Liputan6.com, Jakarta - Indonesia sebagai Pemegang Presidensi G20 kan menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November 2022. KTT G20 ini diselenggarakan di Bali dan akan dihadiri oleh pimpinan negara G20 dan juga beberapa tokoh dunia.Â
Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama menjelaskan, akan ada beberapa rangkaian acara dalam KTT G20 ini. Di hari pertama, rangkaian KTT G20 pada Selasa 15 November akan berlangsung welcoming dinner di Garuda Wisnu Kencana. Persiapan saat ini sudah mencapai 80 persen, dan ditargetkan pada 10 November telah rampung 100 persen.
Baca Juga
"Akan ada welcoming dinner di Garuda Wisnu Kencana, persiapan di sana sudah sampai 80 persen, nanti ditargetkan tanggal 10 November sudah mencapai 100," ujar Setya saat menggelar konferensi pers virtual, Senin (7/11/2022).
Advertisement
Pada momen makan malam ini, selain delegasi KTT G20, Presiden juga akan mengundang pihak-pihak terkait yang penting dalam G20, dan undangan khusus lainnya. Acara makan malam akan digelar pukul 19.00-21.00.
Setya juga menyampaikan rangkaian kegiatan KTT sejak hari pertama hingga terakhir.
Untuk kegiatan di hari pertama, Rabu 15 November pagi, akan diadakan working session dengan tema Food and Energy Security. Pada acara tersebut, para delegasi akan disuguhkan informasi mengenai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Siang harinya, para delegasi jeda istirahat untuk makan siang.
Setelah jeda makan siang, working session kembali dilanjutkan, dengan tema Global Heat Architecture.
Â
Hari Kedua
Di hari kedua, pada pagi hari, para delegasi akan memulai side event dengan kegiatan penanaman bakau di Tahura Mangrove. Siang hingga sore kembali digelar working session dengan tema Digital Transformation.
"Di sela-sela working session tentu akan ada banyak bilateral meeting," ujarnya.
Setya juga mengatakan, selain adanya working session, Indonesia juga menyediakan 19 ruangan untuk bilateral meeting. Baik pertemuan antara Indonesia dengan negara-negara G20, atau antar negara-negara G20. Perhelatan bilateral meeting dapat dilakukan bersamaan dengan working session.
Dan pada Jumat 17 November, akan diakhiri dengan press briefing oleh Presiden RI yang akan menyampaikan kepada publik, dan negara di seluruh dunia terkait hasil-hasil dari pertemuan selama perhelatan KTT G20 di Bali selama 2 hari.
"Jadi itu yang sudah direncanakan dan kita siapkan semuanya," pungkasnya.
Advertisement
836 Mobil Listrik Pinjaman Bakal Angkut Delegasi KTT G20 Bali
Pemerintah menyiapkan mobil listrik sebagai fasilitas kendaraan yang ditawarkan kepada para delegasi G20, untuk acara KTT di Bali pada 16 November mendatang.
Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama mengungkapkan bahwa sejumlah delegasi negara anggota G20 akan datang di Bali mulai 13 November mendatang.
"Yang pertama, mungkin akan ada beberapa delegasi yang datang di tanggal 13, dan ada juga yang datang di tanggal 14. Mereka kemudian akan disambut dengan rangkaian kendaraan listrik," terang Setya, dalam konferensi pers yang disiarkan pada Senin (7/11/2022).
Setya menambahkan, bahwa fasilitas kendaraan dalam [KTT G20](/5118574 "") akan secara penuh menggunakan kendaraan listrik yang disediakan oleh pabrikan dari Asia yaitu Korea Selatan, Jepang dan China.
"Ada 836 mobill listrik bagi tamu VVIP dan delegasi yang didukung oleh Hyundai, Toyota dan Wuling. Ada juga yang didapatkan dari pembelian. Jadi 836 unit mobil listrik tadi merupakan kerja sama dengan kementerian kami atau negara," bebernya.
"Ada (sejumlah) motor dan mobil listrik yang diadakan oleh TNI dan Polri. Sementara 836 mobil listrik tersebut merupakan pinjaman. Jumlah keseluruhannya ada 962 kendaraan listrik, serta 454 motor listrik dan 26 bis listrik," lanjut Setya.
Â
Anti Peluru
Bis listrik ini salah satunya akan digunakan sebagai fasilitas kendaraan di berbagai venue KTT G20, dan dapat dimanfaatkan oleh tamu media yang hadir.
"Ada bis nanti yang akan digunakan misalnya untuk wartawan di PICC, juga media center KTT 20 untuk bergerak menuju Apurva Kempinski," jelas Setya.
Selain kendaraan listrik, disebutkan juga ada sejumlah delegasi negara yang meminta fasilitas kendaraan tahan peluru.
"Kami menyarankan mereka yang sudah punya bisa membawa sendiri, atau kami menyediakan tetapi sangat terbatas jumlahnya," jelas Setya, seraya menambahkan bahwa fasilitas tersebut akan diberikan kepada delegasi yang sudah terlebih dahulu meminta fasilitas kendaraan baja atau anti peluru.
Reporter:Â Yunita Amalia
Sumber: Merdeka.com
Advertisement