Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir menginginkan kalau petani tebu semakin sejahtera. Harapan ini menyusul terintegrasinya perusahaan produsen gula menjadi SugarCo.
Integrasi SugarCo, menurutnya jadi satu langkah strategis yang diambil Kementerian BUMN guna mengejar swasembada gula. Tak hanya itu, dampaknya pun diharapkan bisa menyasar seluruh aspek yang terlibat.
Baca Juga
"Kami di @kementerianbumn telah melakukan beberapa langkah strategis mendorong percepatan swasembada gula," tulis Erick melalui akun Instagram pribadinya @erickthohir, Minggu (6/11/2022).
Advertisement
Hadirnya SugarCo, menurut Menteri BUMN bukan sebatas menuhi kebutuhan gula nasional. Tapi juga menyasar pasar dari bioetanol. Di sisi lain, kesejahteraan petani pun jadi perhatian Erick Thohir.
"Fokus SugarCo tak hanya memenuhi kebutuhan gula nasional, dan memproduksi bioetanol, tapi juga meningkatkan kesejahteraan petani tebu," paparnya.
"Manis Industri gula, harus manis juga bagi para petani," tutup mantan Bos Inter Milan ini.
Â
Setop Impor Gula
Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi memulai program "Bioetanol Tebu untuk Ketahanan Energi" yang digelar di pabrik bioetanol PT Energi Agro Nusantara (Enero) Kabupaten Mojokerto Jawa Timur, Jumat (4/11/2022).
Dia berharap program tersebut dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas hasil produksi tebu di Tanah Air.
"Kita telah memulai menanam tebu yang ditanam secara modern dan kita harapkan nanti produktivitas dari tanaman itu menjadi lebih baik dan lebih meningkat," ujar Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Jumat (4/11/2022).
Menurut dia, Indonesia pernah menjadi eksportir gula pada tahun 1800-an. Namun, saat ini Indonesia harus mengimpor gula dengan jumlah yang sangat besar untuk kebutuhan konsumsi maupun industri dalam negeri.
Â
Advertisement
Minta Erick Tingkatkan Kualitas Bibit
Oleh sebab itu, Jokowi menginstruksikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk meningkatkan kualitas bibit tebu dengan varietas yang terbaik di dunia.
"Kita bekerja sama dengan Brazil untuk ini dan sudah memiliki pengalaman yang baik dalam manajemen mengenai tebu dan pergulaan," katanya.
Jokowi pun berharap melalui program ini, Indonesia dalam beberapa waktu ke depan dapat mencapai target untuk bisa mandiri dalam ketahanan pangan. Termasuk, tidak lagi mengimpor gula dari negara lain.
"Tapi memang butuh waktu mungkin dalam jangka lima tahun ke depan. Target kita seperti itu," jelas Jokowi.
Â
Kerja Sama
Untuk mencapai target tersebut, Jokowi meminta para petani dan pabrik gula di Tanah Air bekerja sama dengan baik.
Selain itu, mesin-mesin yang ada di pabrik gula juga harus diperbarui dengan yang lebih modern dan menggunakan teknologi terkini.
"Kuncinya memang bibit yang baik, mesin dengan memberikan rendemen yang baik juga kepada petani. Kuncinya ada di situ, dan ini memang memerlukan investasi yang tidak sedikit, memerlukan uang yang tidak sedikit, tetapi sudah kita niatkan untuk mengubah ini," tutur dia.
"Kalau tebu ini berhasil, kemudian B30 sawit itu bisa ditingkatkan lagi, ini akan memperkuat ketahanan energi negara kita Indonesia," sambung Jokowi.
Advertisement