Sukses

Kawal Forum G20, PGN Sediakan Energi Bersih di Bali

Subholding Gas Group berkomitmen mengawal Forum G20 terkait Nett Zero Emission, dengan menggencarkan penyaluran gas bumi non pipa yakni Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquefied Natural Gas (LNG) di Bali.

Liputan6.com, Jakarta Subholding Gas Group berkomitmen mengawal Forum G20 terkait Nett Zero Emission, dengan menggencarkan penyaluran gas bumi non pipa yakni Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquefied Natural Gas (LNG) di Bali.

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengatakan, gas bumi merupakan salah satu bahan bakar yang bersih dan ramah lingkungan, karena menghasilkan lebih sedikit polusi atau emisi daripada bahan bakar fosil yang lain. Semakin banyak industri dan komersial yang menggunakan gas bumi, maka dapat menyumbang pengurangan emisi karbon yang cukup besar.

"Kebutuhan energi sektor cukup besar, sehingga efektif untuk mengurangi emisi karbon," kata Faris, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Sabtu (5/11/2022).

Guna menjaga kehandalan pasokan, Afiliasi Subholding Gas Pertamina, PT Pertagas Niaga, telah mengoperasikan Terminal Mengwi station pengisian CNG yang berlokasi di Badung, Bali. Terminal Mengwi memiliki kapasitas pengisian sebesar 600 - 1.000 M³ per jam.

Dari station ini, CNG dapat melayani kebutuhan pelanggan dengan berbagai moda transport seperti yang dikemas ke dalam tabung cylinder atau cradle dengan volume lebih besar, kemudian dikirim ke pelanggan seperti sektor hotel, restoran, dan kafe (horeka).

Faris mengungkapkan, PT Gagas Energi Indonesia, PGN Grup menyalurkan CNG di Pulau Bali untuk beberapa pelanggan yang bergerak di bidang perhotelan, diperkiraan mencapai 3.000 M³ per bulan. Sedangkan proyeksi penyaluran gas bumi di Pulau Bali bisa mencapai 250.000 M³ per bulan di akhir 2022.

 

2 dari 4 halaman

Pasok CNG di Bali

Sedangkan Pertagas Niaga saat ini telah memasok CNG di Bali sebanyak 20.000 m3 per bulan dan volume itu diprediksi akan melesat hingga 850.000 m3 per bulan seiring dengan tingginya minat konsumen dan kesiapan infrastruktur.

Faris berharap, pemanfaatan gas bumi di Bali akan semakin meningkat melalui perluasan CNG dan LNG juga semakin mudah dan banyak masyarakat antusias untuk menggunakannya sebagai bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan alternatif energi terbaik di masa transisi energi menuju target Net Zero Emission tahun 2060.

“Kami terus menjalin komunikasi yang intens baik dengan pelanggan eksisting maupun calon pelanggan. Kesiapan kami dalam menyalurkan CNG maupun LNG ditopang dengan upaya penyediaan infrastruktur. Ketika infrastruktur sudah siap, maka potensi market tentunya akan semakin mudah untuk dijangkau,” ujar Faris.

3 dari 4 halaman

Bangkitkan Pariwisata Bali, Pertagas Pasok CNG dan LNG ke Hotel hingga Cafe

PT Pertagas Niaga memperluas pemanfaatan gas bumi nonpipa yakni CNG dan LNG di Pulau Bali, sehingga dapat memberikan manfaat efisiensi bagi pengguna di berbagai sektor. Saat ini, pengguna gas bumi di Bali rata-rata bergerak di sektor komersial seperti hotel, restoran, kafe.

Direktur Utama Pertagas Niaga, Aminuddin mengatakan, penyediaan CNG maupun LNG memiliki keunggulan mendorong daya saing brand produk maupun jasa. Seperti penurunan biaya penggunaan energi. Untuk perhitungan perencanaan biaya energi juga lebih akuntable, karena pemakaian gas bumi dapat diperhitungkan secara riil dan dapat digunakan sebagai basis data pengelolaan biaya operasi

"Harga gas bumi dalam hal ini CNG, selain lebih kompetitif dibandingkan energi fosil lainnya, juga lebih stabil," kata Aminuddin, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu (5/11/2022).

