Sukses

Hitung Kebutuhan Listrik saat Net Zero Emission 2060, PLN Gaet Jepang

PLN memperbarui perkiraan kebutuhan listrik pada 2060 guna mencapai target net zero emission.

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) dan Japan International Cooperation Agency (JICA) bekerjasama dalam studi percepatan transisi energi di Indonesia. Hal tersebut dituangkan dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN dengan JICA dalam rangkaian acara Energy Transition Day di Bali.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, tujuan dari penandatanganan MoU ini ialah untuk memperbarui perkiraan kebutuhan listrik pada 2060 guna mencapai target net zero emission.

“Kami berharap MoU studi percepatan transisi energi dengan JICA, mampu menganalisis informasi tentang masalah dan tindakan kebijakan untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060,” kata Darmawan dalam keterangan tertulis, Kamis (3/11/2022).

Darmawan menjelaskan, kolaborasi PLN dengan JICA ini juga diharapkan dapat menghasilkan perencanaan sistem tenaga listrik yang stabil dengan pemanfaatan energi baru terbarukan.

Tidak hanya itu, kedua belah pihak sepakat untuk menandatangani MoU sebagai landasan dalam percepatan Transisi Energi di Indonesia sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan sumber daya di bidangnya, dengan melakukan pertukaran data dan melalui koordinasi bersama para pemangku kepentingan untuk mendukung kepentingan studi tersebut.

JICA sendiri merupakan badan pelaksana bantuan pembangunan resmi Jepang atau Official Development Assistance (ODA) dengan tujuan mendukung pembangunan sosial ekonomi, pemulihan atau stabilitas ekonomi di negara berkembang.

Ditambahkan Darmawan, PLN membuka kolaborasi seluas-luasnya guna menghadapi krisis energi dan perubahan iklim.

Kolaborasi ini penting, mengingat aliansi strategis mutlak diperlukan guna membangun kapasitas energi nasional demi mengembangkan teknologi pembangkit yang ramah lingkungan yang tujuannya terkait dengan Sustainable Development Goals (SDGs), Perubahan iklim dan infrastruktur yang berkualitas.

“Menuju net zero emission 2060, diperlukan teknologi yang dapat menggantikan pembangkit fosil untuk memikul beban dasar maupun menunjang stabilitas sistem, termasuk suplai listrik untuk daerah remote atau kepulauan,” pungkasnya.

 

2 dari 3 halaman

PLN Gandeng Singapura Sediakan 100 SPLU untuk Motor Listrik

PT PLN (Persero) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan produsen motor listrik pintar asal Singapura, ION Mobility untuk pengadaan infrastruktur pengisian daya sepeda motor bertenaga listrik (EV) berupa Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU).

MoU antara PLN dan ION Mobility ini ditandatangani oleh Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN dan James Chan, Founder & CEO ION Mobility, serta disaksikan oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita pada pagelaran Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (2/11/2022).

Melalui kemitraan ini, ION Mobility akan berkontribusi dalam pengadaan dengan komitmen awal sejumlah 100 unit SPLU di DKI Jakarta, dan berlanjut ke beberapa kota lainnya secara nasional sesuai dengan kebutuhan pasar.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang menyatakan, komitmen ini sesuai dengan amanat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang ingin mempercepat program kendaraan motor listrik berbasis baterai (KBLBB).

Ini selaras dengan peta jalan (roadmap) pengembangan EV battery, sehingga membawa Indonesia ke barisan terdepan era kendaraan listrik.

"Melalui Keppres terbaru, Nomor 7 Tahun 2022, seluruh kendaraan pemerintah akan bertransisi menuju EV dalam 3 tahun ke depan. Untuk itu, saya menyambut baik program pengembangan SPLU dimana pengguna dapat membayar sesuai penggunaan ini, yang sangat bermanfaat bagi pengguna motor listrik tanah air," kata Menperin.

3 dari 3 halaman

Jaringan SPLU

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menambahkan, meskipun pihaknya telah berhasil dalam memulai pengembangan jaringan SPLU, menurutnya penting untuk terus menjalin kemitraan dengan para pemain terdepan di industri, termasuk ION Mobility.

"Kami berharap dapat terus memahami kebutuhan pengguna (EV) di Indonesia, meningkatkan kemudahan pemakaian dan keandalan dari teknologi pengisian daya EV, termasuk dalam membuat biayanya semakin efisien," ungkapnya.

Melalui kolaborasi ini, pengendara motor listrik dapat meraih jarak lebih dari 100 km dengan mengisi daya selama satu jam, jika menggunakan fitur pengisian cepat di ION M1-S.

Video Terkini