Sukses

Nicke Widyawati: Dalam Distribusi Energi di Indonesia Tidak Ada Lebih Kuat dari Pertamina

Pertamina memiliki rantai nilai pasok yang cukup kuat dari sisi hulu hingga hilir, guna mendukung Pertamina NRE agar lebih fokus dalam pengembangan bisnis EBT.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengklaim bila Pertamina kuat dalam distribusi energi, di mana market ritel hampir 100 persen dan seluruh infrastrukturnya dikuasai Pertamina Group.

“Dalam distribusi energi di Indonesia tidak ada yang lebih kuat dari Pertamina, market ritel hampir 100 persen kita kuasai dengan seluruh infrastrukturnya,” kata Nicke dalam Launching Pertamina New & Renewable Energy, Kamis (3/11/2022).

Hal tersebut pun bisa dimanfaatkan oleh Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dalam mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Karena Pertamina memiliki rantai nilai pasok yang cukup kuat dari sisi hulu hingga hilir, guna mendukung Pertamina NRE agar lebih fokus dalam pengembangan bisnis EBT.

“Ini bisa digunakan oleh PNRE, apapun yang diperlukan akan kita support. Ini kami akan dukung Pertamina NRE dari hulu ke hilir agar bisa menggantikan 'kakaknya', maka akses yang ada diberikan seperti rencana investasi ke depan itu sudah ada,” ujarnya.

Maka dari itu, Pertamina Group mempercayakan masa depan Pertamina kepada PT Pertamina Power Indonesia yang kini berganti nama menjadi Pertamina NRE.

“Jadi tantangan kita berikan dan harapan juga kita serahkan untuk masa depan Pertamina ada di pundak anak-anakku semuanya (Pertamina NRE),” ungkapnya.

 

2 dari 3 halaman

Buktikan Diri

Nicke meyakini Pertamina NRE bisa membuktikan diri menjadi andalan Pertamina dalam distribusi energi. Diketahui Pertamina NRE adalah subholding Pertamina yang baru berdiri selama 6 tahun. Kendati begitu, Pertamina NRE dinilai bisa menjadi ujung tombak untuk membangun bisnis masa depan Pertamina.

“Ulang tahun ke-6 ini usia yang muda dibanding kaka-kakanya, kami sampaikan harapan yang besar ada di pundak PNRE karena kita sama-sama tahu bahwa global energy transition sudah terjadi dan lebih cepat karena ada pandemi dan geopolitik yang memungkinkan semua menjadi visible untuk diakselerasi,” katanya.

Kondisi krisis energi inilah banyak orang melihat ini sebagai ancaman, tapi Pertamina NRE harus melihat ini sebagai peluang. Karena yang sebelumnya Renewable energy dianggap kurang kompetitif, namun hari ini menjadi kompetitif.

“Pertamina NRE ini bisa kita jadikan bargaining power dalam distribusi energi. So, apakah ini keputusan yang tepat memberikan masa depan Pertamina kepada perusahaan yang baru berumur 6 tahun, nobody knows? Buktikan!,” pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Pertamina Power Indonesia Ganti Nama Jadi Pertamina NRE

PT Pertamina Power Indonesia (PPI) melakukan brand transformation menjadi Pertamina Power and New Renewable Energy (Pertamina NRE) untuk menyesuaikan dengan visi, misi, dan lingkup bisnis yang baru.

Pergantian nama tersebut dalam rangka menjalankan mandat yang diberikan oleh PT Pertamina (Persero) untuk menjadi Subholding Power & New Renewable Energy.

Dalam sambutannya, Chief Executive Officer (CEO) Pertamina NRE Dannif Danusaputro, mengatakan saat ini Pertamina menghadapi tantangan dalam mentransformasika energi. Dia menyebut, masa depan Pertamina ada ditangan Pertamina NRE.

"Kita semua tahu bahwa future Pertamina ada ditangan kita. Mandat yang sangat besar diberikan kepada kita untuk bisa mentransformasikan Pertamina menjadi perusahaan world class green energy company," kata Dannif dalam acara Launching Pertamina NRE, Kamis (3/11/2022).

Sebagai Subholding Pertamina, Pertamina NRE harus penuh percaya diri dan keyakinan untuk bisa menerima dan mengemban mandat yang diberikan ini.

"Visi sudah jelas diberikan kepada kita untuk menjadi world class green energy, tapi seperti yang kita tahu tanpa action kita tidak bisa wujudkan," ujarnya.

Untuk itu, dia menegaskan, Pertamina NRE  membutuhkan strategi dan aksi yang cepat dan keterampilan yang penuh untuk bisa mencapai tujuan visi yang sudah ditetapkan Pertamina kepada Pertamina NRE.

Lebih lanjut, dia mengatakan transformasi energi di Indonesia masih panjang perjalanannya. Namun, Pertamina NRE harus memiliki pola pikir yang baru untuk menghadapi tantangan Energi baru terbarukan tersebut.

"Energi transition is a long journey, tapi kita harus bisa melaksanakannya dengan mindset yg baru, kita harus memiliki cara cara yang baru karena untuk NRE ini memiliki tantangan yang sangat besar dalam energi baru terbarukan ini kita tahu size nya secara global dan sangat kompleks karena penuh dengan kompetisi," ujarnya.