Aminuddin melanjutkan, dengan harga yang lebih kompetitif, juga dapat berdampak positif ekonomi bagi pelanggan. Bali sebagai destinasi wisata diharapkan semakin meningkatkan daya saing ekonomi dan pemanfaatan CNG dapat menjadi salah satu penopang energi bersih di Bali.

Selain harga yang lebih kompetitif, ketersediaan pasokan selama 24 jam 7 hari juga akan menjadi nilai lebih, sehingga pelanggan tidak akan mengalami kendala kehabisan bahan bakar.

“Tidak hanya sisi konsumen selama memakai gas bumi akan mendapatkan manfaat lain seperti sustainability operasi dan layanan," ucapnya.

Aminudin mengungkapkan, Pertagas Niaga selaku afiliasi Subholding Gas Niaga telah menginisiasi penyaluran gas bumi non pipa di Bali, mengingat Bali merupakan salah satu wilayah yang belum terkoneksi jaringan gas bumi Subholding Gas Group.

Suplai CNG oleh Pertagas Niaga bekerja sama dengan Patra Logistik telah dilakukan ke The Trans Resort Bali, Badung sebagai konsumen pelopor CNG di Bali. Potensi konsumen terus meningkat, sehingga Subholding Gas Pertamina berusaha menopang dengan alternatif gas bumi dalam bentuk LNG dengan manfaat yang serupa.

“Perluasan CNG dan LNG yang massif ini juga bagian dari upaya Subholding Gas Pertamina untuk berkontribusi mengurangi impor energi dan menghemat subsidi LPG agar lebih tepat sasaran. Bersumber dari dalam negeri, pemanfaatan CNG dan LNG juga akan menopang kemandirian energi di Indonesia. Dukungan dari pemerintah juga sangat penting, agar pemanfaatan LNG oleh pelanggan di berbagai segmen didapatkan dengan harga yang kompetitif,” ujar Aminuddin.

 

4 dari 4 halaman

Pemanfaatan CNG

General Manager Trans Resort BaliAlex Jovanovich pun menyambut hangat kerjasama dalam pemanfaatan CNG yang selaras dengan komitmen Trans Resort Bali dalam menggunakan energi bersih.

Trans Resort Bali menjadi hotel pertama di Bali yang menggunakan CNG yang telah tersertifikasi dan menjadi kiblat pemanfaatan CNG oleh hotel-hotel lainnya.

Trans Resort Bali memakai CNG yang disalurkan menggunakan cradle berkapasitas 60 M³ dan infrastruktur penunjang yaitu PRS (Pressure Reducting System).

Menurutnya, penggunaan energi dalam industri perhotelan sangat penting untuk meningkatkan komitmen pengelolaan operasi perusahaan yang lebih sustainable selaras dengan semangat dan visi Trans Resort menjadi hotel yang menjalankan prinsip ESG. Di Trans Resort Bali, biaya untuk energi memiliki porsi 8 persen dari total biaya operasional.

"Kami membuat meterik untuk penggunaan clean energy. Tentunya agar lebih reliable, bersih, dan tidak terlalu membutuhkan banyak penyesuaian dengan peralatan dapur yang sudah ada. Dengan pemakaian CNG, maintenance dapur menjadi lebih minim," ungkap Alex.

Biasanya, Trans Resort Bali melakukan maintenance dapur setiap satu bulan sekali. Namun dengan CNG, selama 6 bulan ini, dapur tidak memerlukan maintenance karena nyala api tetap stabil dan bersih. Alex juga mengutamakan penggunaan energi yang aman, sehingga CNG menjadi pilihan yang tepat.