Sukses

Erick Thohir: Kalau Ditekuni, Gim Bisa Hasilkan Cuan

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kalau gim di sektor digital bisa mendatangkan cuan jika ditekuni

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kalau gim di sektor digital bisa mendatangkan cuan jika ditekuni. Ini menjadi salah satu target pertumbuhan ekonomi yang perlu dibidik oleh Indonesia.

Erick menyebut, kalau BUMN khususnya Telkomsel jadi salah satu penggerak dalam memanfaatkan ekonomi digital ini. Apalagi ada potensi pertumbuhan ekonomi digital dalam beberapa tahun mendatang.

"Membuat game dan bermain game adalah contoh kemampuan yang jika ditekuni bisa menghasilkan “cuan”," kata dia dalam akun Instragram @erickthohir, Senin (7/11/2022).

"Inilah salah satu alasan BUMN turut mengembangkan ekosistem digital, seperti games dan e-sport yang sudah dibangun @telkomsel," tambahnya.

Menurut Erick, sektor ini merupakan salah satu penopang pertumbuhan ekonomi. Sekaligus ini juga jadi peralihan dari bergantungnya ekonomi Indonesia pada sumber daya alam.

"Dulu perekonomian kita bergantung kepada sumber daya alam yang kita olah, produksi, dan distribusi," ungkapnya.

Ekonomi digital disebut-sebut jadi salah satu kekuatan ekonomi baru. Kedepannya, ini mampu menghasilkan inovasi berbasis teknologi mutakhir.

"Di era digital ini, muncul kekuatan ekonomi baru: knowledge-based economy. Ekonomi berbasis inovasi yang digerakkan pengetahuan dengan menggunakan teknologi mutakhir," papar Menteri BUMN.

 

2 dari 4 halaman

Telkom Jangan Jadi Penonton

Menteri BUMN Erick Thohir menginginkan Telkom Group dan Telkomsel bisa menjadi pemain utama dalam memanfaatkan potensi ekonomi digital indonesia RP 4.500 triliun di 2030 mendatang. Caranya, dengan berpihak pada pengembangan kreator dan konten lokal.

Hal itu, ia sampaikan dalam ulang tahun ke-27 Telkomsel, Selasa (7/6/2022) kemarin. Erick optimistis Telkomsel bisa mengambil peran lebih dengan potensi ekonomi digital yang disebut terbesar di Asia Tenggara beberapa tahun kedepan ini.

"Saya mau telkom group, telkomsel menjadi pemain dominan di market (ekonomi digital) Indonesia, jangan jadi penonton," katanya mengutip unggahan @erickthohir, Rabu (8/6/2022).

Ia mengisahkan, ekonomi Indonesia secara umum akan terus tumbuh sebesar 5 persen hingga 2045. Dengan begitu, Indonesia akan berada di posisi ke 4 dengan ekonomi terbesar di dunia.

Di samping itu, pertumbuhan ekonomi digital, menurut data yang dimilikinya, mampu lebih tinggi melesat ketimbang ekonomi secara umum. Pada sisi ini, Erick ingin Telkom Group dan Telkomsel mengambil peran.

"Kalau bicara ekonomi digital, kalau pertumbuhan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) kita nanti hanya satu setengah kali, kalau tidak salah, ekonomi digital 8 kali lebih cepat, sehingga di 2030, Rp 4.500 triliun ekonomi digital Indonesia yang merupakan terbesar di Asia Tenggara," tuturnya.

"Pertanyaannya, sama Telkom Group Telkomsel apa hanya mau jadi penonton?," tanyanya.

 

3 dari 4 halaman

Telkomsel Jadi yang Terbaik

Menteri BUMN Erick Thohir memuji transformasi sumber daya manusia yang dilakukan Telkom Indonesia sehingga BUMN tersebut menjadi satu-satunya perusahan Indonesia yang masuk daftar Forbes 2022 World's Best Employer.

Dengan prestasi itu, Erick meminta Telkom Indonesia terus menjadi tempat kerja kondusif untuk pengembangan talenta karyawan dan dapat ditiru oleh perusahaan BUMN lainnya.

"Apresiasi kepada Telkom Indonesia karena telah mewujudkan Employee Value Proposition (EVP) atau Proposisi Nilai Karyawan dan Employer Branding BUMN untuk meningkatkan daya saing BUMN menjadi pemain global dan pabrik talenta dengan baik. Hal ini harus ditiru dan saya menantikan kiprah BUMN lainnya," ujar Erick Thohir di Jakarta, Minggu (6/11/2022).

 

4 dari 4 halaman

Peringkat 153

Berdasarkan daftar Forbes 2022 World's Best Employer, Telkom Indonesia menempati ranking 153, sebelumnya di ranking 299 tahun 2021, dari 800 perusahaan terpilih yang berasal dari seluruh dunia.

Sedangkan di kategori industri telecommunication and services, Telkom menempati urutan ketiga di dunia, mengungguli Orange France, KT Korea, Telstra Australia, Etisalat UEA, Singtel Singapore.

"Ada kebanggaan jika melihat perusahaan Indonesia, terutama BUMN bisa berada di atas perusahaan internasional yang lebih ternama. Ini membuktikan bahwa kita bisa bersaing di pentas global, sekaligus mampu tumbuh, berkembang, dan berkontribusi untuk Indonesia," Erick menambahkan.