Liputan6.com, Jakarta Festival Tanjung Lesung 2022 telah usai digelar selama dua hari penuh pada 29-30 Oktober 2022 lalu. Sekitar 700 wisatawan mendatangi Festival Tanjung Lesung 2022 menjadi sinyal positif bagi industri pariwisata pandeglang.
Direktur Utama Tanjung Lesung Poernomo Siswoprasetijo selaku pengelola dan pengembang KEK Tanjung Lesung mengatakan bahwa dirinya yakin hadirnya Festival Tanjung Lesung 2022 pasti ikut berkontribusi pada pemulihan atau kebangkitan industri pariwisata Pandeglang.
“Juga, saya mendukung sekaligus mendorong untuk dikembangkannya kegiatan-kegiatan festival untuk bisa mempromosikan daerah. Sehingga potensi-potensi kreatif, seni budaya, dan alamnya yang indah bisa dikenal kepada calon-calon wisatawan,” kata Poernomo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (1/11/2022).
Advertisement
Tak lupa, Poernomo mengapresiasi Pemprov Banten dan Pemkab Pandeglang serta semua pihak yang terlibat. Sehingga dalam dua hari penyelenggaraan Festival Tanjung Lesung 2022 berjalan sukses dan ramai.
Pada hari pertama penyelenggaraan, pagi hari pengunjung diajak senam zumba massal yang berhasil diikuti oleh 200-an ibu-ibu. Setelah itu, digelar acara melukis anak sekolah untuk pengunjung yang datang bersama anak-anak, lalu menjajal aneka kopi di festival kopi, dan mencicipi aneka makanan di show case kuliner khas serta UMKM & Ekraf.
Lalu, sorenya, pengunjung diajak menikmati kegiatan grafiti dan berbagai band yang melantunkan lagu-lagu hits saat ini. Tiba pada malam hari, pengunjung disambut tarian kolosal Sambut Lesung yang dihadiri oleh wisatawan, masyarakat setempat, media, jajaran pejabat Pemprov Banten dan Pemkab Banten.
Kemudian pada hari kedua, pengunjung mengikuti berbagai acara olahraga yang diselenggarakan, yaitu race on the beach, dirty track, dan mountain bike. Lepas jeda istirahat siang, acara dilanjut pentas berbagai penampilan band beraliran reggae, games, doorprize dan pembagian hadiah dari perlombaan pagi harinya.
Tak selesai di sana, para pengunjung juga banyak yang ikut mengeksplor Tanjung Lesung bersama klub otomotif off road Kanan Kiri Kota Serang yang mengadakan jambore di Tanjung Lesung, atau melihat serunya kompetisi motocross bertajuk Tanjung Lesung Super Endurocross Championship dan Live Music Concert 2022 di Pantai Ladda Beach.
Pulihkan Pariwisata Banten, Proyek Pantai Tanjung Lesung Dikebut
Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengakselerasi pembangunan pengamanan Pantai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang berada di Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten. Proyek ini dipercaya bakal kembali menggairahkan minat pariwisata ke Banten.
Proyek ini bertujuan untuk melindungi pantai, kawasan pariwisata dan pemukiman di daerah sekitar dari abrasi saat pasang laut, serta melestarikan vegetasi daerah tersebut.
Pengamanan Pantai KEK Tanjung Lesung Kabupaten Pandeglang Paket 1 ini dimulai pasca bencana tsunami pada 2018 lalu. Pemerintah kemudian membangun kembali kawasan ini untuk menjadi daya tarik para investor untuk berinvestasi di kawasan tersebut.
SVP Corporate Secretary Waskita Karya Novianto Ari Nughroho mengatakan, tujuan dibangunnya proyek selain melindungi garis pantai dari ancaman abrasi tentunya juga untuk melindungi jalan nasional.
"Proyek ini juga mendukung bangkitnya pertumbuhan ekonomi kawasan pariwisata," kata Novianto dalam keterangan tertulis, Kamis (11/8/2022).
