Liputan6.com, Jakarta PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bukopin) turut meriahkan Financial Expo (FinEXPO) 2022 yang merupakan rangkaian kegiatan pada pelaksanaan Bulan Inklusi Keuangan.
Acara ini melibatkan seluruh Industri Jasa Keuangan (IJK) Perbankan, Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank yang didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Self Regulatory Organization (SRO), dan Kementerian atau Lembaga terkait.
Baca Juga
Financial Expo 2022 yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam Bulan Inklusi Keuangan (BIK) telah sukses diselenggarakan pada 26-30 Oktober 2022 dengan tema Go Inklusif Go Produktif. Selama kegiatan tersebut, terdapat 134 booth pameran yang terdiri dari asuransi, pasar modal, pelaku umkm, dan perbankan termasuk di dalamnya KB Bukopin.
Advertisement
FinEXPO 2022 diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan atau layanan jasa keuangan serta mendorong akselerasi penambahan jumlah rekening maupun penggunaan produk dan/atau layanan jasa keuangan sehingga dapat mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan serta pemulihan ekonomi nasional.
Deputy President Director KB Bukopin Robby Mondong menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak terkait terutama kepada masyarakat atas antusiasmenya terhadap produk dan layanan yang telah disajikan pada booth.
“Acara FinExpo sejalan dengan komitmen KB Bukopin untuk mendukung penuh pemerintah dalam upaya mendorong inklusi keuangan melalui berbagai program, supaya masyarakat semakin mengerti berbagai produk keuangan perbankan," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (6/11/2022).
"Dengan terus memberikan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai program dan produk perbankan unggulan, diharapkan masyarakat akan semakin mampu melakukan perencanaan keuangan dengan baik," tuturnya.
Â
Layanan dan Promo
KB Bukopin juga turut memberikan layanan dan promo menarik pada FinEXPO 2022 melalui booth yang telah disediakan. Salahsatunya yaitu berupa penawaran pembukaan akun tabungan digital Wokee, berbagai penawaran program Dana Pihak Ketiga (DPK) dan program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Selain itu, KB Bukopin juga memberikan early bird dalam bentuk voucher Kopi Kenangan senilai Rp 25.000 untuk 100 orang pertama yang mengunjungi booth KB Bukopin.Â
KB Bukopin memiliki misi untuk dapat turut serta memberikan edukasi dan pengetahuan lebih lanjut mengenai instrumen keuangan yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk dapat memberikan nilai tambah dalam mengelola keuangan.
Dalam kesempatan tersebut, KB Bukopin turut memberikan edukasi dan informasi mengenai berbagai layanan yang dimiliki, termasuk di dalamnya jenis layanan kredit dan produk tabungan.
“Masyarakat saat ini tengah dihadapkan oleh situasi ketidakpastian ekonomi Nasional di penghujung tahun. Dalam menghadapi berbagai tantangan dan ketidakpastian situasi ekonomi global yang terjadi saat ini, penting bagi seluruh pihak untuk memiliki akses dan pemahaman yang baik, termasuk pengelolaan keuangan," tutup Ketua Penyelenggara FinEXPO 2022 Wani Sabu.
Advertisement
Tutup Kantor Cabang, KB Bukopin Optimalkan Jaringan di Era Digital
PT Bank KB Bukopin Tbk menutup kantor cabang untuk mengoptimalisasikan jaringan sekaligus beradaptasi atas perkembangan di era digital.
KB Bukopin menilai bank harus mampu beradaptasi dengan mengubah pola bisnis yang ada, termasuk salah satunya yaitu kantor cabang sebagai instrumen pengembangan bisnis perbankan menjadi lebih terdigitalisasi.
"Sehingga alokasi biaya pengembangan jaringan cabang dapat teroptimalisasi ke dalam bentuk lain melalui pengembangan teknologi produk dan layanan yang dapat menjawab seluruh kebutuhan nasabah atas perubahan perilaku transaksional tersebut," tulis manajemen dikutip dari Antara, Sabtu (5/11/2022).
Dengan mulai beralihnya layanan perbankan konvensional ke digital, akan berdampak pada penutupan kantor cabang. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tercatat hanya 25.641 unit kantor cabang bank umum per Juni 2022. Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, menyusut sebanyak 4.058 kantor cabang dari posisi Juni 2021 yang mencapai 29.699 kantor cabang.
Beberapa bank pun turut merespons perkembangan era digital tersebut dengan memangkas sejumlah kantor cabang. Kendati demikian, bank tetap memperkuat layanan cabang yang ada dengan mentransformasi menjadi digital maupun smart branches.
Digitalisasi kantor cabang sedianya sudah dilakukan beberapa tahun lalu. Berdasarkan data OJK, 2015 merupakan puncak tertinggi jumlah kantor cabang sebanyak 32.953, dibandingkan per Juni 2022 sebanyak 25.641 unit, artinya berkurang 7.312 unit atau 22,19 persen dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir.
Kantor Cabang Masih Dibutuhkan
Keberadaan kantor cabang perbankan secara fisik masih dibutuhkan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang ingin mendapat layanan keuangan yang khusus.
Sementara itu, digitalisasi dapat dibagi ke dalam beberapa sisi, yaitu eksternal dari sisi nasabah dan internal dari sisi Bank. Bagi perbankan, hubungan antara bank dan nasabah harus senantiasa dijaga melalui pertemuan secara fisik maupun non fisik. Dengan kata lain, digitalisasi memang perlu diadaptasi dan diimplementasikan.
Secara alami, akibat adanya digitalisasi serta perubahan perilaku masyarakat menyebabkan keberadaan dan fungsi kantor cabang bank konvensional akan berkurang seiring dengan berjalannya waktu.
Pandemi COVID-19 menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku transaksional nasabah dari siste, konvensional menjadi digital ataupun dari sistem offline menjadi online.Â
Advertisement