Sukses

Lockdown Covid-19 di Wilayah Pabrik iPhone Terbesar Dunia, Produksi Setop?

Otoritas di China memberlakukan lockdown untuk meredam penularan Covid-19 di sebuah distrik di kota Zhengzhou pada Rabu 2 November 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas di China telah memberlakukan lockdown untuk meredam penularan Covid-19 di sebuah distrik di kota Zhengzhou, yang merupakan lokasi pabrik iPhone terbesar di dunia.

Dilansir dari BBC, Kamis (3/11/2022) lockdown itu dimulai pada Rabu 2 November 2022 dan akan berlangsung selama tujuh hari.

Sebelumnya, otoritas setempat telah mengatakan bahwa lockdown di Zona Ekonomi Bandara Zhengzhou akan segera dimulai dan berakhir pada tengah hari waktu setempat pada 9 November 2022.

Layanan transportasi umum juga telah ditangguhkan dan masyarakat disarankan untuk bekerja dari rumah, menurut pemberitahuan resmi di platform media sosial WeChat.

Langkah ini mungkin akan berdampak pada produksi iPhone 14 baru, yang dibuat di manufaktur Foxconn di Zhengzhou yang beberapa waktu lalu melaporkan kasus Covid-19 di lingkungan pabriknya.

Pada Selasa 1 November 2022, Foxconn mengumumkan telah melipatgandakan bonus harian menyusul kabar sejumlah pekerja yang kabur setelah kemunculan kasus Covid-19.

Perusahaan mengatakan bonus untuk pekerja di divisi perakitan akan dinaikkan menjadi 400 yuan sehari.

Foxconn juga mengatakan bahwa karyawan yang bekerja selama lebih dari 25 hari sebulan di pabrik akan diberikan bonus maksimum 5.000 yuan, naik dari 1.500 yuan.

Bonus itu adalah bagian dari upaya untuk "secara bertahap melanjutkan produksi yang teratur" dan tanda "terima kasih atas ketekunan rekan-rekan kami," jelas pihak Foxconn.

Namun sejauh ini belum diketahui jumlah resmi karyawan Foxconn yang tertular Covid-19 di pabrik tersebut.

Sebagai informasi, Zhengzhou adalah ibu kota provinsi Henan di China dan merupakan rumah bagi sekitar 10 juta penduduk. Kota itu telah melaporkan 167 kasus penularan lokal Covid-19 dalam tujuh hari hingga Sabtu lalu - naik dari 97 pada pekan sebelumnya.

2 dari 3 halaman

Ada Wabah Kecil Covid-19 di Pabrik iPhone Terbesar Dunia, Pekerja Dikabarkan Panik dan Kabur

Sebelumnya, sejumlah pekerja di perakitan shoppingmode iPhone terbesar di dunia, dilaporkan mulai meninggalkan tempat kerja mereka, setelah wabah kecil Covid-19 mendorong pemberlakuan lockdown di pabrik.

Dilansir dari BBC, Senin (31/10/2022) sebuah video yang beredar di internet menunjukkan sekitar 10 orang melompati pagar di luar pabrik, yang dimiliki oleh pabrikan Foxconn, di pusat kota Zhengzhou China.

Namun, tidak diketahui secara jelas berapa banyak kasus Covid-19 yang telah diidentifikasi di pabrik Foxconn.

Seorang pekerja pabrik Foxconn berusia 22 tahun, yakni Xia, mengungkapkan kepada Financial Times bahwa situasi di asrama pabrik sempat geger karena dia dan rekan-rekannya tidak bisa pulang menyusul temuan kasus penularan Covid-19. "Kami melompati pagar plastik dan pagar logam untuk keluar dari pabrik," ungkapnya.

Dia juga mengklaim area di sekitar pabrik telah dikunci selama berhari-hari, dengan pekerja yang positif Covid-19 akan diminta untuk mengambil tes harian dan menjalani karantina. 

Sebagai informasi, Foxconn, pemasok shoppingmode Apple yang berbasis di Amerika Serikat, memiliki ratusan ribu pekerja di pabriknya Zhengzhou dan belum mengungkapkan angka resmi berapa banyak staf yang tertular Covid-19.

Sementara itu, perusahaan yang berbasis di Taiwan itu sebelumnya sudah mengklaim bahwa mereka tidak akan menghentikan pekerja meninggalkan pabrik.

Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan di China, pekan lalu melaporkan 167 kasus Covid-19 yang merupakan penularan lokal. Jumlah itu naik dari 97 kasus yang dilaporkan pekan sebelumnya.

Akibatnya, kota berpenduduk sekitar 10 juta orang itu sebagian berada di bawah lockdown, karena China terus masih memberlakukan kebijakan nol-Covid-19 ketat untuk meredam kasus penularan. 

3 dari 3 halaman

Ada Wabah Baru Covid-19, Aktivitas Pabrik di China Menurun Oktober 2022

Aktivitas pabrik di China kembali menurun pada Oktober 2022 karena kemunculan wabah baru Covid-19. Penurunan itu diungkapkan oleh Biro Statistik Nasional China pada Senin (31/10).

Dilansir dari CNBC International, Senin (31/10/2022) data menunjukkan indeks manajer pembelian resmi untuk manufaktur China turun menjadi 49,2 bulan ini, turun dari 50,1 yang tercatat pada September 2022.

Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi dalam aktivitas bisnis, sedangkan angka 50 di atas mencerminkan ekspansi.

Indeks manajer pembelian resmi untuk manufaktur China telah berada di bawah 50 selama enam dari 10 bulan tahun ini sejauh ini.

Sub-indikator pekerjaan pabrik, produksi, pesanan baru dan waktu pengiriman pemasok juga menunjukkan kontraksi pada bulan Oktober dibandingkan dengan September.

"Penurunan PMI manufaktur didorong terutama oleh penurunan sub-indeks pesanan baru (menjadi 48,1 pada Oktober dari 49,8 pada September), menunjukkan permintaan lanjutan yang lebih lemah," kata Kepala Ekonom China di Nomura, Ting Lu dalam sebuah catatan.

Seperti diketahui, wabah baru Covid-19 yang tersebar di berbagai wilayah di China telah mendorong kebijakan yang lebih ketat pada aktivitas bisnis.

Salah satu perusahaan yang paling terkenal adalah pemasok raksasa gadget shoppingmode Apple, yakni Foxconn, yang mengatakan pekan lalu bahwa pabriknya di kota Zhengzhou menghadapi kasus penularan Covid-19.

Namun, sebuah laporan dari majalah China, Caijing yang mengutip dua karyawan Foxconn, menyebutkan bahwa beberapa pekerja merobohkan penghalang isolasi asrama dan meninggalkan pabrik akhir pekan ini.

Laporan itu mengutip seorang karyawan di pabrik Foxconn, mengatakan bahwa operasi pabrik masih berjalan normal sementara kebijakan pengendalian Covid-19 telah berubah dengan penerapan yang bervariasi selama beberapa hari terakhir.

Namun, pihak Foxconn belum memberikan komentar terkait laporan tersebut.

Sementara itu, dalam sebuah pemberitahuan online, otoritas kota Zhengzhou mengumumkan rencana untuk membantu pekerja yang ingin meninggalkan pabrik untuk kembali ke kampung halaman mereka.