Proyek Pengamanan Pantai senilai Rp 249 miliar ini membutuhkan waktu pengerjaan 1080 hari. Memiliki total panjang 6,2 km dilengkapi jogging track dengan lebar 5 meter. Proyek ini ditargetkan selesai pada akhir 2023.
Saat ini progres proyek telah mencapai 51,35 persen dari rencana awal per akhir Juli 2022 yaitu 49,53 persen. Selain itu, proyek ini juga melewati 8 pantai yang membentang di wilayah Kabupaten Pandeglang, yakni Pantai Batu Hideung, Pantai Legon Waru, Pantai Cipenyu, Pantai Karang Meungpeuk, Muara Kalica-Pantai Bodur, Tanjung Lesung Resort, Lalassa Beach, Pantai Sacna.
Sejak terjadinya bencana gempa Banten pada 2018 silam, sektor pariwisata di Banten khususnya Tanjung Lesung mengalami penurunan drastis. Menurut data PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Kabupaten Pandeglang sebelum gempa terjadi, kunjungan pariwisata mencapai 70 persen.
Advertisement
Tol Serang-Panimbang Jadi Motor Pertumbuhan Kawasan Wisata Tanjung Lesung
Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 1 Serang-Rangkasbitung akan diresmikan Agustus 2021. Hal ini menyusul progres konstruksi seksi tersebut yang sudah mencapai 96,63 persen.
Sementara Seksi 2 Rangkasbitung-Cileles, dan Seksi 3 Cileles-Panimbang diproyeksikan rampung Agustus 2023. Kedua seksi itu masing-masing telah mencapai progres konstruksi sebesar 75 persen dan 64,21 persen. Dengan terbangunnya akses jalan tersebut, maka akan meningkatkan akselerasi pengembangan destinasi wisata di wilayah Banten, khususnya kawasan Tanjung Lesung.
Direktur Utama PT Banten West Java (BWJ) Poernomo Siswoprasetijo mengapresiasi kerja keras Kementerian PUPR, dan pihak terkait yang melakukan pembangunan, seperti Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Wijaya Karya Serang Panimbang WSP, Astra Infra Solutions (AIS). Karena itu artinya selama ini pengerjaan proyek Tol Serang-Panimbang terus berjalan meski di tengah pandemi.
Dia pun berharap Tol Serang-Panimbang Seksi I bisa berjalan lancar. Sebab keberadaan Tol Serang-Panimbang ini memberi dampak yang besar. Di mana ruas ini akan membuka kesempatan ekonomi dan pembangunan yang besar untuk kawasan Banten, dan bakal memunculkan pusat ekonomi baru dan menumbuhkan kawasan pariwisata, termasuk Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung di dalamnya.
“Semoga proyek Tol Serang-Panimbang Seksi I berjalan lancar dan bisa beroperasi sesuai rencana. Karena jika sudah bisa dibuka, Tol Serang- Panimbang Seksi I akan mempercepat waktu perjalanan wisatawan menuju Tanjung Lesung. Apalagi kalau selesai sampai seksi 3, waktu tempuh perjalanan dari Jakarta ke Tanjung Lesung hanya sekitar 2 jam," kata dia, dikutip Sabtu (17/7/2021).
Persiapan Tanjung Lesung Banten West Java pun terus menyiapkan diri, baik dari fasilitas maupun dengan menambah daya tariknya, meski di tengah masa pandemi. Tujuannya, agar saat Tol Serang-Panimbang Seksi I dibuka, dan pandemi telah mereda, Tanjung Lesung bisa memberi keamanan, kenyamanan dan pengalaman menarik bagi wisatawan yang datang.
"Pertama, kami melakukan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin. Konsistensi menerapkan protokol kesehatan ini dibuktikan dengan kami mendapat sertifikasi CHSE (cleanliness, health, safety, Environment) dengan hasil memuaskan dari Kemenparekraf dengan angka 100 persen.