Sukses

KB Bukopin Terapkan E-Procurement untuk Pengadaan dan Manajemen Aset

Bank KB Bukopin menerapkan solusi SAP Ariba Discovery untuk menjalankan sistem e-procurementnya dari sistem tradisional menjadi sistem digital.

Liputan6.com, Jakarta Di tengah fase transformasi digital yang tengah dilakukan, PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bukopin) mulai bergerak cepat untuk mengimbangi model bisnis yang sedang berkembang.

Salah satunya adalah mengubah sistem procurement dengan menggunakan SAP Ariba Discovery untuk menjalankan sistem e-procurement.

Transformasi digital yang dijalani KB Bukopin tidak hanya diimplementasikan pada sektor alur bisnis, melainkan turut diimplementasikan pada sistem procurement dari sistem tradisional menjadi sistem digital. Hal tersebut sebagai upaya untuk mewujudkan transparansi, efisiensi, serta peningkatan service level agreement (SLA).

“KB Bukopin senantiasa berkomitmen dalam melakukan transformasi digital untuk efisiensi kegiatan operasionalnya. Transformasi digital di sektor perbankan yaitu dengan mendefinisikan ulang proses bisnis di era teknologi saat ini. Ada 4 bidang utama transformasi digital yang kami lakukan yaitu proses, teknologi, data, dan perubahan organisasi," kata Direktur Keuangan KB Bukopin Seng Hyup Shin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (4/11/2022).

Di sisi lain pihak SAP juga menegaskan bahwa kerjasama yang dijalin dengan KB Bukopin dalam fungsi e-procurement dapat memperkuat posisi KB Bukopin dalam pengintegrasian teknologi masa kini pada bidang pengadaan dan manajemen aset.

“Inovasi SAP memang difokuskan pada penyiapan teknologi untuk memperkuat perusahaan bertransformasi digital. Harapannya yaitu teknologi bisa diintegrasikan ke dalam proses bisnis, sehingga pengambil keputusan terbantu karena memiliki rekomendasi otomatis berbasis data di seluruh proses. Tentu saja hal ini sangat penting di industri perbankan Indonesia, termasuk di Bank KB Bukopin," tutur Managing Director SAP Indonesia Andreas Diantoro.

Lebih lanjut mengenai SAP Ariba Discovery, saat ini cakupan pengadaan yang telah dilakukan dan dapat diakomodir melalui SAP Ariba sekitar 80 persen pengeluaran kantor operasional cabang dan 50 persen pengeluaran kebutuhan Departemen di kantor pusat KB Bukopin telah dilakukan melalui SAP Ariba.

Persentase ini akan terus ditingkatkan sehingga meningkat dan nantinya ditargetkan 90 persen-95 persen pengeluaran umum dan admistrasi bisa dilakukan melalui SAP Ariba, sehingga pengendalian atas proses pengadaan dapat dilakukan dengan lebih efektif.

 

2 dari 3 halaman

Siap Rights Issue, KB Bukopin Bakal Disuntik Modal Kookmin Bank

PT Bank KB Bukopin Tbk dalam waktu dekat akan melakukan penambahan modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue melalui Penawaran Umum Terbatas VII (PUT VII).

KB Bukopin berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 120 miliar saham kelas B dengan nilai nominal Rp100 per saham. Jumlah saham yang akan diterbitkan tersebut bergantung pada keperluan dana KB Bukopin dan harga dari pelaksanaan PUT VII.

"Rencana penambahan modal hasil PUT VII akan memperkuat struktur permodalan KB Bukopin dalam rangka memenuhi regulasi pemenuhan modal minimum dan menunjang pengembangan usaha sesuai dengan strategi KB Bukopin, sehingga dalam jangka panjang diharapkan dapat meningkatkan imbal hasil investasi bagi pemegang saham KB Bukopin," kata Direktur Keuangan KB Bukopin Seng Hyup Shin dikutip dari Antara, Rabu (26/10/2022).

Seiring dengan semakin positifnya tren pengembangan bisnis emiten berkode saham BBKP itu, pemegang saham mayoritas KB Kookmin Bank pun memberikan dukungannya kepada KB Bukopin.

KB Kookmin Bank sebelumnya telah menginvestasikan Rp1,46 triliun pada Juli 2018 untuk mengakuisisi 22 persen saham KB Bukopin.

Selanjutnya pada Juli dan September 2020, dilakukan peningkatan modal kedua dengan investasi senilai Rp3,64 triliun, sehingga kepemilikan saham KB Kookmin menjadi 67 persen dengan status pemegang saham pengendali.

Kemudian pada November 2021, KB Kookmin kembali melakukan peningkatan modal ketiga dengan menginvestasikan Rp4,72 Triliun untuk memperkuat posisinya sebagai pemegang saham terbesar di KB Bukopin.

3 dari 3 halaman

Pasar Induk Kedua

Indonesia sendiri telah ditetapkan sebagai "pasar induk kedua" oleh KB Financial Group (KBFG) dan selanjutnya akan memusatkan kemampuan afiliasi dalam grup induknya.

Sejauh ini, KBFG telah memasuki industri perbankan atau keuangan, konsumen atau sekuritas atau asuransi, dan berencana untuk mengamankan daya saing dengan cara yang berbeda dan unik dalam mempromosikan kemitraan aktifnya. Hal itu dilakukan berdasarkan pengalaman sinergi di Korea dan pemahaman tentang lingkungan dan peraturan setempat.

Salahsatu visi mereka yaitu "One KB in Indonesia‟ untuk mengamankan daya saing yang berbeda dengan menciptakan sinergi antar afiliasi KB Financial Group termasuk KB Bukopin.

"Tahun ini KB Bukopin memang sangat fokus menjadi clean bank pada tahun depan. KB Bukopin berencana memperkuat fungsi special assset management sehingga ke depannya diharapkan akan dapat meningkatkan pertumbuhan kualitas aset yang baik," ujar Shin.Â