Liputan6.com, Jakarta PT PLN telah menyelenggarakan Energy Transition Day sebagai rangkaian acara G20 yang dilaksanakan di Sofitel Bali.
Terdapat 2 agenda dalam acara ini yaitu penandatanganan MoU Penyediaan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Kerjasama Renewable Energy Certificate (REC) antara PLN dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki komitmen signifikan dalam mendukung pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Baca Juga
Energy Transition Day ini diselenggarakan PLN untuk akselerasi dekarbonisasi di Indonesia.
Advertisement
PT Mitra Murni Perkasa (MMP) selaku anak usaha MMS Group Indonesia (MMSGI) turut berpartisipasi dalam rangkaian acara G20 ini, dengan menandatangani kerjasama untuk mendukung Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN.
Rangkaian inisiatif MMP dalam mendukung a just and orderly transition ini merupakan salah satu agenda Net Zero Emission (NZE) Indonesia 2060.
Penandatanganan REC dihadiri oleh 5 perusahaan nasional terkemuka lainnya, yaitu PT Pelabuhan Indonesia (Persero), PT Asahimas Chemical, PT Bumi Suksesindo, PT United Tractor Tbk., dan PT Indo Kordsa Tbk.
Seluruh rangkaian inisiatif yang dilakukan oleh anak usaha MMS Group Indonesia merupakan langkah konkret untuk meningkatkan kontribusi Perusahaan dalam upaya menjamin suksesnya energy transition.
“Pengembangan hilirisasi nikel yang memanfaatkan energi terbarukan merupakan kesempatan emas untuk pengembangan Industri Baterai Nasional khususnya dalam mendukung industri kendaraan listrik”, ujar Perwakilan MMP Achmad Zuhraidi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (5/11/2022).
Hilirisasi
Dalam mewujudkan pengembangan hilirisasi nasional, MMP direncanakan untuk menggunakan 140 MVA listrik PLN, dimana 50% nya akan dipenuhi dari sumber energi terbarukan.
Smelter NikelMMSGI melalui anak usahanya, PT Mitra Murni Perkasa (MMP) sedang mengembangkan fasilitas smelter nikel kelas-1 di Balikpapan, Kalimantan Timur yang menghasilkan 27,800 ton/tahun nickel matte dengan teknologi Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF).
Nickel matte merupakan salah satu bahan baku utama produksi baterai untuk kendaraan listrik dan media penyimpanan energi (ESS) yang banyak digunakan pada pembangkit listrik tenaga baru terbarukan.
Pembangunan smelter nikel kelas-1 ini merupakan wujud nyata MMSGI melalui MMP untuk mengakselerasi pengembangan ekosistem industri energi hijau dan hilirisasi mineral di Indonesia. MMP merupakan perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) smelter nikel pertama di Indonesia.
Advertisement
Beli REC PLN Setara 18 Ribu GWh, Asahimas Tekan Emisi CO2 15 Juta Ton
PT Asahimas Chemical (ASC), anak usaha dari group AGC Inc. Jepang, melakukan pembelian Sertifikat Energi Terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN).
Kerjasama ini dituangkan dalam bentuk Penandatanganan Perjanjian antara ASC dan PLN yang dilaksanakqn di Bali, pada hari Selasa (1/11/2022) kemarin.
Adapun Perjanjian ini ditandatangani oleh Presiden Direktur ASC Jun Miyazaki dan manajemen PLN. Menurut Miyazaki, sebagai Perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kimia dasar terintegrasi, listrik merupakan salah satu dari bahan baku utama ASC. Selama ini, ASC dikenal sebagai salah satu konsumen terbesar PLN di Jawa dan Bali.
“ASC mendapat kehormatan untuk bekerjasama dengan PLN melalui penandatanganan kontrak pembelian REC sebanyak 18 juta unit (setara dengan 18.000 GWh) dalam periode kurang lebih 15 tahun dengan target pengurangan emisi CO2 sebesar 15 juta ton. Hal ini selaras dengan komitmen net zero emission Indonesia tahun 2060 dan AGC Jepang tahun 2050,” ujar Miyazaki kepada media.
Seiring dengan pelaksanaan kerjasama ini, demikian Miyazaki, manajemen ASC berharap bahwa keterlibatan Perseroan pada program Energi Terbarukan dapat mendukung program pemerintah untuk dapat melakukan perluasan pembangkit listrik Energi Terbarukan di wilayah Indonesia.
“Oleh karena itu, program penurunan emisi secara otomatis dapat diterapkan secara masif yang dapat dikonsumsi oleh banyak industri dan masyarakat sekaligus dalam penerapan sumber energi yang ramah lingkungan,” imbuh Miyazaki.
Industri Kimia Dasar
Untuk diketahui, ASC bergerak dalam bidang industri kimia dasar terintegrasi dengan pabrik Chlor Alkali- Vinyl Chloride dan PolyVinyl Chlorida terbesar di Asia Tenggara. Berlokasi di Cilegon propinsi Banten, Perseroan telah beroperasi sejak tahun 1989. Adapun total investasi ASC di Indonesia sampai dengan tahun 2022 mencapai USD 1,6 miliar.
Produk utama ASC berupa Caustic Soda (NaOH) dan Polyvinyl Chloride (PVC). Ini dibutuhkan oleh sekitar 400 industri nasional dalam negeri seperti industri Rayon, Alumina, Pulp & Paper, Tekstil, Makanan dan lain-lain.
Produk utama ASC juga dibutuhkan oleh industri pendukung infrastruktur seperti industri Pipa PVC, Kabel dan Industri plastik lainnya. Produk-produk tersebut juga diperuntukan guna memenuhi pasar ekspor yang cukup besar. Kegiatan tersebut tentunya dapat mendongkrak devisa negara.
Advertisement