan total kredit sebesar 12,6 persen secara tahunan per September 2022.
Laba bersih BCA dan entitas anak mencapai Rp 29 triliun atau meningkat 24,8 persen pada kuartal III 2022, atau tumbuh 24,8 persen secara tahunan.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja menuturkan, dari sisi pendanaan, dana giro dan tabungan (CASA) naik 15,1 persen secara tahunan, ditopang oleh tingginya frekuensi transaksi dan peningkatan basis nasabah.
"Pertumbuhan kredit BCA terjadi di seluruh segmen sejalan dengan pemulihan yang semakin luas di berbagai sektor ekonomi. Kredit korporasi meningkat 13,4 persen secara tahunan mencapai Rp 306,1 triliun pada September 2022, sedangkan kredit komersial dan UKM naik 12,6 persen secara tahunan mencapai Rp203,5 triliun,” kata Jahja Setiaatmadja dalam keterangan resminya, Kamis (20/10/2022).
Advertisement
KPR dan KKB
Sementara itu, KPR tumbuh 10,4 persen secara tahunan menjadi Rp105,0 triliun, dan KKB naik 9,2 persen secara tahunan menjadi Rp43,8 triliun. Saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 15,8 persen secara tahunan menjadi Rp13,0 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 10,4 persen secara tahunan menjadi Rp165,0 triliun.
Secara keseluruhan, total kredit Bank Central Asia naik 12,6 persen secara tahunan menjadi Rp682,0 triliun. Sehubungan dengan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, portofolio BCA tumbuh 18,6 persen secara tahunan menjadi Rp172,7 triliun per September 2022, atau berkontribusi hingga 25,1 persen terhadap total portofolio pembiayaan BCA.